[8] Kezia

100 7 2
                                    

Hai! Sorry ya... chapter sebelumnya banyak typonya maklum situasinya darurat :3

Oh iya harusnya dari kemarin kemarin ini cerita bisa di update. Tapi gw malah keasikan ngebuat cerita baru ( ada di draft sih -,- ) maklum cuma 5 chap makanya gak sabar namatin. #UdhTamat klo sempet bkl dipublish

(sebenarnya di draft ada 4 cerita. Singkatan judulnya ~>
CBS #tamat, WOM 3 - gatau smpe brapa tapi inti intinya udah dicatet ampe the end, BIP baru banget dibuat #Nol_Chap, JA 1 chap, klo JaT 0 chap)

Di mulmed Kezia dll

♡ ♡ ♡

"Bosen ah ngomong soal pacar. Mending kita shopping yuk! Beli baju couple ya... kan lucu tuh!"

"No way!" "Ayolah!" "Enggak! " "Please!" Kini ia menunjukkan puppy eyesnya....Ugh! gini aja terus sampe google ada versi offlinenya! Memang susah debat sama si tengil...

"Yaudah" "Yeiy!" Soraknya yang secepat kilat sudah siap untuk pergi dari cafe ini. Sosok wajah sok polos yang ia buat tadi seketika berubah menjadi sosok menyebalkan lagi...

"Jadi gue nih yang bayar?" Tanyaku melihat banyaknya sampah dari makanan yang ia pesan. "Yaiyalah! Lu cowok kan? Jadi cowok tuh harus gentle. Atau lu udah berubah haluan?"

"Iya iya gue bayarin" ya ampun! Satu hari bersama dia aja udah bikin capek. Kuatkan hamba sebagai cowok, seonggok mahluk yang selalu salah di mata cewek ya tuhan!

· · ·

"Bawain dong!" Pintanya memberikan kantung bajunya yang ke 5 padaku.

Iya, yang kelima! Woy! Woy! Woy! Ada gak orang di dunia ini yang bisa merubah peraturan 'cowok itu hukumnya wajib jadi pembantu cewek pas lagi shopping'?!

"Bogel, udahan dong shoppingnya..." ucapku yang duduk dilantai begitu saja tanpa mempedulikan apa yang tengah kulakukan itu seperti anak kecil.

"Okay~" Ucapnya yang disambung helaan nafas lega dariku. "Tapi makan dulu ya?" Pintanya membuatku membuang nafas dengan kesalnya. Baru aja makan jam 4 tadi? Trus kemana perginya makanan tadi dalam perutnya sekarang?!

"Yah kok ngambek sih? Ku traktir es krim deh!" Ucapnya membuat mataku berbinar binar layaknya anak kecil yang disogok makanan yang disukainya untuk berhenti mengambek. Eh memang es krim itu salah satu makanan favoritku, kok. Tapi apa iya aku sedang disogok? Ah aku tak peduli lagi.

"Oke, Steve! Let's go!" Ujarnya dengan semangat sampai ia tak menyadari sekelilingnya hingga "Bruk!" Ia menabrak seorang anak kecil berambut keriting kribo... dan yang nabrak orang beeeego! #eh kok gue malah ngarang lagu gajelas.

Kezia menolong anak tersebut dengan membantunya berdiri, usia anak tersebut menurut perkiraaan gue sekitar 7 tahunan. Wajahnya langsung menunjukkan ekspresi agak bersalah yang jauh dari image aslinya. Ternyata wanita memang mengerikan! bisa membuat imagenya berubah 180 derajat seketika. Dasar mahluk 1001 ekspresi!

"Maaf ya, dik. Kakak agak ceroboh--" yang langsung kupotong "bukannya tiap hari ceroboh?" Kezia sempat menatapku dengan pandangan setajam siletnya lalu fokusnya kembali lagi pada anak tersebut.

"Ini, kakak ada permen untuk adik kecil yang lucu ini" Ucap Kezia menyodorkan sebuah permen loli pada anak tersebut. Anak lelaki tersebut mengambil permen tersebut dengan ragu.

"Te... terima kasih" anak tersebut bergegas pergi menghampiri sosok wanita setinggiku yang berada 10 meter di depan kami dengan posisi membelakangi kami.

"Yuk, lanjut!" Ujar Kezia menarik tanganku dengan kasar.

· · ·

Sesampainya di tempat makan, ia langsung memesan makanan dengan semangatnya. Lalu memesankanku es krim seperti janjinya tadi.

Be a Good Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang