[9] Overprotektif

171 5 1
                                    

Haiii! Lagi lagi aku keasikan ngelanjutin cerita baru -,·) jdnya late update.

Oh ya, CBS yg smpet kupublish trus ku unpublish lagi itu soalnya chap 5 dan dua pertiga chapter 4 raib tanpa jejak... #NangisDipojokan (T-T) jadinya nunggu selesai dlu.... Eh malah duluan JaT (Just a Time) yg ending dan udh dipublish *check profil aku yaa :3* OneShot, kok.

Dan di draft ada:
-OM (OneShot -belom jadi)
-LP (OneShot- masih kosong)
-CBS (5ChapterEnd - baru chapter 4)
-WOM (Gtw ampe mna - baru 3 chapter)
-JA (Gtw ampe mna - 1 Chap)
-LwS (Gtw ampe mna - 1 Chap)
Semoga ngelanjutin semua cerita bisa bikin gue gak bosen selama libur panjang ini :3

♡♥♡♥♡♥

*Esok paginya...

Pertama kali aku ke sekolah dengan wajah murung. Sedangkan mahluk disebelahku justru bahagia bukan main.

Hal yang paling menyebalkan adalah dia yang jelas jelas 2 tahun lebih muda dariku hanya beda sekelas denganku, itu karena dia longkap kelas.

Kulihat sosok pria mendekati kami. Tapi sepertinya dia berniat mendekati Kezia.

"Kezia~ Mari kuantar ke kelasmu" aku langsung merangkul Kezia yang tengah memandang mading sekolah. "Loh tumben lu baek. Pake aku-kamu segala, jibang tau gak" ujar Kezia keheranan membuat seakan ingin menelannya.

Gila aja kali ya gue sebagai kakak teladan, baik dan tidak sombong memperbolehkan adek gue (yang setengil tengilnya dia, dia tetep adek gue) di deketin sama cowok yang dari penampilannya brandal abisss.

Saat aku menoleh ke belakang, pria tersebut tersenyum miring padaku. Apasih! Aneh banget.

·  ·  ·  ·  ·

*Istirahat...

"Mau kemana lagi, Steve? Ke kantin aja yuk! Gue laperrrr" rengek Viola menahan lenganku. "Iya, Steve~ Gue mao baksooo" rengek Erick ikut ikutan menahan lenganku.

"Steve... biarin aja sih adek lo main, gausah dicariin. Lu kira dia anak orok? Gue juga laperrr pea!" Ujar Kathy menepuk nepuk perutnya.

"Iya deh iya..."ucapku menghela nafas panjang mengiyakan ucapan mereka.

Mereka kompak menunjukkan senyum mereka serta menggiringku ke kantin.

Kezia itu... errr kemana dia? Begitu aku ke kelasnya, dia gak ada. Kemana dia??? Jangan jangan dia punya kekuatan transpan mode atau teleport ke tempat yang gak gue ketahui? #Apasih

·  ·  ·  ·  ·

Aku meminum beberapa teguk dari gelas berisi es teh manis yang telah tersuguhkan di meja.

"Oy! Itu punya gue bege!" ujar Erick merampas es miliknya yang telah tersisa setengah.

"Oh punya lo ya? Sorry" ujarku dengan polos yang dibalas toyoran oleh Erick. "Sorra sorry sorra sorry, kata maaf lu gak bakal bikin es gue utuh lagi pea" ucap Erick memutar kedua bola matanya.

"Lu napa, Steve?" Tanya Kathy sambil memainkan ponselnya. "Tau dih! Mendadak sableng begini" tambah Viola membuatku menghembuskan nafas panjang.

"Adek gueeee~ si tengil manaaaa???" Rengekku membuat Viola dan Erick menepuk dahinya.

"Steve, adek lo gak bakal kenapa napa dia udah gede. Pemikiran dia juga udah dewasa kali" ucap Kathy yang masih asik memainkan ponselnya. "Tau, dia tuh udah segede ini" tambah Viola berdiri sambil menaikkan telapak tangannya seolah menunjukkan tinggi badan Kezia.

"Vio, turunin tangan lo dikit. Dia gak setinggi itu... dia tuh bogel" ujarku yang begonya Viola malah mengikuti ucapanku untuk menurunkan tangannya sedikit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be a Good Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang