Kau milikku

10.4K 725 24
                                    

Di part ini akan dijelaskan panjang lebar mengenai latar belakang pangeran Leon.
Maaf penulisan ceritanya membingungkan, karena jujur saja penulis tak handal membuat cerita. Maafkan juga ide fantasy penulis yang aneh jika membuat kalian bingung. Maka dari itu penulis berlapang hati menerima jika ada saran dari para readers demi kebaikan penulis sendiri dalam membuat cerita.

Happy reading

"Kau baik-baik saja? " tanya anak laki-laki itu sambil menatap kagum ekor biru Sierra yang berkilau.

"Aku baik-saja." Sierra merubah ekornya menjadi sepasang kaki lalu berdiri. "terima kasih sudah menolong." ucapnya dengan tulus.

"Kau pasti keturunan bangsawan ya nona? " tanya leon

"Bisa jadi begitu." jawab Sierra sembari tersenyum.

"Hmm perkenalkan nona, namaku Leon." Leon mengulurkan tangannya dihadapan Sierra. Padahal dia yakin kalau putri bangsawan seperti Sierra mana mau membalas uluran tangannya yang berpenampilan seperti layaknya penduduk biasa.

"Namaku Sierra." Sierra membalas uluran tangan Leon yang seketika membuat Leon takjub. Sierra ternyata bukanlah putri bangsawan yang sombong.

"Oh ya nona Sierra, apa yang kau lakukan disini? kupikir tempat ini bukanlah tempat yang pantas untuk bangsawan sepertimu." tanya Leon.

"Tadi aku berkunjung kerumah kakek tapi aku merasa bosan menunggu orangtuaku yang terus mengobrol, jadi aku meminta izin keluar dan bermain-main sejenak. Ternyata keasyikan bermain membuatku lupa akan larangan ayah kalau jangan bermain terlalu jauh hingga perbatasan. Padahal dia juga sudah memperingatiku tentang tanaman liar itu." ucap Sierra dengan menyesal.

"Yasudah nona, kembalilah sebelum orangtuamu menyadari kalau kau menghilang."

"Kau benar, aku pergi dulu. Sekali lagi terima kasih atas bantuannya."

"Tunggu! " teriak Leon ketika melihat Sierra hendak meninggalkan dirinya.

"Ya? "

"Naiklah kepunggungku biar aku yang mengantarmu nona. Kebetulan kemampuan renangku lumayan cepat." tawar Leon.

"Benarkah? " Sierra sangat senang dengan tawaran itu. Karena sejak terjatuh tadi ekor Sierra sedikit sakit. Ekor yang sakit mana bisa diandalkan ketika ingin berenang cepat.

"Iya nona, naiklah."

Leon mengubah sepasang kakinya menjadi ekor. Ekornya yang berwarna Biru tua dan tidak berkilau menandakan bahwa dia hanyalah rakyat biasa. Melihat itu Sierra langsung naik keatas punggung Leon dan mengalungkan tangannya.Dia sebenarnya sedikit risih, tapi mau bagaimana lagi?

"Pegangan yang kuat nona."

Leon berenang cukup cepat sehingga Sierra semakin menguatkan pegangannya. Benar saja hanya memerlukan waktu yang sebentar untuk tiba dirumah tuan Louse. Sierra bersyukur karena sepertinya orangtuanya belum menyadari dirinya sempat menghilang tadi.

"Terima kasih Leon, hm maksudku kak Leon. Sepertinya kau lebih tua dariku."

"Berapa umurmu nona? " tanya leon

"6 tahun." jawab Sierra

"Kau cepat dewasa nona hehe. Kalau umurku 9 tahun."

"Berarti benar kau memang lebih tua dariku. Kak Leon sebaiknya aku ke atas, mungkin orangtuaku sebentar lagi pulang." Sierra mengubah kakinya menjadi ekor dan hendak berenang keatas menuju rumah tuan Louse yang berbentuk tebing.

"Sampai jumpa. Sampai bertemu kembali! " teriak Sierra sambil melambaikan tangan.

"Sampai jumpa juga Sierra. Semoga waktu mempertemukan kita kembali! " teriak leon membalas lambaian tangan Sierra.

Become A MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang