22. Proses Pendekatan?

88 7 2
                                    

Enjoy It.

****

Terik matahari seperti berada tepat di mata milik Reynand saat ini. Disinilah Reynand, berada di tempat favorite-nya selama ada di sekolah ini, ya rooftop SMA Agrapana.

Arloji hitam yang melekat di pergelangan tangan miliknya bergerak menunjukkan pukul 2:45 PM, yang artinya ekskul yang diketuai olehnya akan segera dimulai, yaitu Ekskul Band.

Reynand memetik gitarnya dan melantunkan beberapa lagu yang salah satunya memiliki makna yang sama dengan perasaannya akhir-akhir ini.

Falling in love.

Baru kali ini ia merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya dengan lawan jenisnya, ya Viana Felixa R. yang hingga saat ini belum ia ketahui apa arti R tersebut, apakah itu Reynand? Heh it's impossible.

Sebenarnya Reynand sangat ingin mengungkapkan perasaannya selama ini dengan Viana, tapi ia belum bisa, mengingat Viana belum terbuka dengannya. Kalau benar Viana suka padaku, apa susahnya mengungkapkan nama aslinya itu?

"Ehh ee bukan siapa-siapa kok, kan kita kenal udah satu tahun lebih di sekolah ini,"

Reynand teringat akan ucapan dari Vano waktu itu, gue juga udah satu tahun kenal sama dia tapi gak segitu akrabnya deh.

Ngomong-ngomong soal akrab, sampai saat ini Reynand tidak memiliki kontak Viana.

Adriell adalah orang yang berada di pertanyaan yang ketiga, juga orang kedua yang bisa membuatnya cemburu. Reynand juga heran dengan sosok Adriell, baru beberapa hari dia berhadapan dengan Viana, sudah bisa membuat Viana akrab dengannya.

Kayaknya cuma gue yang gak akrab dengan Viana. Batinnya

Masih dengan petikan gitar yang mengalun, Pikiran Reynand masih terarah ke sosok Viana. Saat ia akan melantunkan bagian chorus dari lagu Love Yourself-nya Justin Bieber, sebuah panggilan yang tertuju pada namanya menghentikan aktivitasnya.

"Kak Rey, kok masih disini? Bentar lagi ekskulnya mau mulai kan?"

"Viana, selalu ada kalo gue inget nama lo, tapi lo bakal ada gak kalo gue minta lo temenin masa depan gue?"

"Kok lo disini?"

Sikap dingin Reynand kembali lagi, dari beberapa kata yang tersusun di dalam hatinya, hanya tiga kata itu saja yang bisa Reynand lontarkan untuk Viana.

"Ya nyari kak Rey lah, kan tadi gue udah bilang, bentar lagi ekskul band mau dimulai, gue diminta sama kak Davin buat nyariin kak Rey," jelas Viana.

"Tau darimana gue disini?" Tanya Reynand datar.

"Ngikut kata hati sih kak, tadinya gue mau nyari ke kuburan, tapi gak jadi, jadi kesini deh," ujar Viana mencoba membuat lelucon.

"Heh, lucu," balas Reynand sarkastik

"Siapa juga yang ngelucu," dusta Viana "ayo kak,ntar gue malah dimarahin kak Davin," lanjutnya tanpa sengaja menarik lengan Reynand.

Tanpa sepengetahuan Viana, yang ditarik sempat tersentak tapi lambat laun pipinya memanas dan tersenyum.

--

"Baiklah, berhubung hari ini banyak anggota baru dari kelas X, jadi hari ini kita tidak mempunyai kegiatan apapun, tetapi , bagi anggota baru silahkan kalian bersosialisasi dengan anggota lama, dan untuk anggota lama ada baiknya kalian mengajarkan anggota baru sedikit dari ilmu yang sudah kalian dapat selama mengikuti eksul ini," jelas kak Davin sebagai kakak Pembina dari ekskul Band di SMA Agrapana.

"Baik kak," jawab anggota serentak.

Setelah cukup lama anggota lama bertukarpengetahuan dengan anggota baru, Reynand selaku ketua yang belum melepas masa jabatannya, mengingat pergantian perangkat ekskul baru akan dilaksanakan minggu depan, ditunjuk untuk mengisi kegiatan kali ini dengan menyanyikan sebuah lagu didepan para anggota ekskul band tersebut.

Saat Reynand mengalunkan lagu yang berjudul Little Thing milik One Direction dengan petikan gitar klasiknya, tidak sedikit orang yang terenyuh mendengarkan lirik-lirik yang keluar bersama suara merdunya.

Begitupun Viana, yang sedari tadi hanya diam memperhatikan begitu banyaknya siswi yang mengagumi sosok yang ada dihadapannya sekarang. Beruntung banget kalo gue bisa dapetin lo.

I won't let these little things slip out of my mouth
But if it's true
It's you
It's you
They add up to
And I'm in love with you
And all your little things

Reynand menghentikan aktifitasnya setelah berada dipenghujung lagu, tepukan riuh para anggota memenuhi ruangan yang sekarang mereka tempati.

"Kak jadi pacar gue yaahh,"

"Kak Reynand I love You,"

"Pulang bareng yuk kak,"

Reynand hanya tersenyum menanggapi pujian-pujian yang didapatkan dari adik-adik kelasnya itu. Saat ekor mata Reynand menangkap wajah Viana yang hanya tersenyum kagum, tidak seperti yang lainnya, senyuman Reynand justru semakin merekah

---

"Hi kak," sapa Viana ke Reynand saat setelah ekskul band selesai.

"Hi," balas Reynand menyapa.

"Kak, suara kakak bagus banget ihhh,"

"Makasih, suara lo juga bagus," gumam Reynand hampir berbisik.

"Hah, apa kak? Gue gak denger," tanya Viana, ia bukan pura-pura tidak mendengarkan, tapi ia benar-benar tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh Reynand.

"Gak, bukan apa-apa," elak Reynand.

"Oh gitu, eh kak, gue duluan yah, kak Adriell udah nunggu di depan, see you kak," ujar Viana melambaikan tangannya ke Reynand dan berlalu.

Reynand terdiam, mencoba memutar ulang kalimat yang diucapkan Viana tadi, kak Adriell udah nunggu di depan, itu artinya Viana pulang bareng Adriell?
Selama ini, Viana tidak pernah mau pulang bersamanya, kalaupun mau, Reynand tidak pernah mengantarnya benar-benar sampai di depan rumahnya.
Mungkinkah Viana bosan menghadapi sikap dingin Reynand?. Maybe, bukannya orang serius pun bisa pergi, jika ia merasa disepelehkan?

Reynand hanya takut, takut akan kenyataan yang akan terjadi nantinya, mungkinkah itu proses pendekatan? Ia sangat berharap itu tidak akan terjadi.

*****

Kacau parah .-

Halooo silent readers yang udah sampe ke 1K.
Aduhhh alhamdulillah, Niars terhura*perestissue

Makasihh banyak yaaa.. semoga gak bosen sama cerita inii... sayang kaliaannn :) :*

Jangan lupa Vomment yahh.

Tone Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang