-일-

5.6K 358 20
                                    

(Please hear the song)

Seorang yeoja berjalan gamang menuju suatu pohon yang berada di hadapannya. Ya... hanya tinggal beberapa langkah lagi ia dapat menyentuh batang pohon itu.

Ia mendongakkan kepalanya saat melihat benda berwarna orange itu jatuh berguguran. Musim gugur telah datang dan pada saat inilah daun itu meninggalkan induknya yang selalu bersamanya.

Yeoja itu berlutut dan men-sejajarkan tubuhnya dengan akar-akar yang sudah berlumut. Pohon itu sudah tua dan lapuk, kedua syarat itu tidak menutup kemungkinan jika pohon ini sudah lama sekali dan tidak terawat, bahkan hanya satu orang saja yang tahu bahwa ada sebuah tulisan terpatri disana

Hanya yeoja itu yang tahu.

"Pohon, aku tahu kau mampu mengabulkan seluruh keinginanku. Mungkin ini terdengar aneh, tapi kata eomma, ini benar adanya dan pasti terjadi. Kumohon, tolong pertemukan diriku dengan namja yang akan menjadi jodohku nanti kelak."

Seorang yeoja kecil berumur genap 14 tahun itu meminta sesuatu dengan pohon yang menurut cerita eommanya akan menjadi nyata. 5 menit menunggu, yeoja itu tidak gusar melainkan menunggu jawaban dari sang pohon.

Tiba-tiba saja yeoja itu mendapati sebuah benda yang mendarat dikepalanya. Sebuah biji buah.

Yeoja kecil itu memperhatikan dengan biji itu dengan seksama dan memutar-mutar texture biji itu. Otaknya buntu seketika, ia merasa kehilangan kata-kata pada otaknya dalam sekejab.

"Pohon, apa jodohku hanyalah sebuah biji buah yang kupegang ini?" tanya yeoja itu. Sebuah pernyataan yang-mungkin akan mengundang banyak gelak tawa, jika teman-teman yeoja itu mengetahui bahwa ia mengucapkan pernyataan yang tidak masuk akal.

"Yak! Yeoja pabo sepertimu mana akan dapat jodoh." tiba-tiba suara seorang namja membuat yeoja kecil itu menyeritkan dahi. Hening dalam sejenak, tanpa sadar yeoja itu membuat senyuman pada bibir peach-nya.

'Ternyata pohon ini dapat berbicara' dalam benak gadis itu.

"Kau bisa berbicara? Dimanakah letak mulutmu berada, pohon?" tanya yeoja kecil itu sambil mencari letak mulut sang pohon. Kedua tangannya mencoba menelusuri batang pohon besar itu, namun nihil. Ia tidak menemukannya.

"Kau itu benar-benar pabo! Aku ada diatas." suara itu kembali menyeruak ditelinga sang yeoja. Merasa terpanggil, yeoja itu mengikuti arah sumber suara tersebut.

"Kau?" bagai tersambar petir setara dengan 100 ribu volt dari Pikachu dan menerima Rasengan dari Naruto-kartun kesukaannya. Yeoja itu terkejut setengah mati melihat namja berwajah familiar tengah duduk diatas pohon.

Namja itu duduk pada satu cabang pohon yang masih terlihat kuat. Ia memakan buah pohon ini secara bebas, tanpa memperhitungkan berapa buah yang telah masuk kedalam perutnya. Tidak lupa juga, ia membuang biji buah itu sembarangan.

"Yoongi? Anak jelek yang super duper bandel di sekolah? Yang tingkahnya melebihi batas anak aneh dan pendeknya membuat semua orang menertawakannya?" Ucap yeoja kecil itu lantang.

Yeoja itu tidak habis pikir, bagaimana bisa namja itu dengan santainya berada diatas pohon, mendengarnya yang tengah meminta wish pada pohon berharganya.

"Yak! Yeoja bodoh yang sangat mempercayai bahwa pohon ini dapat berbicara." Namja kecil yang bernama Yoongi itu tertawa. Ia memilih untuk melemparkan biji buah kepada yeoja itu. Entah mengapa ia merasa senang menganggu yeoja itu.

"Aa! Appo! Neo- menyebalkan!" Yeoja itu berusaha menjauh dari lemparan biji buah yang mendarat mulus pada tubuhnya, ia tidak bisa menjauh dari pohonnya karena wishnya belum terjawab.

Karena terlalu bersemangat melempari yeoja itu dengan biji buah. Tiba-tiba saja Yoongi kehilangan keseimbangannya.

Hal itu menyebabkan dirinya jatuh terjembab dari atas pohon dengan kesadaran yang sepenuhnya hilang.

"MALDO ANDWAE!! PERGI KAU MIMPI BURUK!" Yoo ri berteriak dengan kencang. Ia bangun dan terkejut.

Berpuluh-puluh pasang mata menatapnya kasihan, beberapa ada yang menunjuk kearah seseorang yang memiliki sorotan mata paling tajam. Yoo ri pun mengikuti arah sorotan itu dan melihat seseorang yang sangat menyeramkan. Ya... dapat dipastikan jika ia akan mendapat musibah besar.

"Kau. Keluar!" ...Sebut saja Oh seongsaenim.

.

.

"Cepat lari 5 putaran lagi." Ucap seongsaenim yang terdengar ditelingaku. 5 putaran memang mudah bagi orang-orang yang senang berolahraga, tapi tidak denganku yang sudah kelelahan karena disuruh mengitari lapangan itu sebanyak 25 kali.

Ah sial! Hanya karena namja jelek itu menganggu mimpi di tidurku, aku harus berlari seperti ini. Oh Iya! Aku hampir lupa memperkenalkan namaku sendiri.

Namaku Yoon Yoo ri, Siswi kelas 2 SMA.

Tentang namja jelek yang kusebut barusan? Oke, Let me explain about him. Namanya adalah Min Yoongi, namja tampan yang tidak ada tandingannya disekolah-tapi ku sebut jelek. Namja pintar yang IQ nya tepat pada titik paling cerdas yaitu 170 keatas dan namja yang cukup kaya-rumornya sih begitu.

Apa semua hal itu telah terpenuhi sebagai seorang namja idaman? Aku menjawab ya karena 99,9% yeoja pasti mengidolakan namja ini, walaupun..

Ia baru kelas 2 SMA, namun popularitasnya seperti artis disekolah.

"Hah...."

Akhirnya aku menyelesaikan putaran terakhirku. Apa yang kudapatkan? Aku mendapat cacian dan makian dari seongsaenim aneh ini.

Earth to earth. Tiba-tiba saja sebuah bola terlempar kearah seongsaenim, yang membuat seongsaenim sedikit goyah dari pendiriannya.

"Siapa yang me... ? Eh, Min Yoongi?"

Aku menelan ludahku pahit setelah melihat seongsaenim seketika luluh dan tidak jadi memarahi Yoongi. Memang benar kalau umurnya berkisar 24 tahun-an, tapi apa Yoongi mau dengan orang tua dan suka mengomel seperti ini? Yoongi kan umurnya baru 16 tahun.

Mengapa aku jadi peduli dengannya? Ck.

"Ahh, mianhae seongsaenim." Ia pun menundukan kepala tanda minta maaf, sepersekian detik ia menolehkan kepala kearahku. Menilikku dengan bola matanya dan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Rupanya ada yeoja jelek disini." Ucapnya yang membuat mataku melotot padanya.

"Siapa yeoja yang kau bilang jelek?" Tanyaku sengit mengomelinya, ia hanya terdiam sebentar dan menunjuk kearahku.

"Seongsaenim, yeoja jelek itu adalah orang ini kan?' Tanya Yoongi sambil menunjuk diriku.

Aku menolehkan kepala kearah seongsaenim dan memberi kode singkat 'jangan-jawab-iya' ...namun sayang. Hasilnya sudah dapat diprediksikan yaitu 'tidak'.

Seongsaenim menghiraukanku dan mengangguk atas pertanyaan Yoongi. Tidak lupa juga ia tersenyum genit kearah Yoongi.

"Ishh, menjijikan." Desisku pelan pada seongsaenim serta yoongi. Aku memberikan tatapan jijikku pada kedua orang itu lalu berjalan meninggalkannya. Ya... membiarkan Yoongi disentuh-sentuh oleh yeoja tidak tahu umur.

-Tbc-

안녕하세요!

Ini memang masa-masa UTS-ku sih.. tapi tangan ngebet banget buat nulis/?

Perkiraanku sih.. aku bakal ngepublish ff ini 2-3 hari sekali. So...

Yaudah gitu aja...
Jangan berharap ada nc-ya...
Ini bener-bener pure school life.

Media
Song: Soundcloud.
Pict: Asdfghjkl~ (nosebleed)
How about you?...

Undesire Reality [Min Yoongi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang