A

341 19 2
                                    

Awal mula aku menyukaimu bukan karena kamu tampan pun karena kamu anak orang kaya, melainkan karena kamu mau berteman denganku yang hanya seorang anak petani. Kamu yang mengajariku rasa ini.

Alangkah indah jika kamu tahu isi hatiku. Selalu aku membayangkan aku dapat menggenggam tanganmu langsung tanpa perlu merasa resah dengan pandangan orang lain. Lebih dari sebatas berjabat tangan dan ber-high five.

Aku bahkan takut jika kamu menolakku.

Andai aku berani. Andai aku seperti dia yang berani mengatakannya padamu.

Andai...

Kamu suka padaku...

Apa kamu suka aku? Jelas, kamu memilih dia. Bukan karena kamu tidak suka padaku, tapi karena dia lebih berani menyatakan perasaannya padamu. Kamu bahkan tidak tahu apakah kamu memiliki rasa lebih padaku atau tidak.

Apa kamu pernah dengar burung bernyanyi di angkasa? Aku membayangkan mereka adalah aku, terbang tinggi, melintasi awan, bebas, meski kadang mereka tak tahu apa yang bisa menimpa mereka di sana.

Adam, kamu sudah bahagia dengannya? Aku yakin kamu bahagia.

Aku minta kamu jangan lupa padaku, sahabat setiamu ini. Sahabat yang setia menemanimu. Sahabat yang setia berdiri di sampingmu. Sahabat yang akan selalu memendam rasa padamu. Sahabat yang tak akan pernah bisa memelukmu seperti kekasih.

Aku sahabatmu. Azil.

~Bitter, Love, Sweet, And SwearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang