Se pulang sekolah Alika,Olive, dan Jessica pergi menjenguk Tasya. Mereka bertiga jadi khawatir tentang keadaan Tasya. Diantara mereka berempat hanya Tasya yang berasal dari keluarga sederhana. Ayah Tasya sudah meninggal setahun yang lalu. Ayahnya meninggal di dalam penjara karena ayahnya terjerat kasus pembunuhan. Meskipun begitu Alika, Olive, dan Jessica tetap berteman dengan Tasya tanpa memandang status dan latar belakang keluarga Tasya.
Sesampainya di rumah sakit mereka menanyakan ruangan tempat Tasya dirawat kepada resepsionis dan resepsionis menunjukkan ruangan tersebut. Tanpa menunggu lama mereka pun segera ke sana dan mereka melihat Tasya terbaring tak berdaya diatas kasur rumah sakit.
Wajah Alika, Olive, dan Jessica pun terlihat aneh karena di ruangan itu banyak sekali pasien yang dirawat sebab Tasya dirawat bukan diruangan vip melainkan diruangan biasa.
Mereka bertiga segera mendekati Tasya.
"Tante Tasya sakit apa?" tanya Alika pada tante Fera, mamanya Tasya.
"Dokter bilang Tasya terserang penyakit leukimia stadium akhir jika dia tidak segera mendapatkan donor sumsum maka nyawa Tasya tidak bisa diselamatkan. Hidup Tasya mungkin hanya bisa bertahan paling lama 2 atau 3 tahun dan kemungkinan terburuknya bisa saja dalam waktu dekat." hanya raut wajah sedih yang tergambar diwajah mama Tasya bagaimana tidak anak semata wayangnya sedang berjuang melawan penyakit yang mematikan.
"Kenapa kita ga cari aja tan orang yang mau donorin sumsumnya buat Tasya?" tanya Jessica pada tante Fera.
"Tante ga punya biaya untuk itu. Semenjak ayahnya Tasya terjerat kasus itu kami ga punya apa-apa, uang yang ada pun cuma untuk makan sehari-hari. Mungkin kalau BPJS tidak ada Tasya ga akan bisa dirawat disini." ucap tente Fera dengan nada terisak.
"Tan kalau masalah biaya biar Alika aja tan yang urus, papa Alika mungkin bisa bantu. Pokoknya Tasya harus sembuh tan." kata Alika dengan air mata berlinang.
"Alika tante sangat berterima kasih atas tawaran kamu, tapi Tasnya bilang dia gamau kalian semua ngelakuin itu, dia jadi sahabat kalian itu tulus, bukan mengharapkan harta kalian. Tante juga ga mau kalau tante sm Tasya cuma jadi beban buat kalian."
"Anggap aja ini pinjaman tante, nanti kalau Tasya udah baik - baik aja dan tante dah punya uang baru tante bayar." kata Alika dengan wajah sedih.
"Tante kita pindahin aja Tasya ke ruang vip, nanti biar Olive yang ngurus administrasinya. Plis tan jangan nolak. Kasian Tasya sama tante." Olive memohon pada tante Fera untuk memindahkan Tasya ke ruang vip.
Setelah berpikir cukup lama akhirnya keheningan itu terpecah juga dengan anggukan dari tante Fera yang berarti bahwa ia setuju untuk memindahkan Tasya ke ruang vip. Wajah Olive, Alika, dan Jessica pun tampak sedikit bahagia walaupun hal yang sebenarnya didalam hati mereka tersimpan kekhawatiran tentang keadaan Tasya.
Hari pun sudah mulai