Lama banget ya ga lanjutin ASOR. Maaf ya hehe..
Enjoy guys!
__________Dan Kirana pingsan melihat lelaki dihadapannya ini sangat lah mirip dengan pebimbing skripsinya. Padahal bukan.
Iya bukan. Bukan pingsan melainkan menyipitkan matanya ke arah Andreas yang heran melihat tingkah gemas Kirana
"Andreas?" tanya kirana bingung dengan mata curiga menatap Andreas yang terkekeh pelan
"Saya Andreas. Kenapa? Ada yang salah?"
"Tentu ada yang salah"
"Apa?"
"Kamu bukannya Pak-"
"Ini pesanannya Nona" Suara ramah pelayan yang meletakkan gelas panjang berisikan lemon tea dingin memotong protesan Kirana terhadap lelaki dihadapannya ini
"Thanks mbak" ujar Andreas seraya mengedipkan matanya nakal ke arah pelayan yang manis itu. Sedangkan si pelayan hanya mendelik tajam lantas pergi dari meja mereka.
Kirana menahan tawanya melihat tingkah Andreas yang seakan patah hati ketika pujaan hatinya tak menoleh padanya.
"Kau hanya memesan untukmu saja?" Tanya Andreas yang hanya di angguki pelan oleh Kirana.
"Pesan untuk ku juga, ehm siapa namamu? Kau tidak memberitahuku tadi!" tuntut Andreas.
"Kirana. Kirana Sheehan"
"Nama yang cantik seperti orangnya, tentunya" goda Andreaa seraya mengedipkan sebelah matanya.
Dengan memutar bola matanya, Kirana menggerutu, "Oh ayolah Pak tua, jangan menggodaku!"
Kirana semakin kesal melihat Andreas yang tertawa terbahak bahak.
"Eh kita tadi belum selesai Tuan Andreas yang terhormat!".
"Santai saja berbicaranya. Tidak usah melototkan mata jelek mu itu hahaha" ejek Andreas yang menbuat Kirana mendengus kesal.
"Aku baru ingat percakapan kita tadi! Wajar saja dong!"
Andreas mengangguk-angguk kepalanya mengerti seperti guru sejarah yang mempertanyakan muridnya sudah mengerti atau belum. Yang dengan cepat diangguki anak murid, padahal tidak mengerti sama sekali.
"Memangnya apa yang ingin kau katakan tadi?" Ucap Andreas seraya menopangkan dagunya dengan tangan kanannya di atas meja. Menatap Kirana dengan tatapan bingungnya.
Kan benar! Si Andreas hanya ngangguk-ngangguk aja, padalah tidak mengerti arah pembicaraan Kirana. Bodoh sekali!
Kirana menghela nafas, menahan tangannya ingin menjitak kepala bodoh lelaki tampan dihadapannya ini. "Aku hanya ingin tanya, kau itu sangatlah mirip dengan dosen di kampusku, namanya Pak William. Kau kenal?"
Kirana mengkerutkan keningnya ketika yang ditanya hanya terkekeh geli. Kirana menghela nafas panjang, lagi, mencoba menahan tangannya yang sudah ingin menjambak rambut Andreas
Suara deringan handphone menghentikan tawa geli Andreas. Yang dilihat Kirana, Andreas mengambil handphonenya dari saku kemejanya. "Boleh aku angkat kan Kirana?"
Kirana menganggukkan kepalanya seraya menyandarkan tubuhnya. Kirana baru sadar ternyata dia tegang sekali daritadi karena pertemuannya dengan lelaki di depannya ini. Lelaki yang sekarang sedang menepuk jidatnya dengan tatapan memelas. Entah ke siapa. Mungkin dengan si penelepon.
Andreas menjauhkan handphonenya dari telinganya, lalu ia menatap Kirana seraya berujar, "ada telepon dari mama. Minta jemput dibandara."
Kirana mengangkat alisnya, "lalu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/23993319-288-k148961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
a sacrifice of romance
Romansasinopsis : Bagaimana sih perasaanmu saat skripsimu di tolak hingga 10 kali? menjengkelkan? Kesal? Sedih? Marah? putus asa? atau kamu lebih memilih tidak jadi Wisuda? Semua perasaan itulah yang dirasakan Kirana Sheehan saat Skripsinya di tolak hing...