Cuaca cerah hari ini... Tapi hatinya mendung. Sedikit pun tak ada cahaya. Matanya berawan. Oh, sanggupkah dia berjalan benar? Bisa saja dia terjatuh, tersandung kerikil.
Celana itu basah, tembus hingga tersipta gumpalan indah di sana. Baginya, itu musibah. Banjir? Bukan. Itu air. Jelas.
Kata siapa dia pipis di celana? Bukan. Itu namanya kejang, gelisah, lalu tak tahan lagi, semua keluar.
Ceritanya, dia sedang makan mie, kuahnya terlalu banyak. Ada yang datang menyapanya, "Hai!"
Dia tersenyum. Manis seperti gula. Mie kuah itu terabaikan. Mata bundar kelereng itu mengamatinya makan soto dengan kuah kuning. Sedap, pikirnya.
Apa yang sedap? Soto? Bukan, tapi bibir yang digunakan meniup-niup kepulan asap tipis panas dari soto itu. Sedap.
Dia tersenyum lagi, "Dito, gak makan mie-nya? Entar ngembang."
Badannya bagus, berisi. Atas atau bawah? Cocok yang mana?
Tiba-tiba dia menegang. Celananya mengecil. Dia pamit, lalu kecelakaan terjadi. Toilet penuh. Dia kabur. Ke belakang. Di sana, di bawah pohon. Dia melakukannya, olahraga tangan.
Semua tumpah... Sayangnya, dia melihat. "Dito, ngapain?"
"Wisnu?"
"Kamu lagi ngapain, Dit? Kok, tanganmu masuk celana?"
Dia pulang. Dengan celana basah. Wajahnya merah membara. Malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Bitter, Love, Sweet, And Swear
RandomFiclet A to Z Dedicated for @Gaachan. Thanks to her a lot. also for the cover, it's nice~