-Chapter Two-

1.9K 165 15
                                    

Anna tersenyum bangga saat melihat hasil kerjaannya tampak bagus. Ia membuat brownies coklat untuk seseorang, yaitu Al. Anna akan berusaha mendekati Al dan membuatnya mengingat dirinya kembali, seperti semula. Ia ingin Al segera mengingat dirinya dalam waktu beberapa minggu saja. Ia sangat merindukan sosok pria yang pernah membuat hatinya sakit saat duduk di bangku sma.

"Sayang, gimana browniesnya? Udah jadi?" tanya Rizka yang baru datang dari arah ruang keluarga. Anna menengokan kepalanya kebelakang untuk melihat sang mamah lalu ia tersenyum lebar sembari menganggukan kepalanya semangat.

"Ini." ucap Anna sembari menunjukan brownies buatannya pada Rizka. Rizka menatap kagum brownies hasil buatan putrinya itu untuk Al.

"Semoga Al suka ya sama brownies buatan kamu." ucap Rizka dengan semangat lalu mengelus kepala Anna dengan lembut. Anna menganggukan kepalanya yakin.

• • •

Anna melangkahkan kakinya menuju dapur rumah Al setelah mendapat izin dari mamah Al. Anna mengeluarkan brownies buatannya dari dalam box putih yang dibawanya, lalu ia memotongnya menjadi beberapa bagian dan meletakannya di piring.

Setelah Anna selesai menyiapkan browniesnya, ia melangkahkan kakinya menuju perpustakaan yang berada dirumah ini. Entah karna apa, Al sekarang lebih suka menyendiri di perpustakaan sembari membaca beberapa buku. Apakah Al berubah seperti Anna saat di bangku sma? Seorang kutu buku.

Anna mencari sosok Al dibalik beberapa buah lemari buku berukuran lumayan besar. Dengan hati-hati Anna membawa nampan yang ia letakan piring brownies dan segelas susu putih, mamah Al bilang bahwa Al belum sarapan pagi ini jadi Anna membawakan susu putih yang biasa Al minum setiap kali ia sarapan. Setelah berusaha mencarinya, akhirnya Anna menemukan Al yang sedang membaca sebuah novel dengan serius. Apakah ia tidak bekerja?

"Haii, Al." sapa Anna lalu mendudukan bokongnya didepan Al. Al mengangkat kepalanya lalu menatap Anna dengan asing, sudah jelas karna dia lupa pada Anna. Anna tersenyum manis pada Al, dengan ragu-ragu Al membalasnya dengan senyuman kecil dan tipis.

"Gue bawain sarapan buat lo." ujar Anna dan bersiap untuk memotong brownies menjadi ukuran kecil menggunakan sendok. Al menaikan alisnya sebelah, tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Anna yang berada dihadapannya tersebut.

"Aaa!" Anna menyuruh Al untuk membuka mulutnya sembari menerbang-nerbangkan sendok di udara. Dengan cepat, Al menepis sendok tersebut hingga membuat sendok tersebut terjatuh ke lantai beserta potongan kecil brownies buatannya. Anna membelalakan kedua matanya, ia tidak percaya Al akan melakukan itu.

"Lo kenapa?" tanya Anna pelan. Al menatap datar Anna,

"Lo siapa?" tanya Al datar. Anna meneteskan air matanya sembari menatap Al sedih. Baru sehari ralat setengah hari mencoba untuk membuat Al mengingat dirinya, Al sudah melakukan ini apalagi besok-besok. Anna menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya perlahan, ia berusaha untuk tenang. Al masih saja menatap Anna dengan datar, sepertinya Al berubah menjadi lebih tertutup, dingin, dan kutu buku.

"Al, lo lupa sama gue selama 3 tahun? Gue kira, saat gue pulang dari Paris, lo yang bakal jemput gue di bandara tapi harapan gue sia-sia." Anna menatap Al lemas.

Tiba-tiba terdengar pintu perpustakaan terbuka, Anna dengan cepat menyingkirkan air matanya dari pipi.

"Al?" panggil seorang gadis lalu nampaklah batang hidungnya. Gadis tersebut menatap Anna kaget lalu melangkahkan kakinya pada Anna dan Al.

"Ann." gumam Al yang membuat Anna dan gadis tersebut menengokan kepalanya pada Al.

"Kamu manggil aku?" tanya gadis dibelakang Anna, dengan sangat lembut. Al menganggukan kepalanya lalu menyuruh gadis asing itu untuk duduk dihadapannya.

1 KesempatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang