-1

65 7 7
                                    

"Dilan, ayo bawa barang barangmu. Kita bisa ketinggalan pesawat" Ucap daddy dari lantai bawah

"Ya dad, tunggu sebentar" Balasku.

Aku segera menyeret dua buah koper berukuran sedang. Berjalan keluar dari kamarku, aku pun segera menuruni tangga.

"Tidak ada yang ketinggalan?" Tanya daddy sambil melihat lihat barang bawaanku

"Kurasa tidak" Jawabku

Daddy pun segera berjalan mendahuluiku, aku berjalan mengekor di belakangnya.

Memasukan barang barangku ke dalam bagasi mobil, aku segera masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang.

"Dad, kita akan tinggal di London?" Tanyaku saat daddy menstarter mesin mobil

"Ya, kurasa untuk 8 bulan kedepan" Ucap daddy

Menarik persneling, daddy segera menggas mesin mobil dan melajukan mobil menuju bandara.

Aku terdiam sambil menatap ke arah samping jendela

"Halo Edwin, apa kau bisa membawa mobilku? Aku sedang berada di jalan menuju bandara, saat aku sudah berada di bandara, kau bawa pulang mobilku" Ucap daddyku di telfon. Edwin adalah nama supirku.

Tak lama, daddy mematikan telfonnya dan kembali fokus ke jalan.

Ohya sampai lupa, namaku Dilan Tomlinson. Aku berumur 16 tahun. Aku berasal dari Indonesia, lebih tepatnya di Jakarta. Nama daddyku adalah Stevan Renard Tomlinson. Daddyku blasteran Inggris-Indonesia. Ibuku? Uhm, aku sudah tidak mempunyai ibu, ibuku meninggal karna kecelakaan mobil. Ohya, aku punya kakak bernama Louis Tomlinson. Dia bersekolah di London, umurnya 1 tahun lebih tua dariku. Dia kakak yang jahil tapi tetap baik.

"Dad, aku akan bersekolah di mana?" Tanyaku memecah keheningan

"Dad sudah mendaftarkan kau di sekolah kakakmu." Balas daddyku sambil tetap fokus ke arah jalan

"Oh, apa sekolah itu bagus?" Tanyaku lagi

Daddy tertawa hambar "Tentu, mana mungkin dad mau menyekolahkan kakakmu di sekolah yang jelek." Jawab dad

"Nama sekolahnya itu apa? Aduh, aku lupa" Ucapku sambil menepuk nepuk kepalaku pelan

"Westminister School" Ucap daddy, aku hanya mengangguk pelan

***

BRUKK!

"I'm so sorry" Ucapku, aku tidak sengaja menabrak seorang pria

"Ohya, tidak apa" Ucapnya, sedetik kemudian ia kembali berjalan sambil menenteng satu tas di bahunya dan menyeret sebuah koper.

Tanpa basa basi, aku kembali berjalan menuju tempat duduk di samping daddy.

15 menit berlalu, pesawatku sudah siap. Aku segera berjalan menuju tempat pesawat.

Segera masuk ke dalam pesawat, aku mencari tempat dudukku. Tempat dudukku tidak bersampingan dengan daddyku

"Yap, akhirnya!" Ucapku, aku segera duduk di kursiku.

Tak menunggu beberapa lama, seorang pria duduk di samping kursiku. Aku menatap pria berhoodie hitam dan mengalungkan headset di lehernya.

Memandangnya dari atas sampai bawah, aku segera memalingkan pandanganku ke jendela sebelah kiriku.

'Sepertinya aku mengenalnya' ucapku dalam hati.

Setelah semuanya siap, aku memasang sabuk pengamanku dan beberapa menit kemudian pesawatpun jalan.

***


KREKK!

"Maaf" Ucapku. Snack yang di simpan oleh pria di sampingku terjatuh karna aku tidak sengaja menyenggolnya.

"Ya tak apa" Ucapnya sambil mengambil snacknya. Aku memandang wajahnya, aku seperti tidak asing dengan wajahnya

"Hey, kurasa aku mengenalmu" Ucapku sambil tersenyum tipis.

"Kurasa kita pernah bertemu" Ucapnya. Aku mengangguk pelan.

"Kalau tidak salah, kau yang tadi tidak sengaja aku tabrak kan? Yang di dekat toilet" Ucapku meyakinkan

Senyumnya mengembang, "Ah ya! Kau yang tadi menabrakku kan?" Ucapnya

"Ralat, tidak sengaja menabrak" Ucapku. Ia tertawa pelan

"Aku Zayn, Zayn Malik" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya

"Aku Dilan Tomlinson" Ucapku sambil membalas uluran tangannya.

"Kau akan ke London?" Tanyaku. Ia mengangguk

"Pesawat inikan tujuan London, pertanyaanmu cukup bodoh" Ucap Zayn. Aku tersenyum malu

"Kau akan tinggal disana? Atau hanya sekedar berlibur?" Tanyaku lagi

"Aku akan tinggal disana, mum dan dadku tinggal di sana" Jawabnya sambil sesekali menyuapkan snack yang baru saja ia buka

"Oh, lalu kenapa kau di Indonesia?" Tanyaku. Ia memandangku

"Karna aku memang tinggal di Indonesia. Dan, kenapa kau banyak nanya?" Tanya Zayn, aku hanya sedikit mendengus pelan

"Maaf, aku hanya ingin sedikit berbaur dengan beberapa orang." Balasku. Ia tidak menjawabnya.

***

Beberapa jam berlalu, akhirnya pesawat mendarat dengan sempurna. Di dalam pesawat, kami- aku dan Zayn hanya sedikit mengobrol, kurasa aku sedikit cuek walau kadang cerewet.

"Dad, kita akan segera pergi ke flat kita?" Tanyaku pada daddy di dalam taxi.

"Ya" Jawabnya sambil sesekali melirik jam tangannya. Aku memfokuskan diriku pada ponsel yang aku genggam.

Tling!

From: Louis

Hey gurl, woaaa kau akan tinggal di London bersamaku? Aku bisa menjahilimu setiap hari!! Yeaaayy

Mendapat pesan dari kakakku, aku memutarkan bola mataku kesal. Segera aku mengetik pesan untuk Louis

To: Louis

Ya, ya Tuhan! Aku sangat benci saat kau jahil, tapi jujur aku sangat merindukan ulahmu di rumah. Sampai jumpa di flat

Selesai membalas pesan dari Louis, aku segera menyimpan ponselku di dalam tas.

____________________________________

Halooooooo, vommentnya jangan lupaa :*

I'm In Love With You - ZaynMalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang