part 3

16 1 5
                                    

Pelajaran matematika yang super membosankan ditambah guru yang kiler sudah berakhir. Bel istirahat bagaikan rezeki nomplok bagi anak SMA. Semua siswa pun keluar kelas dan ada juga yang sibuk dengan urusannya masing - masing.

"Alika!" suara berat yang membuat setiap orang yang mendengar jatuh cinta pada pemiliknya yaitu Al.

"hmm." langkah Alika terhenti dan dia menoleh ke belakang.

"Alika pinjam catatan mtk lo deh kan gue belum ada nyatat."

"Catatan mtk?" tanya Alika lagi

"Lo budek ya?" tanya Al meledek Alika.

"Ga, Ya ambil aja di laci kalau ga ada di laci berarti di dalam tas. Gue mau ke kantin dulu." jawab Alika datar.

Alika pun pergi ke kantin bersama 2 temannya yaitu Olive dan Jessica. Meskipun Alika itu kaya sekaligus pemelik sekolah, tapi dia ga punya banyak teman. Padahal banyak orang yang mau berteman dengannya dia tetap saja cuek dia lebih suka sama dua orang diatas tadi. Alika lebih suka mereka karena mereka selalu ada buat Alika disaat Alika senang maupun sedih. Alika sebenarnya mempunyai 3 orang sahabat tapi yang satunya lagi sedang tidak masuk sekolah.

"Eh ngomong - ngomonng Tasya kemana ya?Kok dia ga masuk?" tanya Olive pada Jessica dan Alika.

"Sakit mungkin ? atau ada yang lain(?)" jawab Jessicca menduga - duga

Alika mengambil ponsel dari kantong nya dan notification dari Tasnya pun muncul di lock screen ponsel Alika.

Al tolong izinin gue, hari ini gue ga masuk karna gue sakit. Nyokap gue ga bisa nganterin surat ke sekolah karna nyokap harus jagain gue di rumah sakit. Gue cuma bisa titip pesan Al . Thanks Al.

" Tasya sms gue ni dia bilang dia sakit, dia suruh gue izinin dia ke guru." wajah Alika berubah menjadi sedih.

" Sering banget sakit tu anak. Emangnya dia sakit apa sih sebenarnya? Sampai di opname segala." Jessica pun heran karena bisa dibilang dalam seminggu pasti Tasya ada sakit dan absen masuk sekolah.

" Nanti abis pulang sekolah kita jenguk Tasya ya." kata Alika pada 2 temannya.

"Oke kita pergi bareng aja pake mobil gue." kata Olive memberi usul pada Alika dan Jessica.

"Siap bos." Jessica memberi hormat pada Olive.

Semua orang di kantin melihat mereka bertiga berjalan. Tak heran jika hal itu dilakukan semua orang, terlebih lagi para pria yang terpesona melihat paras cantik mereka. Apalagi Alika si gadis cantik yang tidak peduli keadaan sekitar. Tak ada yang berani menyapa mereka kalau bukan orang yang dekat dengan mereka karena meraka bertiga berasal dari keluarga yang paling berpengaruh di zaman ini. Saking kayanya mereka, apa saja yang ada di dunia ini bisa di belinya. Meskipun hidup serba mewah mereka tidak sombong memang begitu sifat mereka tidak suka dekat dengan sembarang orang tapi juga tidak sombong dengan banyak orang.

Mereka pun duduk ditempat biasa tidak ada yang mengambil tempat tersebut meski mereka datang terlambat.

"Bu pesanannya biasa ya bu." kata Jessica kepada ibu kantin.

"Ayam bakarnya 2 bu nasinya 1 kayak biasa ya bu." Alika sedikit berteriak kepada ibu kantin karena suasana kantin pada saat itu memang cukup ramai.

"Wah ternyata makan lo boleh juga tu ayamnya 2." suara khas datang dari belakang tak lain dan tak bukan adalah suara laki - laki tampan yaitu Al.

" Kenapa? Emang gue minta uang lo buat makan?" tatapan Alika sinis pada Al.

" Galak amat. Gue ga ngerti ni tulisan lo apa, jelek banget sih tulisannya. Kan gue jadi susah bacanya." Al memberika catatan mtk Alika yang dipinjamnya tadi.

" Gausah minjam kalau gitu." jawab Alika jengkel

"Gue butuh Alika. Nanti di kelas lo tolong bantuin gue ya buat nyatat ya Alika." pinta Al dengan memasang wajah imut yang membuat semua wanita yang menatapnya tidak akan bisa menolak permintaannya, tapi tidak untuk Alika.

"Ga mau. Emang lo siapa?" kata Alika dengan wajah kesal.

"Dah dua kali lo Al lo nanya gue siapa? Masih perlu gue jelaskan. Entar kalau gue jelasin tentang diri gue lo jatuh cinta sama gue." ledek Al pada Alika dan membuat Olive serta Kessica tertawa.

" Yaudah pinjam catatan gue aja. Susah amat."
tawar Olive pada Al.

"Emang lo nyatat ya Liv?" tanya Jessica pada Olive.

" Engga ." jawab Olive sambil tertawa

Tidak ada yang mencatat selain Alika dan Tasya dan catatan mereka pun hanya mereka dan tuhan lah yang tau isinya karena setiap Bu Surti menerangkan tidak ada yang mengerti apa yang Bu Surti terangkan. Alika pun hanya mencatat sekedarnya saja supaya buku catatan mtk yang 100 lembar itu tidak kosong.

"Heh kenapa semuanya ga ada yang nyatat?" tanya Al sama Alika.

"Nanya sama gue?" Alika nanya balik ke Al.

"Ga ke orang lewat noh sana?" tunjuk Al asal pada orang yang lewat di kantin.

"Ga ada yang nyatat di kelas kita Al selain Alika
dan Tasya. Nah berhubung di Tasnya ga masuk jadi cuma ada Alika yang nyatat." jelas Jessica pada Al.

" Lo tu hidup di abad apa sih? Lo tinggal foto copy aja catatan gue selesai deh." kata Alika santai.

" Kalau gue ga ngerti apa yang lo tulis kan percuma Alika." jawab Al geram.

"Cuma ada angka aja disitu masa gangerti." jawab Alika lalu pergi tanpa mengajak Olive dan Jessica.

"Udahlah Al palingan nanti Alika mau bantuin lo nyatat. Dia itu emang gitu, dia itu baik kok, tapi semua orang nyangka kalau Alika itu sombong, dan satu lagi Alika ga suka sama cowok yang berusaha ngedeketin dia, karena Alika pernah patah hati." jelas Olive pada Al.

Sejak hari pertama aja Al sudah jatuh hati pada Alika. Al suka dengan cewek yang cara ngedapatinnya itu haris diperjungkan dan bukan cewek itu yang memperjuangkan dia. Al beruntung bisa duduk di samping Alika, gadis yang dia suka.

A & AWhere stories live. Discover now