Embun gak perlu warna biar bisa bikin daun jatuh cinta, sama kayak aku, aku gak punya alasan gak jatuh cinta sama kamu.
-Malaikat tanpa sayap****
Juminten berusaha menerobos masuk sambil membawa sapu ijuknya, setelah berhasil sampai paling depan, dimana tak ada kepala kepala yang menghalangi lagi, Juminten tercengang melihat apa yang terjadi.
Mata Juminten membulat "Cowok itu....." desisnya.
Juminten mendekati cowok itu dan memukul kepalanya dengan tongkat sapu.
'Tuk'
Semua mata menatap Juminten tajam, berbagai ekspresi pun tergambar dari para mata yang menatap Juminten, salah satunya cowok yang berperawakan gemulai bohay aduhai sedang gelisah gelisah manja, didalam hatinya berkata.
'Kacian tayang El atit palanya'
Yah, bisa ditebak dia cucok.
"Eh! Lo apain nih cewek sampe nangis kejer gini." Juminten menodongkan tongkat sapu ijuk itu ke arah Erlangga.
"Lo bully ye! Sementang lo senior ye!" Tebak Juminten ngasal.
"Atau lo..."
Erlangga hanya bisa pelonga-pelongo gak ngerti sama kelakuan cewek ini yang tiba tiba nongol dan memukul kepalanya yang tidak bersalah, mungkin cewek ini kesambet para penunggu sekolah ini yang lumayan angker konon katanya.
Deli yang berada dibelakang kerumunan tadi pun sudah berada tepat dibelakang Juminten.
"Jum dengerin gue...,"celetuk Deli menarik kuping Juminten.
"Duh! Paan sih lo Del? malu-maluin gue aje," kata Juminten bersungut-sungut sambil mengusap telinganya yang panas habis ditarik Deli.
Deli membisikkan sesuatu ketelinga Juminten yang membuatnya shock berat tingkat dewa.
Tak perlu waktu lama, hanya setengah detik Juminten si ratu anarkis bersama sohibnya Deli hilang dari kerumunan sekejap mata.
****
"Napa kagak lo terima aje Lang, lumayan tuh adek kelas cantik unyu unyu gitu," celetuk Djaya.
El menghela nafas, mengingat kejadian tadi, ia tidak pernah berpikir kalo cewek cewek yang mengejarnya itu sampe senekat tadi.
"Hmm" gumam El cuek sambil memakan makanannya.
"Gimana sih lo Jay...die kan kagak doyan cewek unyu, die kan doyannya yang setengah mateng "seru Catur sambil menepuk bahu El, mengagetkan.
Ketos tampan itu terbatuk-batuk lalu segera meraih gelas yang berisi Es teh dan meminumnya."Sialan," ucap El kesal, sementara Catur hanya nyengir.
"Cewek yang mukul Langga tadi tuh sapa sih tur," tanya Djaya sambil menoleh kearah Catur.
"Oh itu setau gue namanya Juminten anak XII-Is 3," jawab Catur. "Anak BK tuh."
"Kagak jelas ntu cewek."
El memilih diam, tak mengomentari apapun.
Dari kejauhan tampak Andrian yang berlari-lari sambil membawa hp, hp yang tak asing bagi El, yaitu hpnya sendiri yang sengaja ia tinggal diatas meja kelas, El mengerutkan kening, untuk apa Andrian membawa-bawa hpnya.
"Woi El! Hp lo bunyi mulu dari tadi." Andrian melempar hp itu kearah El. Dan beruntungnya El cekatan, ia berhasil menangkap hpnya.
Ia melihat nama yang nampak dilayar hpnya, ia menggeser tombol hijau kekanan dan mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juminten Love Story
HorrorDear hidup;asik terus, please Kata-kata yang selalu dikatakan Juminten, cewek yang aduhai bandel dan brandalannya bahkan babal akan peraturan. "Namanya juga hidup gak mungkin manis mulu pasti lah ada pahitnya, apalagi pahitnya bertambah setelah bert...