Mpat

6 1 1
                                    

"GAES GAES GAES GAES" rusuh Rendy sambil menggebrak meja.

"Rusuh elah, napa sob"

"Lo tau gak?"

"Tau"

"Si anak baru itu! Kalo senyum BEUH parah yang ngeliat pingsan! Demi Allah gue hampir pingsan tadi"

"Huh? Cewe itu? Anna ya namanya?" Tanya Fari

"YOI! Demi kalian mesti liat dia bareng temen-temennya. Soalnya dia kalo ngga sama temen-temennya berubah jutek sih sayang. AH BODO AMAT GUE JATUH CINTAAAAAAAA haaah~ Anna~"

"Anna ngeliatin elu btw" Rendy yang awalnya menekuk kepalanya di atas meja langsung membelakan mata.

"Hah anjir mana mana"

"Depan pintu kantin" semua melihat kearah Anna, literally, beberapa orang melihat kearah Rendy karena Rendy memang terkenal Toa. Anna dan teman-temannya melihat kearah Rendy. Teman-teman Anna tertawa, tersenyum mengejek kearah Anna. Sedangkan Anna berwajah datar, melirik kearah Rendy dan teman-teman, membayar gorengan, dan duduk di meja sejauh dua lautan dengan meja Rendy dkk.

Rendy panik.

"Guys anjir anjir"

"Apalagi sob"

"Kayanya punggung gue bolong. Gue bisa merasakan tatapan princessqu dari jauh sana"

"Bangsat lo emang Ren, udah bubar bubar"

Rendy kelabakan mencari teman.

"GUYS APA SALAH GUE?!"

"Homo bangsat pergi lo"

"TIDAAAK SAYANK JANGAN TINGGALKAN AKU" Farhan, Fari, dan Rasyad segera pergi. Meninggalkan Rendy.

Pasalnya grup mereka terkenal geng rusuh, homo, dan homo. Cakep sih, tapi bukan termasuk anak yang hobynya berjemur matahari sambil lari-lari dribble dan sengaja mengelap muka pakai kaos biar kelihatan 6-packs. Bukan. Mereka cuman anak standard. Yang main bola kalau lagi olahraga, yang ngerumpi di warung kalau gabut, yang ke perpustakaan kalau ada perlu, dan pergi ke Kalau ada diskon. Intinya semua yang mereka lakukan tergantung mood. Mau dibilang anak Sports ngga juga. Dibilang nerd ngga juga. Dibilang otaku ga juga. Mereka cuman kebetulan cakep, dan standard, dan agak homo. Udah sih itu aja daya tarik mereka. Ohiya, dan agak Toa.

----------

"OY BANG PAKABAR"

"Wesss bang tetap semangat hari ini. Butuh di jemput?"

"HAHAHA Abang memang selalu mengerti saya. Iya nih bang tolong jemput ya di sekolah!"

"Siap. 7 menit sampe!"

"7 menit ga sampe gratis pizza ya bang?" Terdengar suara tertawa kencang dari seberang telfon.

"Haduh bang tetep gokil ya lu, udah tungguin aja!" Lalu sang abang ojek langganan Fari menutup telfonnya. Sang bapak Ojek ini sudah seperti bapak kelima Fari. Kalau bapak Gulai ke7, bang Ojek yang kelima. (A/N mohon diingat gaez)

Fari menunggu di depan gerbang sekolahnya. Sebuah motor datang, hampir menabrak Fari.

"Bang! Astaghfirullah kejam"

"BAHAHA lagian bengong. Cepetan naik!" Fari memakai helm yang dilempar Banggo (bang ojek lol). Fari naik ke belakang Banggo dan meletakkan tasnya di depan. Mereka pun pergi.

---------

Angin menari dan matahari berteriak senang. Membuat beberapa penghuni bumi berkecak kesal. Fari di belakang motor merasa mengantuk. Rasa kenyang, angin berhembus, dan jalanan yang mulus membuat Fari ingin tidur saat itu juga. Motor berhenti, lampu merah.

"WOY BANG JANGAN TIDUR NTAR JATOH GELUNDUNG" teriak Banggo.

"Iya elah" dusta Fari sambil menyundul helm Banggo dengan helm nya. Kepalanya mengangguk, atas bawah, mengantuk. Merasa posisi kepalanya tidak nyaman, ia menengok kearah kanan. Sebuah mobil sedan di sebelahnya. Kaca nya gelap transparan. Fari bisa melihat orang yang ada di dalam mobil itu.

Beberapa teman perempuan di sekolahnya, mereka tertawa. Beberapa mengambil foto Fari dan beberapa melambaikan tangannya dari jendela. Satu perempuan duduk di kursi depan, tersenyum satu sisi. Anna.

----------

LOLOLOLOLOLLLL

BAYANGIN DEH LO LG DIMOBIL TRUS LIAT ADA COWO NGANTUK DI MOTOR KEPALA NYA NGANGGUK2 NGANTUK HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAduhselerahumorrecehmaafkan
Duh Fari untung cakep

31/03/2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang