Pasangan itu masih berada dibalkon kamar mereka tapi kini posisinya yang berubah, yang tadinya Seulgi memeluk Jong In dari belakang kini dirinya telah ada didepan namja itu dengan kedua tangan Jong In menggenggam pagar pembatas disamping samping tubuhnya. Seolah mengurung yeoja itu dalam kungkuhannya.
"Belum mau tidur?" Tanya Jong In sembari memperhatikan mata indah milik yeoja didepannya
"Belum. Kau? Tak mau tidur?" Tanya balik Seulgi
"Mungkin sebentar lagi" wajah Jong In kini mengalihkan pandangannya ke arah langit berbintang
"Ada yang sedang kau fikirkan Jong?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Mata mu seperti sedang menerawang jauh"
"Benarkah? Kurasa ya"
"Apa itu?" Tanya Seulgi penasaran
"Tentangmu, nona Kim" Jong In mengucapkannya sambil mencium pipi Seulgi
Tangan Seulgi kini tengah sempurna menangkup wajah tampan milik suaminya itu.
"Apa? Apa itu?"
"Rahasia. Kajja kita tidur"
Belum sempat Seulgi protes, Jong In telah terlebih dulu menggendong tubuh yeoja itu kedalam kamar mereka.
.
.
.
***
- 3 minggu kemudian -
Kedua yeoja kini tengah berada diperpustakaan kampus mereka itu. Yeoja dengan surai rambut blonde itu tengah memilih milih buku sedangkan yeoja bersurai hitam itu membaca komik kesukaannya.
"Seulgi-ah, bantu akuu" rengek yeoja bersurai blonde itu. Siapa lagi jika bukan Son Seungwan.
"Eoh" Seulgi pun sedikit menutup komiknya lalu mendekat kearah Wendy dan sedikit menjijitkan kakinya guna mengambil buku yang dinginkan sahabatnya itu.
"Igo" seru Seulgi saat tangannya sudah meraih buku lalu menyerahkannya pada Wendy.
"Aah gomawoyo my baby bear"
Keduanya pun akhirnya menuju meja sana lalu beringsut duduk disana.
"Kau tau Seul? Sehun sangat menyukai sweater itu" ujar Wendy senang sambil menoleh kearah yeoja yang duduk disampingnya.
"Syukurlah" jawab Seulgi singkat
"Heih. Cold Princess really" sungut Wendy
Akhirnya Wendy pun kembali pada aktifitasnya tadi. Namun baru beberapa detik tiba tiba getaran muncul dari tas Seulgi. Dengan cekatan Seulgi mencari keberadaan benda tipis miliknya, sesaat setelah ia mendapatkannya dan ternyata sebuah ada pesan masuk.
'Tengoklah kedepan nona' - begitulah isi pesan yang diterima Seulgi. Segera ia mengalihkan pandangannya dan kini ia melihat namja itu tengah tersenyum lebar sembari memberi isyarat agar dirinya datang kesana.
Dengan sedikit ragu, Seulgi pun sedikit menolehkan pandangannya sebentar kearah sahabatnya yang masih membaca buku buku itu.
"Seungwan-ah"
"Wae?" Tanya Wendy sembari menoleh kearah Seulgi
"Aku ingin mencari buku sebentar"
"Geure. Aku tunggu disini"
Selanjutnya pun Seulgi berjalan kedepan sana. Ya ia bohong bahwa ia ingin mencari buku karna yang sebenarnya ia kesini untuk menemui namja ini. Namja yang sedari tak menghapus senyum lebarnya. Ya Park Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage
Fanfiction(PG17+) Pernikahan merupakan hal terindah dan yang diimpikan oleh seluruh pasangan didunia ini. Tapi apa jadinya pernikahan karna sebuah perjodohan? Ayolah. Cerita seperti itu sudah biasa. Memang ya tapi berbeda jika kita berdua yang menjalankannya...