00.03

80 9 0
                                    

Hari ini, saat ini, detik ini, kehidupan Lan yang sebenarnya akan dimulai. Gadis dengan baju yang masih sama. T-shirt putih yang dipadukan dengan ripped jeans membuat gadis dengan rambut ombre kuncir kuda ini semakin cantik walau hanya dengan pakaian santai.

Ia telah sampai di apartemen barunya yang akan menjadi saksi bisu dari lika-liku kehidupan Lan yang sebenarya. Gadis itu mendesah lega karena bentuk apartemen yang akan ia tinggali itusesuai dengan ekspetasinya.

Pintu coklat itu mulai dibuka secara perlahan oleh Lan. Kamar yang didominasikan dengan warna krem ini terlihat sangat indah di mata Lan. Walaupun sederhana,tetapi Lan sudah cukup puas dengan apartemen yang ia sewa memakai uang "mantan" papa tersayangnya itu.

Lan mulai mengitari kamar yang berisi tempat tidur ukuran normal,lemari,kamar mandi, meja rias, dan nakas ini sendiri. Ya sendiri. Anjir  jadi gua tinggal di apartemen ini sendirian? Yaelah udah pasti sendirian. Mau sama siapa lagi coba pikir Lan jenaka.

Ia mulai menyusun semua pakaian-nya kedalam lemari yang sudah disediakan dan menata semua barang-barang di meja rias dan kamar mandi.Ia sempat berpikir untuk mengitari wilayah apartemen barunya agar Mengenal lebih dekat orang-orang di wilayah apartemen ini,tetapi badannya menentang semua pikiran itu. Badannya  sudah letih.Alhasil, Lan mengurungkan niatnya mengitari apartemen barunya ini lalu memasang seprai putih yang sederhana namun elegan dan melemparkan diri keatas kasur yang akan menjadi tempat favoritnya yang baru.

~
~
~

"pukul 8 malam" gumannya dengan mata khas bangun tidur. Ia terdiam sebentar. "HAH PUKUL 8 MALAM?!, yaelah ntar gue mau tidur lagi gimana dong. Masa harus tidur subuh. Sialan siklus tidur gue keganggu lagi" kesalnya sambil membuka lockscreen ponsel pintarnya. "Hm jam 12, jam 3, What the..masa alarmnya ga aktif yaampun Lan bego lo begoo" rutuknya sambil memukul-mukul ponselnya ke tempat tidur yang empuk itu. Dan tentunya ia telah berpikir dua kali untuk memukulkan nya ke kasur,walaupun tidak akan membuat barang persegi panjang itu rusak~.

"Oke jadi sekarang gue harus cari kegiatan yang bikin gue ngantuk" Ia mengecek ponselnya kembali
"setengah sembilan" gumamnya." Masih bisa keliling apartemen nih. Manatau ketemu cogan gitu malam-malam" gumamnya asal tetap ingin menjalankan rencana lamanya itu."Kok dingin ya.Biasanya kan Jakarta panas" keluhnya sambil mencari-cari hoodie di lemarinya"Nah ketemu" ujarnya sambil mengambil hoodie kekinian yang berwarna hitam putih

Gadis itu mulai melapis baju rumahnya dengan hoodie lalu memakai celana panjang santai abu-abu kesukaannya. Gadis dengan rambut ombre yang digerai ini mengambil ponselnya lalu keluar dari kamar apartemennya untuk pertama kalinya.

Ia melihat sekeliling. "Yaampun ruangan nya kosong banget. Mana barang-barang gue datangnya besok lagi" ujarnya sambil pergi ke dapur untuk mengambil air mineral lalu meminumnya. Ia berjalan dari dapur menuju pintu untuk menjalankan rencana lamanya itu.Ketika ia memegang gagang pintu, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada notifikasi baru yang masuk.

"Oh mama, yaampun gue lupa nelfon mama bilangin udah nyampe di apartemen. Gue malah tidur yaelah" ujarnya sembari membuka aplikasi berwarna hijau itu.

Mama❤
Gimana sayang, udah nyampe apartemen? Kok mama ga dikabarin?  20.38

Yaampun Lan lupa mamaaa. Aku tadi ketiduran abis beresin kamar. Lupa nelfon hehe
Read. 20.39

Lan merutuki dirinya karena lupa memberi kabar. Beberapa detik kemudian muncul panggilan dari mamanya untuk melakukan video call. Lan langsung menekan tombol hijau dan berbicara dengan mamanya sambil melepas rindu. Padahal kenyataannya mereka masih sarapan bersama dirumah keluarga Lan tadi pagi.
Ia berbicara dengan mamanya sambil lupa waktu. Hari semakin larut dan mamanya memutus panggilan dengan sebab ingin tidur.

Lan melihat penunjuk waktu di ponselnya untuk keberapa kalinya."Jam sepuluh." Ia terdiam -lagi-. Lalu ia tersadar rencana keliling wilayah bangunan apartemen baru gagal lagi untuk kedua kalinya.

***

"Gue muak sumpah muak beneren udah jam setengah 12 belum ngantuk juga lah anjir. Mana malah sunyi disini kesel kenapa gue tidur lama banget tadi dah" gerutu Lan kesal. -Sangat kesal lebih tepatnya-sambil menutup macbook-nya kasar. Berbagai cara telah ia lakukan untuk membuat matanya berat, setidaknya menguap sedikit saja sudah untung baginya.

"Nonton drama cogan kuriya udah. Nonton film cogan barat udah. Jadi gue harus ngapain sekarang yaampun. Gabut af dah gue" ucapnya dengan bahasa yang kekinian.
"Wait. Gue punya obat tidur kaga ya? Bentar deh gue cari dulu manatau ada kan lumayan." Tanyanya kepada dirinya sendiri sembari mencari-cari tas kecil yang selalu ia bawa setiap bepergian jauh.

**
Kamar Lan yang semula rapi dengan seprai yang tertata, tas-tas yang disusun rapi didalam lemari, koper yang bersandar tegak di pojok dinding. Kini telah berubah 180 derajat seperti kapal pecah. Lan yang kekesalannya sudah diubun ubun menyerah mencari sebuat pil kecil warna putih yang berdampak besar itu.

Gadis manis kelelahan itu mulai duduk di kasurnya sambil mengambil ponsel dengan logo apel digigit sedikit diatas nakas tempat tidurnya. Entah angin darimana otaknya menyuruh otot-otot leher Lan untuk menoleh kekanan. Alhasil matanya menangkap sebuah laci kecil kayu yang belum ia bongkar isinya."Bentar deh . Gue punya firasat kalau ada sesuatu didalam laci itu." Ucapnya sembari bangkit dari tempat tidurnya lalu jongkok menyamakan tingginya dengan tinggi laci tersebut.

Ia membuka laci pertama."Kok gue rasa pernah nyentuh laci ini deh.Tapi kok gaada isinya sih kesel gue." Sungutnya sambil mengarahkan tangannya ke laci kedua."Oke sip cuma ada cas-an." Lalu Ia mengarahkan  tangannya ke laci terakhir. "EH BENTAR.Jangan bilang kalau gue narok tas kecil sialan itu disini" ucapnya menebak sebelum membuka laci terakhir itu. "KAN. YAAMPUN LAN ELU BEGOOOOOO. OBATNYA ADA DISINI YAAMPUN KAN ELU NAROK DISINI PAS ABIS KELUAR KAMAR MANDI"makinya kepada dirinya sendiri dengan suara melengking di tengah keheningan malam.

Tingtong
"Mati gue. Sekarang tengah malam gue teriak teriak. Pasti tetangga sebelah kebangun trus mau marahin gue." Ia mulai berdiri dengan takut-takut dan berjalan dengan langkah pendek-pendek menuju pintu.

Tingtong tingtong
Bunyi bel apartemen barunya itu semakin keras dan banyak." Oke Lan. Elu berdo'a aja semoga tetangga sebelah bukan bapak-bapak. Do'a in aja orang sebelah cogan Amin." Pintanya dengan harapan besar agar terkabul.

"Oke"
"Satu"
"Dua"
"Tiga" klek
"ANJIR COGAN YAAMPUN" Teriaknya yang pasti akan membuat satu komplek apartemennya terbangun.
-





GAJE BANGET PART INI YAAMPUN HAHAHAHAH

No sense-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang