1.

65 3 0
                                    

"RACHELLL! LO DESPERATE YA? ya ampun. Kenapa potong rambut ampe segitu pendek?" Pekik Aleyna atau yang akrab di sapa Leyna dengan raut wajah penuh kengerian saat melihat sohib kentalnya muncul dari balik pintu kamarnya dengan mulut manyun manyun.

"Gue juga nggak ngerti! Gimana dong? Gue ketiduran waktu rambut gue dipotong. Gila lo. Gue capek banget kemarin abis ngejar-ngejar bis"

"OH MY GOD RACHELKU"

"Berisik banget sih! Bete nih gue bete! Dasar tukang salonnya rese. Yaudah lo jangan malah bikin gue tambah bete donk! Percuma juga lo teriak teriak rambut gue juga ga bakal balik lagi" omel Rachel mulai kesal. Rachel lalu melompat ke atas tempat tidur dan menutup mukanya dengan bantal.

Leyna menelan ludah. Wajahnya masih tak mampu menyembunyikan semburat kaget yang teramat sangat. Rachel, sohib kentalnya, primadona di sekolah mereka kini telah mengubah potongan rambutnya menjadi potongan cowok!

Yap. Rachel adalah sosok cewek yang sudah ditakdirkan berwajah cantik dengan rambut panjang sepunggung berwarna hitam kecoklatan yang indah memiliki tinggi sekitar 172cm dan bentuk tubuh langsing ideal. Rachel sering mencuri perhatian banyak orang terutama para kaum adam.

Di sekolahnya pun, tak sedikit cowok yang mendekatinya. Tetapi Rachel tetap memilih jomblo. Yap Rachel sudah berusia 16 tahun dan ia masih menjomblo. Artinya, Rachel belum pernah berpacaran bukannya tidak suka sama makhluk yang bernama cowok , hatinya saja yang memang belum pernah merasakan yang namanya 'cinta' beneran terhadap lawan jenis.

Leyna mendekati Rachel dengan tatapan iba. Ia duduk di sisi sisi tempat tidur berukuran king milik Rachel dan mengusap usap punggung tangan sohibnya itu. Rachel masih menutup mukanya dengan bantal ditambah lagi kedua bahu Rachel terlihat bergetar. Leyna terpaku. Rachel nangis!

"Ra lo jangan nangis dong. Ngga papa kok! Potongan rambut kayak gitu juga bagus kok. Emang si kayak cowok tapi tetep bagus kok setelah gue liat liat lagi lumayan lah ga jelek jelek amat"

Bukan kata kata penghibur memang. Tapi Leyna benar benar nggak ingin melihat sahabat karibnya itu masih sedih. Bahu Rachel semakin bergetar. Suara isak tangis pun terdengar semakin jelas.

"Ra udah dong. Kok lo malah nangis si. Udahlah lo ambil hikmahnya aja. Besok besok kalo mau nyalon jangan ampe ketiduran lagi"

Rachel sesenggukan. Tapi suara sesenggukannya terdengar aneh.

"Ra?" Panggilnya pelan. Dilihatnya bahu Rachel semakin bergetar hebat.

"Ra udahㅡ "

Tiba-tiba sebuah bantal yang menutupi muka Rachel terpental keatas. Jelas saja Leyna terlonjak dibuatnya.

"HUHAHHHHHHH! Gila gue gabisa napasssssss! HAHAHAHA"

Rachel megap-megap sesaat. Tapi tak lama setelahnya cewek cantik itu malah tertawa. Leyna bengong. Mulutnya membentuk huruf 'O' sempurna. Rachel semakin tertawa terbahak-bahak melihat wajah luar biasa bingung dan kaget milik Leyna yang gak lain dan gak bukan adalah sohibnya itu.

"Sorry, Na. Sorry hahaha lo mikir dong, mana mungkin gue potong rambut sampe ketiduran? Malu maluin tau! Gimana penampilan baru gue? Bagus kann?

"RACHEL ANJING BANGKE LO YA!

***
"WOW! Whats up bro! Kenapa jadi kayak gini?"

Dari balik pintu kamar Rachel tiba-tiba menyembul kepala milik seorang cowok bertubuh kurus berisi serta wajah tampan yang kemudian terkejut melihat perubahan total pada adiknya. Matanya terbelalak begitu melihat rambut Rachel berubah seperti potongan rambut cowok. Rachel yang saat itu tengah asyik bermain dengan rambut barunya langsung nyengir lebar.

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang