Gadis itu risih karena sedaritadi diperhatikan oleh lelaki tampan dihadapannya, "Kenapa?"
Lelaki itu tidak menggubris pertanyaannya, ia hanya memandang gadis itu dengan lekat.
Karena kesal pertanyaannya tidak dijawab, gadis itu menggeram, "Merkurius! Kenapa sih? Daritadi gue kan nanya!"
Lelaki yang bernama Merkurius itu tersadar dari pandangannya, "Eh Venus, nggak apa-apa kok."
Venus memutar bola matanya kesal, "Lagian daritadi ngeliatin gue gitu banget."
"Siapa suruh jadi orang cantik amat," Merkurius tersenyum jahil kemudian mengedipkan matanya.
Venus bisa merasakan pipinya memanas, "Apaan sih Yus, gombal mulu."
Merkurius terkikik geli, "Tuh kan makin cantik kalo blushing gini."
Venus memukul lengan Merkurius, "Iyus ngeselin!"
"Plis deh, Ven. Jangan panggil gue Iyus, itu sangat menjijikan."
"Biarin, lagian nama lo kepanjangan buat disebut." Venus memeletkan lidahnya.
Merkurius menghela nafasnya, "Untung sayang."
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Hai! Maaf ya prolognya absurd gini haha. Oh ya ini cerita kedua gue, iseng aja pengen bikin yang baru. Gapapa bikin 2 cerita sekaligus. Gue selesain cerita yang pertama dulu baru lanjut ke ini. Bhay.
YOU ARE READING
Merkurius & Venus
Teen FictionIni bukan tentang planet. Tapi ini kisah tentang dua sahabat. Apa kalian memperkirakan salah satunya menyimpan rasa lebih? Kalian dapat jawabannya setelah baca cerita ini. Dan ya, jangan menebak endingnya. Karena ini bukan tempat untuk tebak-tebaka...