"cepetan,mas Briant utang penjelasan sama saya",desak Alya.Alya kini sudah masuk kedalam ruangan Briant,setelah keributan dengan bodyguard tadi.
Alya sama sekali tak mengerti.Bukannya status Briant adalah lajang ataupun apalah namanya setau Alya,Briant belum menikah.Tapi kenapa sekarang ada anak kecil yang ia sebut anak?.Selain itu,Alya curiga karena kedatangan bocah 3 tahun itu kekantor ini adalah mencari ayahnya.
"cepet mas,ini maksudnya apaan Alya ngga ngerti!",kini suara Alya lebih tinggi dari sebelumnya.Terdengar helaan napas dari Briant,beberapa kali hingga akhirnya mengalihkan pandangan dari laptop di depannya.
"bocah itu anak gue",jawab Briant santai tanpa mau menjelaskan dengan lebih panjang dan jelas.benar-benar pendek dan pokok.
"kalo sekedar itu sih nenek nenek pikun juga tau,maksudnya itu—".tak sampai Alya menuntaskan kalimatnya,Briant sudah menyela.
"urusan itu nanti aja,lo kesini mau ambil kontrak kan?,tuh ambil disana gue sibuk",ucapnya datar tanpa mengalihkan pandangan.
"what the hell,apaan ini wahh waahh ngga trimaa aku",
"dan anak itu singkirin dari hadapan gue,udak muak gue liatnya",ucap Briant lagi.
Alya sungguh tak mengerti apa yang sudah terjadi sebelumnya.Ia sungguh iba dengan bocah 3 tahun yang ia jumpai tadi.Bahkan saat ini bocah tersebut sudah tertidur.Dan,anda tau sodara-sodara.Aqilla tidur meringkuk di bawah meja dengan kepala yang ia tindih pada sepatu milik Briant.Ayah macam apa dia?bahkan ia menyuruh Alya membawa anak itu pergi?kemana hatinya?.
"kalo emang ngga mau punya anak,ngga usah buat.lagipula aku bingung mas sama statusmu,ngga jelas gitu.Ngakunya belom nikah tapi udah punya anak satu",gerutu Alya sambil menggendong Aqilla keluar ruangan Briant.Setelah mengambil map berisi kontrak.Ia ingin membacanya dirumah saja.Tak ada niatan berada di sini lebih lama.
"itu anak gue,apa peduli lo",jawab Briant tak kalah segit
"semerdeka kamu aja lah mas capek ngomong sama orang berhati beton",jawab Alya kemudian membanting pintu.Ia sungguh tak tega melihat gadis kecil yang sedang ia gendong.
"dedek qilla sabar ya.Nanti aunty bakalan bantu sampai ayah dek qilla sayang sama dek qilla",ucapnya seraya berbisik di telinga qilla yang sedang terlelap.
Saat berada di lift,bahkan saat keluar dari kantor semua pegawai memandang Alya aneh.Bagaimana tidak aneh,seorang berpenampilan nyentrik datang kekantor sambil menggendong anak yang sedang tidur pulas. 'aduh,gue mau ketemu Rico lagi',batin Alya seraya membuka pintu mobilnya.Mobil Alya berjalan mulus dari kantor Briant menuju kantor ayahnya untuk bertemu teman baik yang sudah lama tak ia temui.
Sesampainya di loby kantor ayahnya,pegawai loby lansung menyambut Alya dengan sopan.
"emm,Rico lagi di kantor kan sya",Tanya Alya pada Tasya.Mereka sudah akrab memang.Maka dari itu Alya santai memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Man
Romance"Nyusain aja sih ni orang.Gua kirim ke gaza mampus lo" "Dasar suami ngga tau diuntung udah untung dapet gue soksokan laku lu" "Heh jangan songong lu briant muka udah kaya bungkus petai cina banyak gaya" "Mampus ni anak nangis lagi" "Ustt udah nggapa...