Bel tanda pergantian pelajaran berbunyi.
Rachel menghela napas panjang. Detik detik menunggu pak Alex meninggalkan kelas terasa lama sekali. Ia megetuk ngetukan jari tangannya ke meja dengan gelisah.
"Kenapa sih lo? Ngga bisa diem banget dari tadi" kening Leyna keriting.
Rachel diam saja bahkan tak bereaksi apa apa dengan kebingungan sohibnya. Pak Alex akhirnya keluar kelas juga. Seketika Rachel berdiri, langkahnya mantap menghampiri bangku Rafa. Belum sempat ia bicara dengan cowok itu, tiba tiba terdengar suara dari arah luar kelas.
"Rachell! Dapet salam dari Sammy! Katanya kok potong rambut?" Kepala Victor menyembul dari balik jendela kelas. Mata genitnya mengedip kearah Rachel. Seisi kelas cuma bisa senyum senyum medengar kicauan cowok itu. Sudah bukan berita baru lagi kalo Rachel banyak dapat salam dari para kaum adam di Royal High School ini.
Sekedar info. Royal High School merupakan International High School terbaik se-Indonesia. Yang bersekolah disini juga anak anak dari orang orang kalangan atas yang memiliki kecerdasan melebihi siswa di sekolah lainnya.
Rachel tersenyum sekilas menanggapi omongan Victor lalu melanjutkan lagi langkahnya menghampiri Rafa yang duduk di bangku barisan paling belakang. Dengan halus ia mengusir Ronald, teman sebangkunya Rafa. Rachel dengan santainya duduk di sebelah Rafa.
"WOIII SIKEMBAR LAGI AKUUURRR" Teriak Kenzo bikin pengumuman. Seisi kelas kontan tertawa. Bodo. oceh Rachel dalam hati. Ia menatap Rafa, mengatur napasnya sejenak.
"Lo kenapa Raf?" Todongnya to the point.
"gue kenapa? Hhhh..." Rafa mendengus.
"Apa apaan sih?"
"Apanya yang Apa apaan?" Balas Rafa nyebelin banget.
Rachel megerutka kening. Menelan ludah. Bangke! Sengak banget sih ini cowok! Makinya dalam hati.
Akhirnya Rachel tak kuat lagi menahan emosinya. Ia sudah benar benar bete sama tingkah laku Rafa. "Ya elo! Lo ngapain dari tadi melototin gue mulu?"
Rafa diam saja. Ia malah tersenyum sinis menanggapi pertanyaannya. Rachel kontan makin sebal.
"Bete banget sih lo jadi orang. biasa aja kali!"
"Gimana ga bete? Ada cewe cari gara gara sama gue!" Tukas Rafa dengan sorot matanya yang tajam.
Kalo biasanya mata elang, hidung bangir, rahang tegas serta kulit putih terawatnya membuat seluruh cewek melted tapi tidak bagi Rachel. Dia benci sebenci bencinya kepada makhluk didepannya ini.
"Maksud lo? Gue? Gue cari gara gara sama lo? Ngga salah tuh? Tolong diperjelas dong! Maksud lo apa?" Rachel marah. Oh habis sudah kesabarannya.
"Masih belum jelas juga? Heh Ra denger ya lo ga usah deh cari perhatian gue" tandas Rafa dengan rahang terkatup kaku.
What the..
"Hah ? Cari perhatian lo? Sorry ya kaya gaada kerjaan lain aja!" Rachel hampir stroke mendengar ucapan Rafa. Demi tuhan ini cowo kenapa pede banget sih?
"Gue ngga suka tau ngga? Kenapa lo potong rambut sih?"
Alis Rachel terangkat. "Loh? Hak gue dong! Sapa elo ngelarang larang gue??" Ia balas menatap Rafa tajam. Ngga bakal ngaruh Raf, lo mau pelototin gue sampe mata lo sakit juga gue gabakal takut sama lo! Yang kaya gini nih cowo kege'eran yang berasa penting! Kayak dia paling keren sedunia aja! Rachel mencak mencak dalam hati.
"Lagian juga lo suka ato enggak gue juga ga peduli" lanjut Rachel.
Rafa tersenyum melecehkan. "Lo pikir gue peduli? Jangan mikir yang aneh aneh deh lo! Gue cuma males aja sama kelakuan lo. Tahu kan banyak orang bilang kalo kita mirip? Trus sekarang lo potong rambut dan ngebuktiin omongan orang orang ? Atau emang lo mau cari perhatian gue? Gue ga ngerti Ra sama lo" suara Rafa meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E?
Teen FictionBagaimana rasanya mencintai seseorang ? Menyenangkan bukan? Namun apakah kalian tau rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki? Percayalah ini lebih dari sekedar patah hati.