Prolog

111K 5.7K 59
                                    

Hah..hah..hah

"Bagaimana ini, ibu akan mengurungku lagi kalau aku terlambat sampai dirumah. Oh Tuhan."  gadis itu terus berlari menuju halte bus.

Semua orang memperhatikan gadis itu dengan tatapan aneh, menilai, dan juga merendahkan. Gadis itu, Ashley Keana Lincoln menyadari bahwa semua orang memperhatikannya karna pakaian dan penampilannya yang bisa dibilang 'unik'.

"Persetan dengan apa yang dipikirkan orang lain, yang penting aku harus cepat. sebelum ibu marah besar padaku" gumam gadis itu sambil terus berlari.

Ia menunggu dengan gelisah didepan halte bus, terus saja berjalan mondar-mandir menunggu bus yang tidak datang sesuai dengan jadwalnya. "Ini bencana!!" Ucap Ashley frustasi.

bau apa ini? Kenapa baunya sangat harum? Seperti bau vanilla dan strawberry.

Seorang pria dengan mata tajam refleks melihat sekelilingnya sesaat setelah aroma harum itu merasuk ke indra penciumannya. Dia adalah Shawn Gregory Jefferson.

"MATE!! Shawn apa ini mungkin?!" ucap Joe, werewolf dalam diri Shawn. Pria itu bahkan bisa merasakan serigala itu sedang mengibas-ngibas ekornya kegirangan.

"Benarkah??" Tanya Shawn lebih kepada dirinya sendiri. Ia sudah pernah merasakan ini sebelumnya. Hanya wanginya berbeda, kali ini lebih manis. Ini adalah tanda bahwa seorang werewolf menemukan pasangannya. Tapi ini sangat aneh untuk Shawn. Rasa penasarannya tiba-tiba saja muncul.

Setelah mencari asal baunya, yang Shawn temui malah seorang gadis culun dengan dandanan aneh yang terlihat gelisah didepan halte bus. Joe berhenti mengibas ekornya dan mulai mengoceh pada Shawn.

"Shawn katakan padaku kalau ia bukan mate yang sedang kita cari sekarang kan? Kenapa harus dia? Moon Goddes benar-benar tega pada kita" suaranya terdengar kecewa. Tapi rasa penasaran dan bingung Shawn jauh lebih besar daripada kekecewaan Joe.

"Shawn ayolah. Lebih baik kita pulang dan menikmati secangkir kopi dihalaman belakang pack."

Shawn mulai jengah karna Joe tidak berhenti bicara, itu membuat kepalanya terasa sakit.

"Tenanglah Joe, dia tidak buruk." ucap Shawn. Kemudian ia me-mind link betanya Edmund.

"Ed, aku menemukan mateku. Lagi." ujarnya terus memperhatikan gadis itu.

"benarkah Alpha? Tidak mungkin." ucap Ed dengan nada bingung.

"Ya aku mengerti kebingunganku tapi sekarang aku memberimu tugas untuk mencari tahu semua hal tenta-"

"ASHLEY KEANA LINCOLN!!!"

Shawn menajamkan penglihatannya dan benar, gadis berambut pirang itu menghampiri Ashley. Shawn tersadar saat Edmund memanggilnya.

"Alpha, kalau boleh tahu, siapa nama gadis beruntung itu?"

"Namanya.. Ashley Keana Lincoln" ucap Shawn yakin tak yakin, kita akan lihat nanti apa indra penciuman Shawn sudah rusak atau memang MoonGoddes sedang mempermainkannya.

Shawn terus memperhatikan Ashley berbincang dengan gadis yang meneriakan namanya tadi, cukup lama sampai gadis pirang itu memeluk Ashley erat dan berlalu. Ashley tampak gelisah sambil terus memperhatikan sekitarnya.

Ada apa dengannya?

Shawn bertanya-tanya apa yang terjadi padanya, sesuatu yang buruk pasti sedang atau bahkan sudah menimpanya.

"Joe!" Panggil Shawn pada Werewolf pemalas didalam tubuhnya. Tidak ada jawaban.

"Ayolah Joe. Aku punya satu pertanyaan untukmu." Shawn terus berusaha menyambung link pikirannya dan Joe.

"Apa?" Jawab Joe agak ketus karna Shawn menolak ajakannya untuk pulang.

Shawn terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Kau tahu kan, werewolf bisa merasakan perasaan pasangan mereka. Cobalah untuk merasakan apa yang sedang dirasakan gadis itu." Pintanya.

Joe tidak menjawab. Tapi Shawn bisa merasakan bahwa dia sedang mencoba berkonsentrasi pada suatu hal.

"Aku sudah mencoba Shawn. Tapi dia manusia. Bukan werewolf sepertimu." Ujar Joe.

Tidak, pasti bisa. Shawn yakin sekali dengan hal ini. Ia merasakan hal yang tidak benar dengan gadis itu, sebenarnya ini bukan urusan Shawn tapi sialnya ia sangat penasaran saat ini.

"Cobalah sekali lagi Joe. Lebih fokus. Kau pasti bisa." Shawn berbisik dengan kening berkerut.

Shawn gelisah, gadis itu terlihat sangat panik sambil bolak-balik menatap jam ditangannya dan jalanan dihadapannya.

Tiba-tiba, Shawn merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Seperti ada perasaan lain yang ia rasakan.

Sedih.

Kecewa.

Perasaan ingin mati.

Ketakutan.

Shawn meremas bagian dadanya. Rasanya nyeri sekali.

Argh.

"Itulah yang dirasakannya Shawn. Kau puas?" Ujar Joe pongah.

Shawn berusaha menghiraukan perkataan Joe barusan. Rasanya perih sekali. Inikah yang dirasakan gadis itu? Sebenarnya apa yang terjadi padanya?

Shawn menahan napasnya saat matanya bertemu dengan hazel gadis itu. Ashley seperti menahan sesuatu didalam dirinya. Wajahnya memerah, Shawn ingin menghampirinya tapi ia tahu. Ini bukan waktu yang tepat.

Atau setidaknya belum.

Shawn terus mengawasinya, sampai akhirnya sebuah bus datang dan Ashley masuk kedalam bus itu.

Shawn berjalan ketempat Ashley berdiri sedari tadi.

Bahkan bau tubuhnya masih sangat kentara ditempat itu. Shawn terduduk dibangku halte.

Apa ia terlambat bertemu dengannya? Apa yang dilalui nya sampai ia punya perasaan ingin mati? Sebegitu beratnyakah kehidupan gadis itu?

Apa yang bisa Shawn lakukan untuk membantunya?

___

Kasih coment di part ini dong, gimana menurut kalian hasil revisi pertama ini? Lebih baik atau lebih buruk???

My Nerd mate (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang