"Uugh ... sakit!" Teriak seseorang
"Si ... siapa disana?!" Jawabku. Tu ... tunggu dulu, a ... aku dimana?
"Argh! Sakit! Sakit! Tolong!" Teriaknya semakin keras.
Aku berjalan ke arah suara itu. Melewati semak-semak, saat aku mulai mendekati, aku menginjak lumuran darah. Sekarang, aku tak tau dimana diriku sekarang, takut sedih semuanya menyatu.
"Haru, to ... tolong! Sakit!" Tak kusangka, itu Sherlyn. Mengerikan, sesuatu menusuk di bahu tangan kirinya dan di perutnya.
"Sherlyn!! Apa ini? Sebentar, akan aku keluarkan!" Kataku. Perlahan, aku memegang sesuatu yang menusuk perutnya. I ... itu tulang rusuk. Sepertinya, tulang rusuk manusia.
"Ha..Haru, kita dimana?" Tanya Sherlyn yang hampir sekarat.
"Kau diam saja! Jangan banyak berbicara! Aku juga tidak tau kita ada dimana. Tapi, sepertinya kita terpisah dengan Yuura dan Zoe
"Aaaah!!! Jangan! Jangan! Itu sakit!" Saat aku hampir mengeluarkan tulang itu, dia berteriak. Sepertinya ini memang menyakitkan.
"Uuh, sedikit lagi, Sher. Berjuanglah," Tulang itu hampir keluar, sedikit lagi.
"Aaaaah!!!!" Keringat dinginnya bercucuran. Darahnya juga berserakan.
***
"Hah ... hah ... aku mengambil nafas, selesai. Aku berhasil mengeluarkan semua tulang-tulang yang menusuk dirinya. Tapi, apa dia masih bernafas?
"Sher, bangun!!" Aku mengoyangkan tubuhnya. Saat aku memegang hidungnya, nafasnya ... berhenti.
"Aaaaaargh!!!! Kenapa?! Kenapa semua ini harus terjadi padaku?! Kenapa?!" Aku hampir tak percaya, salah satu temanku mati di tanganku. Tapi, aku merasa ada yang aneh.
"Akazu Haru. Kau telah masuk ke Alam Lain yang disebut Hutan Hitam. Dengan ini, aku nyatakan bahwa kelompokmu adalah kelompok terakhir yang masuk ke hutan ini. Tapi, salah satu temanmu telah kehilangan nyawanya. Nyawa kalian di dalam 'permainan' ini hanya tiga nyawa," ucap seseorang yang memakai serba-putih, wajahnya hampir tak kelihatan
"Hah?! Permainan katamu?! Temanku telah mati?! Lalu kau sebut ini permainan?!" Aku mulai kesal
"Itulah yang aku bilang. Aku akan memberi temanmu tiga nyawa. Dengan begitu, sisa nyawanya adalah dua." Saat itu dia memberi sesuatu yang berkilau ke lehernya. Dan pergi. Saat itu juga Sherlyn terbangun.
"Sherlyn! Kau telah bangun!" Kataku senang.
"Uugh, aku dimana? Haru, kita dimana sekarang? Dimana Yuura dan Zoe?" Tanyanya sambil berusaha untuk bangun.
"Sherlyn, aku sendiri juga tidak tau kita berada dimana. Seingatku ... mungkin kita, kita berada di Hutan it ... " Aku terdiam sebentar. "Hutan Hitam! kita berada di Hutan Hitam! Kalau kita disini, ki ... kita tak ... tak bisa kem ... kembali!!"
"Apa? Hey, kau pasti bercanda?!" Jawabnya dengan ragu.
"Kalau aku bercanda, kita ada dimana sekarang?!" Kataku dengan panik.
"Itu yang aku tanyakan! Dasar!" Kami ber-adu mulut.
Yah, aku dan Sherlyn sudah bersatu, tapi, bagaimana nasib Yuura dan Zoe? Semoga mereka baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Forest
FantasyBeberapa orang ditunjuk sebagai pemimpin dan untuk menjadi pemimpin mereka harus bersaing. Namun, tempat bersaingnya pun berbeda. Di sebuah hutan hitam yang gelap. Warga sekitar menyebutnya Hutan Kematian, Hutan Hitam, atau Black Forest. Ada beberap...