Pagi yang indah. Terlihat sang mentari malu-malu menampakkan sinarnya, Pohon-pohon segar pun sedang bergelayut manja, ayam jantan yang telah usai berkokok pun mulai bersiap-siap untuk jogging bersama sang pujaan hatinya,sungguh damainya pagi ini.
Namun suasana seperti ini tidak berlangsung lama, kalau saja cewek ini tidak melintasi jalan raya, yahh...begini lah rutinitasnya.
Terlihat dari jarak beberapa meter, cewek berseragam putih abu-abunya membawa sang matic merah dengan kecepatan tak terbatas melintas dengan anarkisnya dijalan raya bahkan sang ayam jantan yang bersama pujaan hatinya pun jantungan seketika saat hendak menyebrang jalan-nyaris saja ia terlindas. cewek itu tak perduli akan sekelilingnya, traffic light menunjukkan lampu merah yang berarti berhenti pun diterjangnya tanpa dosa, suara klakson disana sini pun tak pernah ia hiraukan .Ia tak perduli. Mungkin cewek ini gila.
Tapi ternyata cuma satu yang ada dipikiran cewek itu
Tidak terlambat untuk kesekian kalinya.
****Tinnnn...tinnnnn...
Suara klakson nya yang cetar membahana itu memecahkan kedamaian sekolah bernuansa biru ini.
"Awassss!!" Teriaknya.
Membuat sang satpam atau lebih dikenal dengan kang Dadang pikir-pikir dulu menutup gerbangnya padahal waktu sudah menunjukkan bahwa gerbang depan harus ditutup, tapi tentu ia masih sayang dengan nyawanya. Pernah sekali kang Dadang nekad menutup gerbangnya lalu ia habis-habisan dikerjain dan beberapa kali diserempet oleh si matic merah bersama bossnya, sadis emang. sampai saat ini kang Dadang punya trauma yang sangat mendalam jika melihat Juminten bersama matic merahnya mirip banget tuh di film Ghost Rider.
"Ya allah ya gusti...neng Juminten ini menakutkan sekali," ucap kang Dadang sambil ngelus ngelus dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juminten Love Story
HorrorDear hidup;asik terus, please Kata-kata yang selalu dikatakan Juminten, cewek yang aduhai bandel dan brandalannya bahkan babal akan peraturan. "Namanya juga hidup gak mungkin manis mulu pasti lah ada pahitnya, apalagi pahitnya bertambah setelah bert...