2

11 0 0
                                    

Bagaimana mungkin mereka ada disini? Aku sengaja memilih tempat yang jauh dari lingkungan sekolah, tapi.. bagaimana mereka tahu? Batin vriska sambil meletakkan pesanan di meja nomor 4.

" vris.. " ucap alvin memegang tangan vriska, tapi langsung dilepas oleh vriska sendiri.

" silahkan makanannya " ucap vriska sebagai seorang weaters di cafe tersebut lalu kembali ke belakang.

" vin.. bener apa kata lo.. dia kerja disini.. " ujar reza tak percaya dengan apa yang ia lihat tadi.

" huft.. kok dia bisa kerja disini? " ucap alvin menatap vriska yang sedang mengantarkan pesanan ke meja lain.

" mungkin.. masalah ekonomi vin " tebak reza.

" tapi masa iya papa sama mamanya ngebiarin dia kerja? Gamungkin banget itu za.. "

" iya yah.. mungkin.. kita harus ngikutin dia lagi "

Saat mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba handphone reza berbunyi dan ia melihat mamanya menelpon, dan ia pun menjawab telepon itu.

" halo ma? "

" ... "

" aku lagi sama alvin, kenapa ma? "

" ... "

" oh ya.. yaudah aku pulang sekarang.. "

Tut.. tut.. tut..

" kenapa? " tanya alvin menatap reza.

" gue lupa kalo gue ada acara keluarga, gue duluan ya vin, dah " ucap reza mengambil jaket dan kunci motornya lalu pergi meninggalkan alvin sendirian di meja nomor 4 itu.

" vris, lo kenal cowo di meja nomor 4 itu? Kok tadi gue liat dia pegang-pegang tangan lo? " tanya daniel kepada vriska yang sedang mengambil pesanan.

" ya, teman sekolah. " jawab vriska lalu ia pergi mengantarkan pesanan itu ke meja nomor 23 di lantai atas.

" ga ada yang boleh nyentuh vriska gue. " desis daniel menatap ke arah alvin tajam.

" dia belom jadi vriska lo, niel " balas poppy sakrastik.

" akan pop, sebentar lagi " balas daniel tak kalah dari poppy.

" never " ujar poppy lalu pergi mengantarkan pesanan ke meja nomor 15.

" kau milikku vriska larasati givano, hanya milikku. " desis daniel optimis lalu bekerja lagi.

Tak terasa sekarang sudah jam 8 malam dan satu jam lagi cafe ini akan tutup. Alvin masih setia duduk manis di meja nomor 4 sambil memperhatikan vriska bekerja.

" vris, itu cowo liatin lo mulu dari cafe ini buka dan dia juga ga pergi-pergi. Dia ngapain sih? " tanya poppy kepada vriska sambil melihat ke arah alvin.

Vriska hanya mengangkat kedua bahunya lalu mengantarkan pesanan ke meja lain yang membuat poppy menghembuskan nafasnya pasrah dengan sikap vriska yang dingin itu.

Saat alvin tengah asyik memperhatikan vriska, handphonenya berdering ada telepon masuk, tanpa melihat siapa yang menelpon, alvin langsung menjawabnya.

" alvin! " teriakan kencang nan cempreng serta manja itu membuat alvin menjauhkan handphonenya dari telinganya dan melihat siapa yang menelpon.

Mama kok yang telepon, tapi kenapa nenek sihir yang bicara? Batin alvin.

" apa? " tanya alvin malas.

" kamu kok belom pulang? Aku udah jauh-jauh datang kesini dari inggris, kamu kemana? " tanya gadis diseberang sana masih dengan suara cempreng dan manjanya.

Curious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang