Gisel memasuki rumah mewah yang tak lain adalah rumah Agnes. Ya Gisel memang sudah keluar dari rumah sakit satu hari setelah pertemuan Satria dan Agnes. Dia datang sendirian dikarenakan Satria yang sudah datang lebih dulu. Gisel menemui Sasha yang terlihat sangat cantik dengan gaun mungilnya.
"Happy Birthday ya sayang, ini kado buat kamu" ucap Gisel sambil mencium kedua pipi Sasha lalu memberikan kado yang berukuran cukup besar ke Sasha.
"Wah makasih ya tante" ucap Sasha senang sambil mengambil kadonya.
"Iya sama sama. Mama sama papa kamu mana?" tanya Gisel.
"Tau tuh mama sama papa lama banget mandinya. Katanya kalo mandi berdua lebih cepat eh ini malah lama banget" ucap Sasha polos dengan raut yang sebal. Gisel yang mendengar ucapan polos Sasha langsung membelalakan matanya.
"Oh yaudah sekarang tunjukkan tante dimana kamar mereka" ucap Gisel yang ikut sebal. Sasha menggandeng tangan Gisel ke kamar Agnes. Gisel langsung mengetok pintu itu dengan kuat. Tak lama pintu terbuka dan muncullah Satria dengan rambut berantakannya. Satria menggeram karena aktivitasnya diganggu.
"Kak dibawah udah ramai tapi kakak masih aja ngambil kesempatan buat ena ena sama Kak Agnes" ucap Gisel kesal.
"Pokoknya cepetan ke bawah, aku tunggu 10 menit!" ucap Gisel lagi dengan tatapan tajamnya.
"Iya deh iya udah sana duluan" usir Satria sebal. Gisel dan Sasha kembali turun ke lantai dasar dan menyambut tamu yang baru datang.
10 menit kemudian Satria dan Agnes turun ke bawah. Mereka terlihat sangat serasi. Kemudian acara nya dimulai dengan diawali menyanyikan lagu Happy Birthday, potong kue, pemberian kado, dan makan makan.
"Kak, Sella ke toilet dulu ya" ucap Sella yang segera berlalu pergi ke toilet.
"Ma, Pa, om Jo kok belum datang?" tanya Sasha bingung. Sasha sangat mengharapkan om nya tersebut datang ke pesta ulang tahunnya.
"Om Jo? Siapa dia?" tanya Satria bingung pada Agnes.
"Masa kamu lupa sama sahabat kamu si Nathan?" ucap Agnes.
"Jadi Jo itu Nathan? Oh ya ampun kenapa aku bisa lupa kalo kamu itu sepupu nya Nathan." ucap Satria jadi panik.
"Kamu kenapa panik gitu?" tanya Agnes.
"Pokoknya Gisel jangan sampe ketemu Nathan, bisa bisa dia shock. Oh ya tuhan" ucap Satria frustasi.
"Emang kenapa sama mereka berdua?" tanya Agnes semakin bingung. Sedangkan Sasha sudah bergabung dengan temannya yang lain karena pertanyaannya tadi tidak ditanggapi orang tuanya.
"Gini ya, ayah dari bayi yang
dikandung Gisel itu Nathan" ucap Satria yang membuat Agnes sangat terkejut."Ya Tuhan bagaimana-" ucapan Agnes terpotong karena Gisel sudah kembali dari toilet.
"Kalian ngomongin apaan nih? Kayaknya serius banget" ucap Gisel tersenyum.
"Sel kamu kan baru keluar dari rumah sakit jadi sekarang kamu istirahat aja ya di kamar Kak Agnes" ucap Satria. Agnes pun mengangguk setuju.
"Kenapa? Sella masih kuat kok untuk menemani Sasha" tanya Gisel bingung. Baru saja Satria mau berbicara tapi terhenti karena teriakan Sasha.
"Om Jo" teriak Sasha senang sambil berlari menemui om nya itu. Nathan langsung menggendong Sasha dan mencium pipi Sasha. Lalu Nathan terlihat mengatakan sesuatu pada Sasha dan memberikan kado.
Nessa yang berada dibelakang Nathan hanya tersenyum melihat keduanya. Sedangkan Satria dan Agnes berusaha membuat Gisel tidak menoleh pada objek yang tentunya membuat Gisel penasaran. Gisel pun dengan tak terbantahkan langsung melihat ke Sasha yang sedang digendong Nathan. Tubuh Gisel langsung menegang setelah menyadari bahwa Nathan lah yang menggendong Sasha. Gisel hampir jatuh kalau tidak ditahan oleh Satria.
"Kak" panggil Gisel dengan nada bergetar menahan tangis.
"Itu dia Kak" ucap Gisel langsung memeluk Satria dan menangis di dada Satria. Sebenarnya Gisel bisa menahan tangis tapi apalah daya karena hormon kehamilannya juga mempengaruhi suasana hatinya. Agnes menatap Gisel iba.
"Udah ya sayang tenang dulu" ucap Satria sambil mengelus rambut Gisel. Sasha yang melihatnya papa nya memeluk tantenya pun bingung. Sasha langsung turun dari gendongan Nathan dan berlari ke Gisel. Nathan dan Nessa mengikuti Sasha.
"Ma, Pa, tante Gisel kenapa?" tanya Sasha khawatir karena melihat tantenya menangis.
"Tante kamu gpp kok sayang" ucap Agnes sambil mengelus rambut Sasha. Tatapan tajam Satria jatuh pada Nathan.
"Agnes kamu udah baikan sama Satria?" tanya Nathan. Agnes pun mengangguk sambil tersenyum. Lalu tatapan Nathan beralih pada wanita yang dipeluk Satria.
"Ya Tuhan Sat didepan Agnes lo masih berani meluk wanita lain? Oh gue tau jangan jangan wanita ini nangis nangis minta pertanggungjawaban dari lo karena lo udah Hamilin dia. Lihat aja perutnya aja buncit kayak gitu" ucap Nathan santai yang sangat memancing emosi Satria.
"Apa salahnya gue meluk ADIK GUE SENDIRI" ucap Satria dengan menekankan ucapannya saat menyebutkan 'adik gue sendiri'. Nathan langsung menegang saat menyadari siapa yang dipelukan Satria, wanita yang sudah ia perkosa dan sedang mengandung darah dagingnya.
"Oh jadi itu adik lo? Mantan karyawan gue kan?" ucap Nathan santai. Nathan sangat gengsi untuk mengakui bahwa ia ingin tanggung jawab atas kehamilan Gisel.
"Brengsek lo Nath!" ucap Satria pelan dengan raut yang geram. Nathan hanya tersenyum miring melihat reaksi Satria. Gisel menoleh pada Nathan dengan matanya yang sembab, Gisel menatap Nathan takut.
"Kak aku takut" ucap Gisel lirih.
"Kamu jangan takut, ada kakak disini yang bakal jagain kamu" ucap Satria berusaha menenangkan adiknya. Nathan pun berusaha menyembunyikan kesedihannya menerima kenyataan bahwa Gisel takut padanya.
"Aku takut dia nyakitin anak aku, aku takut dia mau bunuh anak aku" ucap Gisel frustasi karena melihat Nathan berada di dekatnya.
"Sst tenang dia gak bakal nyakitin kamu. Kalaupun dia akan nyakitin kamu, ada kakak disini buat ngelindungin kamu" ucap Satria memeluk adiknya. Gisel mulai agak tenang.
"Aduh" ucap Gisel meringis pelan. Satria dan Agnes langsung panik.
"Kenapa Sel?" tanya Agnes cemas.
"Gpp Kak, anak aku tadi nendang" ucap Gisel nyengir. Semuanya langsung menghela napas lega.
"Gak nyangka 5 bulan lagi kamu melahirkan" ucap Agnes sambil mengelus perut buncit Gisel. Nathan yang melihatnya merasa ingin ikut mengelus perut buncit itu.
"Kenapa Nath? Kamu ingin ngelus perut Gisel?" tanya Agnes. Tanpa sadar Nathan mengangguk sambil menatap perut Gisel penuh harap. Gisel yang melihat itu langsung ketakutan.
"Gak mau Kak nanti dia nyakitin anak aku" ucap Gisel takut.
"Tenang aja Sel kalo dia mau nyakitin kamu nanti kakak bakal usir dia dari sini" ucap Agnes.
"Lagian itu juga kan anak kalian berdua jadi gpp dong kalo Nathan ngelus anaknya" sambung Nessa. Akhirnya Gisel pun mengangguk. Nathan mendekati Gisel sambil tersenyum tipis. Nathan mengelus perut Gisel, lalu tak lama dari itu Nathan mendapat respond dari sang anak.
"Ya Tuhan dia menendang" ucap Nathan takjub. Nathan tersenyum senang menatap perut Gisel. Semuanya pun ikut tersenyum kecuali Gisel, Gisel masih sedikit takut dengan Nathan.
"Aku gak sabar menanti anak ini lahir" gumam Nathan tersenyum. Sejujurnya Gisel pun merasa nyaman dengan yang dilakukan Nathan. Tanpa di duga Nathan mengecup lembut perut Gisel. Lalu kembali menatap Gisel dengan mata berbinar. Dan kemudian mereka pun kembali bergabung dengan para tamu untuk melihat beberapa hiburan lainnya.
•••••
Wah Nathan jadi luluh tuh, btw ternyata Nathan agak polos ya. Oh iya lagi lagi bang Sat ngambil kesempatan sama Agnes di kamar.- Barbie Netta -
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant
RomanceStory 18+ ••••••••••••••• Seorang wanita cantik masuk ke ruangan CEO di perusahaan Park Company setelah mendapat persetujuan dari sang CEO. Wanita yang bernama Gisella Angelica Gilbert ini berjalan menghampiri sang CEO dengan gugup. "Ada perlu apa k...