VI

58 4 0
                                    

EKKI P.O.V
Aku duduk di atas ranjangku bersandarkan dinding mataku tertuju pada layar tv.

Seluruh saentaro hiburan pertelevisian sedang memberitakan Danu.

Ya, Danu seseorang yang sangat aku cintai, aku tidak tahu perasaanya masih sama seperti dulu padaku atau mungkin sudah hilang sejak pertama kali dia membuka matanya dari tidur panjangnya.

"Hiduplah dengan baik, makan yang baik, dan jangan sampai sakit" hanya itu doa yang bisa aku ucapkan sekarang.

Aku disini memang sangat haus akan hadirnya, senyumnya, suaranya, dan pelukannya tapi apa yang bisa aku lakukan? Seandainya dia ingat padaku pasti dia akan datang padaku.

Tapi kalau dia tidak pernah datang aku hanya bisa menganggap semua ini kenangan dan mimpi terindah hidupku.

Aku akan memulai hidup tanpanya seperti dulu walaupun sangat sulit di bandingkan dulu, hanya menatapnya dari balik layar tv, mengumpulkan gambarnya dan tetap menjadi stalker.

Layar tv masih saja menyiarkan tentangnya, kali ini acara live di rumah sakit tempat Danu di rawat, disana terlihat Danu sedang duduk di atas ranjang ada ibunya dan juga Danti adiknya berada di sebelah ranjang.

Hanya ada satu reporter yang mewawancarainya karna ini tayangan exclusive. Dia tersenyum menghadap kamera.

"Ini dia yang paling di tunggu-tunggu pemirsa tayangan exclusive kami DANU IS BACK, setelah koma karena kecelakaan yang dialaminya akhinya Danu sadar dari komanya dan sekarang hadir untuk menyapa pemirsa sekalian, bisa di lihat kan pemirsa sekarang si tampan ada di sebelah saya," sang reporter mulai mengucapkan kalimat pembukanya dan Danu hanya membalas dengan senyuman.

"Danu sekarang semakin membaik ya?"

"hmm iya"

"Gimana nih perasaan Danu sekarang?"

"Seneng banget bisa kembali."

"Pasti karena seseorang yang membuat Danu berjuang, karena yang kami dengar katanya dokter saja hampir menyerah menangani keadaan Danu yang semakin kritis"

Danu diam sejenak wajahnya menghadap lagi ke kamera.

"Karena ada seseorang yang sangat aku cintai dia sedang menungguku," ucap Danu masih tenang.

"How sweet, beruntung banget Wanda dengan perjuangan Danu untuk kembali sadar ya.."

Danu hanya tersenyum mendengar ucapan sang reporter.

"Boleh gak nih Danu berbagi cerita kepada pemirsa di rumah ya tentunya, apa yang Damu alami waktu koma, seperti mengalami mimpi atau lainnya?" Tanya reporter antusias dan tentunya akupun menunggu jawabanya.

"Aku berada di tempat yang indah seperti surga dan bertemu malaikat, aku kira aku sudah meninggal tapi dia bilang itu hanya mimpi dan aku akan bangun dari tidurku." Jelas Danu.

Dan aku sangat kecewa ternyata dalam mimpinya bukan aku jadi aku tidak pernah hadir dalam hidupnya baik itu mimpi atau nyata, dia telah lupa segalanya tentangku.

Banyak pertanyaan yang dikeluarkan oleh sang reporter terutama tentang pernikahan yang sempat tertunda, aku tidak mau mendengar jawaban dari Danu dan akupun mengganti chanel lain dengan acara kartun.

Tok tok tok.
Suara ketukan pintu dari ruang tamu membangkitkanku dari atas ranjang aku berjalan kearah ruang tamu dan membuka pintu.

"Assalamualaikum," sapa Iwan dia datang bersama Nadine di belakangnya.

"Waalaikumsalam"

"ya ampun Ki ancur amat lo." Ucap Iwan sedikit terkejut melihatku berantakan tidak jelas, memang sejak Danu pergi aku tidak pernah pergi kerja hanya mengurung diri di rumah hanya tiduran tidak jelas.

Penggemar Rahasia (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang