"Tu..tuan."
Sierra tak kuasa menahan rasa terkejutnya. Jadi, pria ini sudah mengetahui jati dirinya? Tapi, bagaimana mungkin?
"Benar kan kau bukan manusia? " tanya Mark masih dengan mimik serius.
"Ma...maafkan aku tuan, aku..." Sierra bingung bagaimana cara menjelaskannya.
"Hahaha kau lucu sekali nona Sierra. Kau terlihat sangat bingung, bagaimana mungkin kau tidak tau mengenai obat. Wajar kan kalau aku mengatakan kau bukan manusia. Atau jangan-jangan, kau mengalami lupa ingatan? " Mark tertawa dengan nada mengejek.
Sierra melihat pria yang berada disampingnya sedang tertawa. Berarti ia tidak serius dengan perkataannya yang sebelumnya. Sejenak Sierra memegang dadanya merasa lega, sambil ikut tertawa pelan.
"Oke. Kau mau kemana setelah ini? Apa ke daerah pantai yang tadi? "
Benar, aku akan kemana setelah ini? Batin Sierra.
"Kenapa kau diam nona? Jawab saja." lalu Mark melihat jam tangannya. "Aku masih ada waktu, mungkin aku bisa mengantarmu pulang."
Apa aku tanya saja pada kalung ini?
Sierra langsung memejamkan mata dan mencoba fokus sambil memegang kalung dengan batu rubi berwarna merah yang sedang ia kenakan.
Mark semakin gusar menahan emosi.
Dasar gadis aneh, kalau memang tidak mau dibantu ya katakan. Aku tidak perlu menghabiskan waktu sia-sia begini, gerutu Mark dalam hati."Hei nona Sierra! " teriak Mark, yang langsung saja membuat Sierra membuka matanya karena terkejut.
"Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku? "
"Karena aku...aku tak tau mau kemana tuan." jawab Sierra bingung sekaligus merasa serba salah.
"Kau tak tau mau kemana?" tanya Mark memastikan.
"Tidak." geleng Sierra.
"Pantai? Rumahmu bukan di daerah sana? "
"Bukan." geleng Sierra cepat. Entah mengapa ia merasa orangtuanya bukan tinggal di pesisir pantai.
"Jadi memang benar kau mengalami lupa ingatan? " tanya Mark frustasi sambil mengusap muka.
Ya, Lupa ingatan. Itu bisa menjadi alasan bagi Sierra jika tidak tau apa-apa atau tidak terlalu mengerti mengenai apa yang terjadi di dunia daratan. Setidaknya orang-orang bisa mencoba memaklumi dirinya.
"Kau benar tuan Alex, aku tidak ingat apa-apa." Jawab Sierra dengan muka memelas.
"Ya Tuhan! Bagaimana dengan orangtuamu atau keluargamu, apa kau ingat? " tanya Mark, dan Sierra menjawabnya dengan anggukan.
"Kau ingat namanya? "
Sierra memejamkan mata, mengingat kilasan penglihatan yang pernah ia dapatkan. Dibagian ketika ayahnya memanggil nama ibunya, ntah mengapa ingatan itu menjadi samar-samar. Ia mencoba menajamkan ingatannya tetapi malah membuat dirinya pusing.
"Aku tidak ingat." geleng Sierra lemah.
"Baiklah, aku tahu kemana aku harus membawamu." ucap Mark mantap.
***
"Kita sudah sampai." ucap Mark melepas seat beltnya, lalu diikuti oleh Sierra yang sudah mengetahui bagaimana membuka seat beltnya sendiri. Dalam hati Sierra bertanya-tanya dimana pria ini membawa dirinya. Tak lama kemudian Alex pun membuka pintu mobil Sierra.
"Apa kau bisa jalan? " ALex membantu Sierra keluar dan membopongnya. Sierra melihat tulisan yang ada didepannya, kantor polisi?
Sambil berjalan Sierra memandang Alex dengan wajah bingung. Alex yang merasa Sierra berjalan begitu lamban karena kakinya yang sakit akhirnya memutuskan untuk menggendongnya saja, membuat Sierra refleks mengalungkan tangannya ke leher Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Mermaid
FantasyTragedi kapal tenggelam membuat sesosok bayi terbawa ombak di tengah lautan. Tak disangka ternyata ada sepasang suami-istri menemukan dan mencoba menyelamatkan bayi yang tidak mereka ketahui bagaimana nasib orangtuanya itu. Sepasang suami-istri itu...