Two

6 1 0
                                    

"Terus gue mau ngomong apa lagi? Banyak omong ntar lo ngomel lagi" jawab nya dengan percaya diri.

"Iya terserah lo deh. Oh iya, kita kabur kerumah Bara ya, gue gak tau mau kabur kemana lagi, cuman dia sahabat gue yang ada saat ini" jawabku sedikit menunduk.

"Jangan sedih gitu dong kak, gue ikut lo kerumah Bara kok" katanya merangkul pundak ku. Karena tinggi Rafi melebihi ku, sehingga mudah baginya merain pundak ku.

Setelah sampai di depan rumah Bara, aku pun langsung mengetikkan sebuah sms padanya.

Bar gue di depan rumah lo sama Rafi

"Ayo masuk Fir, bawa juga ade ganteng lo itu" kata Bara sembari meledek.

"Lo ngeledek adek gue Bar? " kataku dengan tatapan sinis ke arahnya.

"Bercanda-bercanda cantik. Oh iya, lo sama Rafi gapapa kan satu kamar? Tenang aja, kasurnya satu-satu kok" jelas Bara.

"Iya bar nyantai aja sih, Rafi adek gue ini" kataku.

"Yaudah lo istirahat aja sana, Rafi aja udah dikamar" suruh nya padaku.

"Emm, makasih ya Bar bolehin gue kabur kerumah lo" kataku sembari memeluk sahabatku itu.

"Iya sama-sama, gue ini sahabat lo. Jadi gue selalu ada kalo lo butuhin gue" balasnya padaku. "Yaudah gue ke kamar ya" kataku melepaskan pelukan Bara. "Iya" jawabnya singkat.

Aku dan adek ku ini beristirahat dikamar, sejujurnya dikamar kami bukan beristirahat, melainkan refreshing otak. Bara mendengarkan lagu-lagu kegemaran nya di iPod miliknya, dan aku melakukan hobi ku, melukis. Aku melukis seorang anak perempuan dan laki-laki berdiri merapat dan tersenyum. Maksudku dilukisan ini adalah lukisan ku bersama Rafi. Walaupun lukisan ini hanya khayalan saja, karena hidup kami tidak pernah sebahagia senyuman ini.

"Belum tidur Fir?" Tanya Bara mengintip dari balik pintu.

"Belum, gue mana bisa tidur Bar " jawabku.

"Hobi lo ini apa lo lakuin disetiap tempat apa? Kayaknya dimana-mana lo ngelukis mulu" tanya Bara heran.







Part two kelar, tinggalkan comment dan bantu aku ya kawannnn. Thankyouuu

Love and DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang