Happy Reading.. ^_^
still Jimin POV
Saat aku memikirkan tentang Hyerin, tiba-tiba seorang anak kecil menubruk kakiku yang membuat celanaku kotor karena es krimnya. Aku ingin marah, tapi entah kenapa aku tidak bisa marah setelah melihat mata anak ini. Aku tertegun sesaat sebelum menggendongnya. Wajahnya, wajahnya mirip denganku. Aku melirik ke arah Jungkook dan sepertinya dia tau maksudku karena dia mengangguk dan tersenyum.
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh teriakan anak kecil lainnya yang berjenis kelamin laki-laki.
"JANGAN SENTUH ADIKKU!" teriak anak itu lantang membuat semua orang di loby ini melihat ke arahnya dan ke arahku. Aku kaget melihat wajahnya yang seperti aku tapi versi kecilnya.
Anak itu mendekat ke arahku .
"ah, maafkan paman, paman tidak melihat adikmu yang berjalan ke arah paman. Jangan menangis lagi ya princess." Ucapku pada perempuan yang ku gendong dan anak lelaki yang berdiri di hadapanku ini. Tinggi nya hanya sebatas perutku.
"turunkan adikku atau aku akan membunuhmu paman." Ancam anak lelaki itu padaku sambil menarik bagian bawah jas ku.
"oh baiklah." Akupun akhirnya menurukan anak perempuan yang tadi aku gendong.
"siapa nama kalian? Kenapa kalian ada disini?"tanyaku sambil menatap mereka bergantian. Ada yang aneh dengan hatiku ketika melihat mereka.
"a.. aku Minji paman, di..dia Hyejin kakakku, ma..maaf membuat ce..celana paman kotor karena es krimku." Ucap anak perempuan yang tadi ku gendong itu yang ternyat bernama Minji dengan terbata karena menahan tangis. Hyejin, anak lelaki itu langsung merangkul adiknya, dan memberikan sifat defensive padaku.
"ah, tidak apa-apa Minji-ah, nanti celana paman kan bisa di cuci. Bagaimana kalau paman ganti es krimmu dulu? Hm? Oh iya, nama paman Jimin, terdengar seperti namamu ya?" aku mengulurkan tanganku, namun tidak ada dari mereka yang membalas uluran tanganku. Aku malah mendapat tatapan maut dari anak lelaki bernama Hyejin itu.
"tidak usah, nanti aku bisa bilang pada ibu untuk membelikan lagi es krim untuk Minji." Ucap Hyejin dingin.
"lagipula, jangan berbicara pada kami. Paman orang asing dan ibu menyuruh kami untuk tidak berbicara dengan orang asing." Lanjutnya. Aku melongo mendengar perkataannya. Dia langsung pergi meninggalkanku sambil memeluk adiknya posesif.
Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendengar teriakan seorang perempuan.
"Hyejin-ah, Minji-ah, darimana kalian? Aunty cari tapi tidak ada? Bagaimana kalu ibu kalian marah? Hm?" tanya wanita itu dengan napas yang masih putus-putus. Aku melihat Hyejin dan Minji hanya tertunduk.
"maaf aunty, tadi Minji ngejar kupu-kupu jadi kakak ngejar Minji." Jawab Minji terisak lagi dengan wajah masih tertunduk.
"ehm, maaf apakah anda ibu dari kedua anak ini?" aku menginterupsi apa yang mau dikatakannya. Dia langsung beralih menatapku.
"oh, bukan. Ibu mereka pemilik perusahaan ini. Saya Sekretarisnya. Maaf anda siapa?" jawab wanita tersebut yang langsung menggendong Minji.
"oh, saya Park Jimin dari JM corp." jawabku dan langsung mengulurkan tangan yang disambut olehnya.
"oh, saya Soojung. Kalau begitu mari saya antar ke ruang rapat. Sepertinya Nyonya Hyerin sudah menunggu anda tuan." Ucapannya yang terakhir membuatku membeku di tempat. Hyerin. Nama itu. Apakah itu Hyerin-ku? Aku menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]
Fanfiction"Mereka anakku. Bukan anakmu. Bukankah dulu kau yang tidak mengakui mereka Jim?" Aku memang membencimu Park Jimin, tapi sungguh aku pernah dan mungkin masih mencintaimu. - Kim Hyerin "Aku menyesal Hyerin-ah. Biarkan aku menebus semua kesalahanku. A...