Ekki P.O.V
Iwan menghampiriku dengan muka kusutnya, mungkin dia sedikit kesal karena aku tidak menoleh waktu dia memanggilku tadi, aku sudah terhipnotis dengan kehadiran Danu walaupun awalnya dia menganggapku dukun sempat jengkel juga.
"Woooi gue panggil ga noleh lo" ucapnya sedikit kesal.
"Sorry, lagi terbawa suasana alam." jelasku ngaco.
"Suasana alam dari Hongkong, gue lihatnya loe komat kamit ga jelas tadi, loe mau melet Sumiyati ya? Awas aja loe gue santet nanti" ucapnya yang mulai ngebanyol kumat
"Njiiir Sumiati, ga level pake pelet pake aji senyuman mautku juga dia udah klepek kelpek."
"muke lo jauh." ucapnya sambil tertawa.
"Eeh masuk yuk ntar di tunggu Andien ga enak sama dia." Ajakku.
Aku menoleh kebelakang memberi isyarat pada Danu untuk mengikutiku, dia tersenyum mungkin mendengar pembicaraanku dengan Iwan yang bisa di katakan lucu kalo lagi debat.
Aku tidak percaya bisa melihat senyumnya dengan nyata, bukan dari layar tv, majalah, tabloid, atau gambar gambar di internet dia sangat nyata ada di depanku seperti mimpi.
↯
Jam pulang hampir tiba Danu masih menungguku di luar, ternyata dia orang yang penyabar juga.
Aku berjalan kearah belakang café mengambil barang barangku di loker.
"Mau pulang bareng gak Ki?" ucap Iwan sambil melepas celemeknya dan mengambil tas di loker
"Duluan aja gue ada urusan" jawabku tanpa menoleh kearahnya masih mengemasi barangku
"Ok duluan ya." Pamitnya dan berlalu pergi.
Setelah semua pintu café di kunci dan lampu di padamkan aku dan teman teman meninggalkan café.
Memastikan semua orang sudah jauh dariku dan aku menghampiri Danu yang sedang berdiri di tepi pantai yang sudah mulai di selimuti malam.
"Maaf lama, aku baru kelar kerja." Sapaku menghampirinya sedari tadi hanya menatap pantai
"Gapapa kok, aku udah seneng kamu mau ngomong sama aku." jawabnya menoleh kearahku.
"Bukankah kamu bisa berbicara dengan hantu, tadi aku sempat melihatmu terus memandang penghuni café?" tanyaku heran.
"memang tapi aku tidak biasa berbicara dengan hantu walaupun sesama hantu." Jawabnya dengan senyum tipis.
"lalu apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Jujur aku memerlukan bantuanmu, aku memang kelewatan meminta tolong sama kamu padahal kita baru bertemu." ucapnya dengan tatapan mata penuh harap
"Kenapa aku?" pertanyaan bodoh yang sudah aku ketahui jawabanya
"Karena kamu bisa melihatku" tepat sekali seperti pikiranku,
"hmmm" jawabku dengan bergumam dan tersenyum.
Kupalingkan wajahku ke laut, aku tidak mau terhipnotis oleh karisma Danu, keberadaanya di sampingku seperti sebuah mimpi.
Jika ini mimpi pun apakah aku bisa berbicara bersamanya seperti sekarang, aku hanya ingin menikmati momen ini, mungkin dengan cara ini aku bisa bersamanya walaupun dunia kita berbeda.
Karena dengan membantunya aku dapat bertemu dengannya dapat berbicara seolah kita saling mengenal.
Kami berdua larut dalam pikiran kami masing-masing, aku memikirkan Danu sekarang ada di sampingku dan mungkin dia memikirkan tentang kehidupannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggemar Rahasia (BxB)
RomanceDanu Hartanto (Danu), seorang Entertainer yang sedang naik daun akan menikahi gadis pemain sinetron Wanda Adiningtyas (Wanda). Namun, suatu ketika Danu ingin memberi surprise kepada Wanda, tetapi gagal. Karena Danu bertabrakan dengan sebuah truk gan...