Hari pertama MOS bagi para calon murid SMA 1 Jakarta. Yup, Venus dan Merkurius serta teman seperkumpulannya diterima di SMA ini. Hari pertama MOS, Venus memakai name tag yang terbuat dari kardus dan tali rafia untuk menggantungkannya di leher, kemudian rambutnya dikuncir dengan warna pita sesuai dengan kelompoknya--merah.
Kini Venus berbaris sesuai dengan kelompoknya. Ia memperhatikan sang ketua OSIS sedang berbicara di mimbar. "Ehem, test, selamat pagi adik-adik. Perkenalkan nama gue Habil Darmansyah, gue sebagai ketua OSIS disini. Nah yang disitu yang lagi nyender di tembok, itu namanya Gio Gamanta sebagai Wakil Ketua OSIS. Dan yang lain-lainnya nanti bakal perkenalkan diri masing-masing. Sekarang, kalian masuk ke kelas masing-masing nanti bakal diarahin sama kakak-kakak OSIS ini, ya. Sekian dan terima kasih."
Venus menatap kagum Cowok yang bersender pada tembok dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam kantung celana. Ganteng banget. Kayaknya hari ini Venus bakal netapin kalau ia jadi salah satu pengagum Kak Gio. Iyalah, dipandangnya tuh ya beh adem banget kayak ubin masjid. Mukanya nggak bikin bosen serius, ganteng plus manis. Kalau bisa sih ya, Venus maunya lebih dari sekedar pengagum. Jadi pacar gitu contohnya. Eh apa sih baru tau nama aja udah menghayal jadi pacarnya.
Terlihat 1 OSIS cowok dan 1 OSIS cewek berdiri di barisan kelompok Venus. Venus memekik girang, cowok itu Kak Gio, iya si Waketos yang ganteng itu lho. "Nama gue Mora dan ini Gio, pasti kalian udah tau lah ya. Dah sekarang kita ba--" ucapan Mora terputus karena ada satu makhluk yang dengan santainya berjalan ke tengah lapangan, mencari-cari kelompoknya. Seketika semua mata tertuju pada objek itu. Kalian tau itu siapa?
ITU MERKURIUS.
Gils, Venus sampe tercengang ngeliat Merkurius santai banget mukanya dengan watados(wajah tanpa dosa). Tuh anak kok bisa ya kayak nggak punya salah nyelonong aja ke tengah lapangan tanpa perduliin tatapan semua orang yang ada disitu. Termasuk Habil si Ketua OSIS mukanya udah merah nahan emosi. Venus sampai ngeri liatnya.
Dengan langkah tergesa-gesa Habil nyamperin Merkurius, "Eh lo, nggak punya sopan santun banget ya maen nyelonong aja ke tengah lapangan. Lo pikir ini jam berapa? Hah?!? Sekarang lo, gue hukum."
Merkurius mengerutkan keningnya, wajahnya dipolos-polosin seolah dia nggak salah. "Kenapa? Sekolah ini punya bokap gue, punya gue juga. Ya, suka-suka gue mau dateng jam berapa pun, bokap gue aja nggak masalah. Lo yang bukan siapa-siapa gue ngapain ngatur gue?"
Seketika raut wajah Habil pucat bercampur kaget karena ia sudah membentak anak pemilik sekolah. "Jangan mentang-mentang lo anak yang punya sekolah ini lo bisa seenaknya sendiri. Sekolah juga punya aturan!" Habil berusaha menunjukan ekspresi yang menentang, tapi dalam hati juga ia takut menghadapi Merkurius yang bisa saja sekarang juga men-drop out nya dari sekolah.
Senyum miring tercetak di bibir Merkurius, "Buat apa aturan dibuat kalau bukan untuk dilanggar?"
"Nah, diem kan lo? Udah nggak usah ngurusin gue. Mending lo urus nih MOS nggak penting," ucap Merkurius lagi seraya berbalik menuju barisannya.
Wajah Venus terlihat panik, iya panik. Takut ada adegan perang di depan matanya. Venus menggumamkan sumpah serapahnya dalam hati, "Iyus bego, Iyus oon, Iyus lolot. Cayot abis sumpah. Ini dia nggak punya dosa banget ngomong gitu."
Dan dengan santainya Merkurius masuk ke dalam barisan tanpa menggubris ucapan Habil serta OSIS lainnya. Bahkan Merkurius sama sekali nggak pakai perlengkapan MOS. Venus cuma bisa berdecak sambil geleng-geleng kepala. Dan kayaknya habis kejadian ini, nama Merkurius langsung melejit kayak artis naik daun.
Habil berdehem sebelum berbicara di mimbar, "Perhatian semuanya, kita punya tantangan buat kalian. Tulis surat cinta buat anak OSIS favorit kalian, yang cewek nulis buat anak OSIS cowok, yang cowok nulis buat anak OSIS cewek. Kita kasih waktu 30 menit, Nah kalau udah selesai, kalian harus nyari anak OSIS yang pengen kalian kasih surat. Harus ketemu, dan ada tambahan kalian harus foto bareng anak OSIS itu. Kalian mengerti?"

YOU ARE READING
Merkurius & Venus
Teen FictionIni bukan tentang planet. Tapi ini kisah tentang dua sahabat. Apa kalian memperkirakan salah satunya menyimpan rasa lebih? Kalian dapat jawabannya setelah baca cerita ini. Dan ya, jangan menebak endingnya. Karena ini bukan tempat untuk tebak-tebaka...