*Explanation*

206 40 19
                                    

#Chapter 2

"Kau baik-baik saja, dear?" Yang pertama kali aku dengar setelah siuman adalah suara mom yang menenangkan. Aku lansung saja memeluk mom erat, dan tampa kusadari air mata ku jatuh perlahan. Air mata ini adalah ungkapan perasaan takut pada diriku sendiri. Bagaimana aku bertindak seperti itu? Bagaimana aku bisa secepat itu? Apa yang terjadi padaku?

"Sudah, tenang Annie, mom tau pasti kalau perasaan mu kacau. Itu sama dengan yang mom rasakan dulu, mom dan dad akan menjelaskan semuanya pada mu saat kita dirumah nanti. Sekarang kita lansung kembali ke rumah atau kau ingin istirahat sejenak?" tanya mom sambil mengelus rambut ku.

"Aku ingin disini sebentar mom." Jawab ku sambil mengangguk pada mom. Mom hanya tersenyum lembut dan meninggalkan ku di UKS sendirian.

Aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padaku, rasanya aku hidup di negeri dongeng. Dan sekarang aku mulai mempertanyakan siapa sebenarnya aku ini. Dan satu jawaban pasti ialah aku bukan manusia biasa. Bisa berlari secepat Flash tadi memang mengejutkan, membuat ku syok.

Lalu, apa kata anak-anak nanti? Kalau aku ternyata tidak seperti mereka. Apakah mereka akan menjauhi ku? Terlebih lagi, Luna. Apa dia tidak mau berteman dengan ku setelah kejadian ini? Memikirkan ini membuat ku pusing.

"Ana!" Aku melihat Luna berlari ke tempat ku. "Lo gak apa-apa? Serius Ana, lo bikin gue kaget tau!"

"Hahh... I'am not okay Lun. Jangan kan lo, gue yang ngalami aja kaget nya minta ampun. Gue monster ya Lun?"

Aku memandang Luna yang seperti nya tidak mampu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan ku. Dan jelas saja kalau Luna tidak mampu, dia sendiri pun pasti bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Melihat aku yang tiba-tiba seperti itu, Luna juga pasti syok, terkejut, dan terpukul mungkin? Karena selama ini dia tidak tau bersahabat dengan manusia apa.

Aku hanya mampu menunduk dan memainkan selimut yang aku gunakan di UKS dengan jari-jari ku, kami berdua hanya diam. Sampai, aku merasakan tangan Luna menggenggam tangan ku.

"Bagi gue, lo tetap sahabat gue kok. Gak peduli lo itu elf kek, werewolf kek, vampir kek, ataupun lo saudara nya Sherk. Lo ya lo, Ana ya Ana. Jadi, lo tetap Anastasia Revina Hilton sahabat nya Laluna Shafira. The End."

"Lo jangan bikin gue mewek kali Lun..."

Aku lansung memeluk Luna erat, sahabat seperti Luna ini langka. Dan aku termasuk orang yang beruntung, memiliki sahabat seperti ini. Aku bersyukur Luna mengerti dengan keadaan ku, karena aku sendiri pun tidak mengerti bagaimana menjelaskan nya.

****
Setelah berbicara pada Luna tadi, aku lansung mengambil tas dan kunci mobil untuk pulang. Mom dan dad sudah di berada di ruang keluarga bersama Alex yang bingung menatap ku.

Aku melangkah pelan ke arah mereka, dan duduk manis disamping Alex yang asik menonton film yang aku sendiri tidak tau itu film apa.

Aku melangkah pelan ke arah mereka, dan duduk manis disamping Alex yang asik menonton film yang aku sendiri tidak tau itu film apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, Annie. Dad sudah tau apa yang terjadi disekolah mu siang tadi, mom sudah menjelaskan semuanya." Aku mengangguk, tapi tidak mengeluarkan suara apapun.

"Kia adalah penyelamat Lady, bukan seseorang yang berbahaya, atau biasa disebut The Salvation From Empyrean. Maka dari itu, kita memiliki kelebihan dari manusia biasa pada umumnya."

Aku masih mendengarkan dad, walaupun tangan dad mengelus lembut rambut ku dari sofa yang ia duduki.

"Apa yang dad katakan tadi, semua nya benar dear. Kau tak perlu takut, semua orang seperti kita pernah merasakan itu. Mom, dad, bahkan lihat saja saat umur Alex sudah mencapai 17 tahun. Dia juga akan menyusul mu ke Dartmoth nantinya." Tunggu, apa yang mom maksud dengan Dartmoth?

"Aku tidak mengerti mom, Dartmoth?"

"Ya, sekolah baru mu Annie dear. Ini, mereka sudah memberikan perlengkapan mu siang tadi saat kau masih berada di GIS."

Aku memerhatikan perlengkapan yang ada diatas meja. Baju seragam yang terdiri atas tiga macam, kartu identitas murid, dan lencana sekolah.

Jadi, Dartmoth adalah sekolah tempat para Salvation melatih menggunakan kekuatan nya? Oke, yang ini cukup keren. Saat aku akan mengambil kartu identitas ku, Alex lansung merebut nya cepat. "Hei!" Teriak ku padanya.

"Wait Ana, mari kita lihat ini. Name: Anastasia Revina Hilton, Class: Seven Grade, From: Indonesian, Element: Air, Talent: Can see the future. Wow! Keren Ana!"

Aku tidak memerhatikan pujian dari Alex, yang aku pikirkan sekarang adalah What is the element, and talent? Yang benar saja! Udara? Yang aku tau hanya udara untuk bernapas, dan bisa melihat masa depan? Masa depan? Tunggu... jadi bayangan kastil itu adalah masa depan, bahwa kastil itu adalah Dartmoth? Dan aku bisa melihatnya? Wow!

"Nah Annie, sekerang waktunya bersiap untuk mu. Mereka akan menjemput mu pukul 10 malam nanti, ayo."

Aku hanya dapat mengangguk dan mengikuti mom menuju kamar ku. Fakta bahwa aku bukan manusia biasa saja masih membuat ku terkejut, apalagi sekarang aku harus dikarantina selama sekolah disana dengan orang-orang dari belahan dunia? Itu yang membuat ku tidak bisa berkata apa-apa lagi.

.
.
.
.
.
.
~To Be Continue~

Happy Reading^^
Silahkan klik komentar dan vote nya 😄😉
And see you next chapter😊

EmpyreanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang