cerita FF pertama aku....
happy reading... ^^
Alarm berbunyi nyaring di dalam sebuah kamar. Sang pemilik kamar pun menggeliat, dan melihat ke arah jam yang berada di atas nakas. Pukul 05.00 sudah waktunya untuk bangun.
Hyerin. Kim Hyerin nama pemilik kamar itu, seorang gadis yang sudah tidak gadis lagi. Ia beranjak ke kamar mandi untuk memulai ritual mandi paginya. Ia mengganti handuk mandinya dengan setelan kemeja dan rok span selutut.
Setelah selesai dengan make-up naturalnya, Hyerin segera keluar kamar untuk menyiapkan sarapan, untuknya dan kedua buah hatinya. Ya. Hyerin seorang single parent dengan dua anak kembar yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
Hyerin dengan cekatan menyiapkan sarapan, setelah selesai, Hyerin naik ke lantai 2 rumahnya untuk membangunkan putra-putrinya.
Hyerin POV
Aku masuk ke kamar kedua anakku untuk membangunkan mereka, sudah pukul 06.00 dan mereka harus segera bangun kalau tidak mau terlambat masuk sekolah di minggu pertama masuk sekolah setelah liburan.
"Hyejin-ah, Minji-ah, ireona palli. Bangun sayang." Ucapku sambil mengguncang badan kedua anaknya bergantian.
"ne, eomma...." Ucap mereka berbarengan. Lalu tanpa di komando, kedua anakku pun bangun dan duduk di tepi ranjangnya masing-masing dengan mata masih mengantuk.
"siapa yang mau mandi duluan?" tanyaku saat mereka masih menunduk menahan kantuknya.
"aku duluan ya kak Hyejin?" tanya Minji, anak keduaku pada Hyejin. Kakaknya yang hanya beda 5 menit kelahirannya.
"ya, kau duluan saja Minji-ah." Jawab Hyejin. Dia pun beranjak menuju lemarinya dan menyiapkan baju seragam miliknya dan milik Minji.
Aku melihat mereka dalam diam dan tersenyum melihat Hyejin yang sedang menyiapkan baju seragamnya. Walaupun kedua anakku baru berumur 5 tahun lebih sedikit, tapi mereka punya pemikiran yang lebih dewasa dari anak seumurannya. Aku bangga pada kedua anakku, walaupun ayahnya tidak mau mengakui mereka.
Hatiku tiba-tiba terasa sakit lagi ketika mengingat 'dia'. Ya 'dia' yang sudah mengambil keperawananku dan membuatku hamil lalu membuangku dan tidak mau menganggap anak yang sedang ku kandung waktu itu adalah anaknya.
'Dia ' mengusirku dari kantornya dan membuat aku seperti wanita murahan yang minta belas kasihan padanya. Park Jimin. Aku tidak akan pernah melupakanmu, bagaimanapun juga aku pernah dan mungkin masih mencintaimu. Aku mengusap air mata yang tiba-tiba turun itu.
Aku melihat Minji sudah keluar dari kamar mandi dan sedang memakai seragamnya. Aku menghampirinya.
"mau ibu bantu sayang?" tanyaku lembut. Minji menggelengkan kepala.
"aku mau belajar pakai seragam ini sendiri bu." Ucap Minji, aku mengecup puncak kepalanya dengan penuh sayang. Melihat Minji seperti aku melihat Jimin versi wanita. Dan Hyejin versi kecilnya Jimin namun memiliki warna mata dan hidung yang seperti aku.
"baiklah kalau begitu, ibu turun ke bawah dulu ya. Cepat turun kalau kakakmu sudah selesai." Ucapku, dan kulihat Minji menganggukkan kepalanya.
Tak berselang lama, kedua buah hatiku turun. Minji berjalan di depan dan Hyejin di belakang. Aku tersenyum kepada mereka, dan mereka membalas senyumku.
"selamat pagi eomma......" ucap mereka berbarengan, lalu mengecup pipiku, Minji pipi kanan dan Hyejin pipi kiriku.
Aku selalu merasa bahagia jika mereka ada di sampingku. Aku bahkan bersyukur tidak menggugurkan mereka saat Jimin dan orangtua menyuruhku dulu. Walaupun kini orangtua ku sudah menerima keadaanku.
"cepat habiskan sarapan kalian kalau tidak mau terlambat. Oke?" ucapku, dan melanjutkan sarapanku.
"siap bu." Ucap kedua anakku berbarengan sambil mengangkat tangannya seperti gerakan hormat.
Akupun hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka.
tbc
please vote and comment.
thank you...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]
Fanfiction"Mereka anakku. Bukan anakmu. Bukankah dulu kau yang tidak mengakui mereka Jim?" Aku memang membencimu Park Jimin, tapi sungguh aku pernah dan mungkin masih mencintaimu. - Kim Hyerin "Aku menyesal Hyerin-ah. Biarkan aku menebus semua kesalahanku. A...