First changed everything (?) -
"Udah itu kita pikirin nanti, sekarang makan. Gue gak mau liat temen-temen gue sakit" Bila dalam keluarga Salsha bisa diibaratkan Ibu bagi mereka.
(Namakamu) menganggu tapi tidak dengan Steffie. Tidak mau ambil pusing, (namakamu) memilih untuk makan bersama Steffie. Menyulangi temannya ini, (namakamu) yakin Steffie sangat terpukul.
"Udah, gue udah kenyang" Steffie menepis pelan sendok kelima dari (namakamu).
"Nanti lo sakit"
"Gue udah kenyang (namakamu)" Steffie tetap bersikeras walaupun suaranya lembut, namun penuh penekanan.
(Namakamu) mengalah.
Makan siang berlangsung lagi, dengan Steffie yang diam memperhatikan kedua temannya.
"Gue mau ngelepas keperawanan gue" ucap Steffia tiba-tiba. Dan langsung membuat efek buruk bagi (namakamu) dan Salsha.
(Namakamu) terbatuk, Salsha buru-buru menoleh.
"Apa! Lo serius?" Tanya Salsha mengigit bibir bawahnya.
"Gue serius. Bagi siapa aja yang mau bayar mahal" tandas Steffie.
(Namakamu) yang mendengar keyakinan dari suara Steffie mulai susah menelan air liurnya, sulit bernapas dan ia rasakan kepalanya sekarang ingin terlepas.
***
Sepulang sekolah, (namakamu), Salsha dan Steffie sempat mengdiskusikan tentang ngebet (?)-nya keinginan Steffie. (Namakamu) tidak mampu melarang lagi, keputusan Steffie sudah bulat.
"Gimana kalo yang itu" bisik Steffie, menudingkan jari telunjuk pada seorang pria berusia 30 tahun keatas yang sedang menikmati hidangan.
"Itu sih, ciri-ciri suami yang takut sama istri. Saking takutnya sama istri itu-nya sampe gak bisa berdiri" Salsha tidak setuju.
"Hahahahah..." Tawa mereka bertiga lepas dicafe ini.
"Nah gimana kalo yang itu!" (Namakamu) baru saja mendapati seorang pria berjalan didepan cafe sambil menjajakan alat lukis.
"Seniman" sambung (namakamu).
"Bau!" Steffie tidak setuju.
"Hmm.. Kalo lo mau belajar rasa sama dia tuh" Salsha setuju dengan pria tudingan (namakamu).
Steffie malah cemberut.
"Gue heran deh, lo itu sebenernya mau Sex atau duit sih?" Tanya Salsha sewot sambil menjitak kepala Steffie.
"Ya duit dong"
"Kalo duit kita salah. Dia miskin" kata Salsha meralat. Lalu ia memutar balik badannya.
"Guys.." Panggil Salsha tangannya menunjuk pada pria dipojok cafe.
Salsha buru-buru mengambil tisue berserta pulpen, menulis apa saja yang akan membuat pria itu tertarik.
Salsha menyerahkan tisue itu pada Steffie, dan memerintahkan Steffie agar menyetakan pada pria tua disana. Bagaimanapun caranya.
Steffie menghambur, (namakamu) dan Salsha memandanginya dari kejauhan. Saat Steffi berjalan dan melintasi meja pria itu, ia langsung meletakkan tisue tersebut.
Berselang beberapa menit, Steffie kembali ke (namakamu) dan Salsha.
"Dia berani 5jt" beritahu Steffie menunduk. Bingung, menurutnya cukup mahal.
"5jt?" Salsha memperlihatkan sarkastik tidak setujunya. "Minta 15" perintah Salsha.
"Apa engga kemahalan?" Tanya Steffie bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGIN
RomanceBerjalan pada pintu dimana kita memulai pertemanan, lalu ukirlah tentang jiwa seseorang agar kita bisa mengerti, bahwa setiap manusia memiliki karakter berbeda namun menerima dengan iklas adalah keanggunan yang tiada duanya' PRIVATE STORY @Aryaandaa