Bagian 6

4.6K 184 0
                                    

"(Namakamu)! Gimana ceritanya lo bisa dansa sama Aldi?" Tanya Salsha antusias.

"Gue gatau"

"Sukur lo kagak digampar sama Si Bella. Mungkin kalo sih Bella telat beberapa detik, lo sama sih Aldi udah...."

Salsha dan (namakamu) langsung memandang sangar pada Steffie. Tidak perlu melanjutkan kalimat sintingnya.

Pembicaraan ketiga wanita ini terhenti saat Aldi naik keatas panggung dan berbicara dimicrophone. Para tamu yang sedang menikmati hidangan langsung mendekat, membentuk kerumunan melengkung pada panggung.

"Maaf atas Incident tadi, dan maaf kalau kalian semua merasa tidak nyaman hadir diacara pesta gue.." Aldi belum selesai menyampaikan kalimatnya.

Aldi sedikit menjauhkan Mic karena ia merasa nervous menghampirinya. Berbicara lantang didepan keramaian orang salah satu bukan hal muda

Kembali ia mendekati Mic. "Malam ini, dihari ulang tahun saya yang ke 16 tahun saya akan memperkenalkan pada kalian semua.. Seorang gadis cantik, gadis yang sudah lama saya puja dan idam-idamkan.." Aldi tampak kesusahan mengatur napasnya dan menghasilkan suaranya tidak terlalu jelas.

Steffie, salsha dan (namakamu) berada dipaling belakang diantara undangan lainnya. Bella menjadi kekasih Aldi 4 hari yang lalu, jadi hanya sebagian murid sekolah yang mengetahui.

Jadi, apa mungkin Aldi akan memperkenalkan Bella dimalam ini? Hancur sudah harapan Salsha dan Steffie. Yang mereka inginkan adalah Bella patah hati, bukan menjadi ratu sejagad malam ini.

Salsha menerawang para undangan lainnya. Tidak ada Bella maupun BD, ataupun Celine beserta teman-teman mereka.

"My Girl.. Come here to me"

Kening Salsha sendiri perlahan memunculkan keringat dingin, sedangkan Steffie merasa kesal karena gadis itu bukan dirinya. Steffie sudah mengidolakan Aldi sejak dulu.

Sama seperti Salsha, para undangan yang lainnnya juga menunggu ucapan selanjutnya dari mulut pemuda itu. Pemuda yang berada diatas panggung. Aldi.

"(Namakamu), you is my girl" sambung Aldi yang langsung mendapatkan sorakan, tepuk tangan, dan suara histeris lainnya.

Salsha senang bukan kepalang, ia langsung memeluk (namakamu) sangat erat. Tak bergerak, Salsha malah menolak (namakamu) sebagai kode untuk melangkah ke atas panggung.

(Namakamu) melangkah, dan pikirannya benar-benar kacau. Seolah suara tepuk tangan dan sorakan histeris ini mengelilingi dirinya. namun gadis ini tetap tersenyum.

Aldi meraih tangan (namakamu), saat (namakamu) sudah berada tak jauh darinya. Tanpa intruksi dari otaknya, Aldi berlutut, sebelah kakinya bertumpu pada lutut.

"Will you be my girl friend?"

Dada (namakamu) terangkat keatas dan terbanding begitu keras. Apa-apaan ini?

Keringat mulai membasahi sekujur lengan, dan dahi (namakamu). Menunduk, mendengar teriakan-teriakan para undangan yang sangat histeris.

"Terima! Terima! Terima!"

(Namakamu) mulai gugup, memalingkan wajahnya pada kedua temannya yang berada dibawah sana. Tapi (namakamu) tidak kunjung menemukan mereka. Dimana mereka?

(Namakamu) mulai panik, diraihnya MIC pada genggaman Aldi, "maaf, Aldi. Mungkin gue butuh waktu"

Tanpa melihat raut wajah Aldi. (Namakamu) langsung pergi dari atas panggung. Penonton terbelalak, mengutuk gadis ini karena tindakkan bodohnya.

VIRGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang