One

40.3K 1.2K 5
                                    

Seorang gadis cantik terlihat sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jari-jarinya dengan sangat lincah mengetik laporan pada komputer. Sepertinya gadis itu sedang lembur, yang tersisa diruangan itu hanyalah ia dan dua karyawan lainnya.

Gadis itu bernama Gisella Angelica Gilbert, ia sering dipanggil Gisel oleh banyak orang, tetapi orang terdekatnya memanggilnya Sella. Gisel berumur 23 tahun, memiliki wajah yang cantik, kulit yang putih mulus, tubuh yang ideal, rambut panjangnya yang dibuat ikal dibagian bawah, pipi tirusnya, mata bulat berwarna coklat, alis tebalnya, hidung mancung nya serta bibir pink nya yang tipis. Bayangkan saja betapa sempurnanya ciptaan Tuhan satu ini. Setiap orang yang melihatnya pasti tertarik terlebih dengan bibir pink nya yang begitu menggoda untuk dilumat.

"Sella lo udah selesai belum?" tanya salah satu karyawan yang ikut lembur, hanya orang itulah yang laki laki di antara mereka bertiga. Matanya melirik ke arah jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Iya nih Sel lo udah apa belum? Gue udah ngantuk banget nih." timpal karyawan perempuan yang tak kalah cantik dari Gisel.

"Udah kok. Ayo kita pulang Rez, Ran" ucap Gisel sambil beranjak dari tempat duduknya setelah ia mematikan komputernya. Gisel memegang tasnya tanda ia sudah siap pulang sekarang.

"Yaudah ayo kasihan si Rania udah ngantuk berat" ucap karyawan lelaki yang bernama Rezky tadi sambil melirik Rania yang hanya cengengesan sambil sesekali menguap. Mereka berdua juga beranjak dari tempat duduknya.

Akhirnya mereka bertiga meninggalkan ruangan itu dan segera turun ke lobby kantor. Gisel tampak cemberut ketika mengetahui bahwa sang kakak belum menjemputnya. Gisel mengambil iPhone nya di dalam tas lalu menghubungi kakaknya.

"Hallo" ucap sang kakak dari seberang sana.

"Kak lo dimana sih? Kok belum jemput gue?"

"Duh iya kakak lupa, kakak lagi ada urusan sama sahabat kakak yang baru pulang dari London"

"Huh yaudahlah"

Gisel langsung mematikan sambungannya dan memasukkan iPhone nya kembali ke tas.

"Rez, Ran gue nebeng sama kalian berdua ya" ucap Gisel memelas. Kedua teman eh sahabat Gisel itu memang menjalin hubungan sepasang kekasih makanya Rezky dan Rania selalu berdua.

"Oke gpp ayo naik" ucap Rezky yang ternyata sudah memasuki mobilnya bersama Rania. Gisel pun masuk dan duduk dibelakang. Rezky langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah Gisel tentunya, bukan Rezky namanya kalo dia gak cari kesempatan sama Rania.

"Thanks ya Rez, Ran" ucap Gisel saat ia sudah tiba di rumahnya. Gisel membuka pintu mobil Rezky dan keluar.

"Gue masuk ya, kalian hati-hati" ucap Gisel yang hanya dibalas dengan senyuman dan anggukan Rezky.

"Oke udah sana istirahat, kita pulang ya" ucap Rania tersenyum, Gisel pun ikut tersenyum. Lalu ia masuk ke rumahnya sedangkan Rezky melajukan mobilnya.

•••••••••••

"Assalamu'alaikum Sella pulang" ucap Sella setengah teriak. Sang mamah hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya tersebut.

"Waalaikumsalam. Sella kamu itu ya kebiasaannya gak pernah hilang, selalu aja teriak" ucap Mamah, Marissa. Yang dibiliangin malah cengengesan.

"Hehe maaf mah tapi tadi udah aku kecilin kok suaranya ya walaupun masih terkesan teriak sih" ucap Gisel yang terus cengengesan.

"Kamu udah makan sayang?" tanya Marissa. Gisel menganggukkan kepalanya.

"Gisel ke atas ya mah, mau istirahat" ucap Gisel yang langsung pergi ke atas, ke kamarnya. Marissa juga kembali masuk ke kamarnya setelah memastikan pintu rumah sudah terkunci.

"Huh capek banget sih hari ini" gumam Gisel seraya menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ia sudah melepaskan high heels nya dan mengganti baju kerjanya menjadi piyama tidur, dia terlalu malas untuk mandi malam malam begini.

Gisel mengambil iPhone nya dan membuka BBM nya. Dilihatnya grup divisi mereka yang sengaja dibuat untuk membicarakan apa saja entah itu curhat, gosip, atau apalah itu yang pasti bukan untuk membahas pekerjaan karena khusus pekerjaan berbeda lagi grupnya. Grup itu sangat ramai membuat Gisel penasaran apa yang mereka bicarakan.

Divisi Gaul

Bara : besok malam pestanya dihadiri oleh calon CEO yang baru lho, sekalian peresmiannya juga besok.

Citra : oh ya, wow pasti ganteng deh CEO nya hihi gak sabar deh pengen lihat

Ajeng : wah mbak Citra kayaknya udah gak tahan banget ya pengen lihat CEO baru

Rangga : Alah lo juga pasti gak sabar pengen liat tuh CEO Jeng wkwk

Ajeng : ah tau aja lo ngga.

Bara : Ajeng kamu itu masih kecil jangan suka sukaan dulu

Aku tersenyum melihat pesan Mas Bara, ketua divisi kami. Dia sepertinya menyukai Ajeng karena tingkah nya selalu saja berlebihan kalo berurusan dengan Ajeng. Ya walaupun Ajeng emang paling muda sih di divisi kami.
Aku komporin ah Mas Bara.

Gisel : Mas Bara suka ya sama Ajeng? Kok perasaan posesif banget sama Ajeng

Grace : Iya nih perasaan Mas Bara posesif banget sama Ajeng.

Ajeng : Apaan sih kalian

Bara : Tau nih pada kompor, nanti meledak baru tau rasa

Ajeng : lah Mas kenapa bawa bawa kompor?

Bara : hehe gak tau juga kenapa bisa gitu

Ajeng : ye dasar Mas ini

Bara : hehe

Rangga : Cie yang PDKT, kita semua di kacangin

Grace : (2)

Edward : (3)

Chacha : (4)

Citra : (5)

Ridho : (6)

Kelvin : (7)

Gisel : (8)

Setelah itu Gisel memutuskan untuk off karena dia sudah sangat mengantuk. Gisel menaruh iPhone nya di nakas sebelah tempat tidur dan memejamkan matanya, tak lama kemudian ia sudah terlelap.

••••••••••••

Oke ini baru part 1 ya, baru awal. Jadi aku minta saran dan kritikan dari kalian untuk cerita baru aku ini. Jangan lupa terus vote dan comment biar akunya tambah semangat buat next cerita ini.

- Barbie Netta -

PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang