iii. CONFUSED

121 20 7
                                    

Kurasa Hanbin benar-benar marah padaku. Belakangan ini hubungan kami renggang, maksudku persahabatan diantara aku dan Hanbin. Bahkan saat istirahat dia sudah tidak menungguku lagi, di kantin juga dia tidak mengajakku bergabung dengan temannya seperti biasa padahal temannya selalu mengajakku ikut bergabung. Tapi kalau aku kesana dan mengganggu Hanbin bagaimana? Aku tidak mau.

Apalagi setelah aku terpilih itu besoknya di mading sekolah ada fotoku dan Taehyung yang sedang... Entah lah alien itu memikirkan apa, dia mencium keningku dan seseorang tepat memfotonya. Dengan caption bertuliskan

'Utusan Pangeran Vampire Dari Dunia Manga Dan Si Putri Vampire Kurcaci Murid Baru Kita'

Aku tidak pendek! Hanya Taehyung saja yang tingginya tidak normal! Berapa kali aku harus menjelaskan kalau orang-oranglah yang tinggi nya tidak normal, apalagi hoobaeku si Chanwoo dan Jungkook itu. Mereka benar-benar sombong tidak merendah seperti aku tingginya.

Kurasa dari situ Hanbin lebih marah, kurasa ya aku tidak tahu pastinya. Oh dan Taehyung, dia sama sekali tidak mengerti keadaan Hanbin. Dia tetap ikut bergabung dengan teman-temannya seolah tidak terjadi apa-apa diantara aku dan Taehyung. Ku harap mereka berdua, pertemanan Hanbin dan Taehyung baik-baik saja.

"Kalian duluan saja ke kantin, aku masih mencatat ish nanti aku menyusul." kataku kepada Eunjin, aku masih sibuk mencatat dan ya salahkan Taehyung yang tidak henti mengangguku selama pelajaran berlangsung dan aku sibuk mencatat materi tetapi Taehyung malah mengangguku dengan mencoret garis kecil di lenganku, sabar.

Eunjin hanya mengangguk dan menyuruhku untuk cepat membereskannya sebelum aku diseret paksa kekantin. Bawel seperti biasa.

Saat dikoridor menuju kantin menyusul Eunjin dan Hayoung, tiba-tiba seseorang menarik lenganku. Hey mau apa dia?

"Lepaskan aku!!!" bentakku, karena seseorang menutup mataku dan menyeret ku ke suatu tempat, entahlah aku tidak yakin tapi aku mencium bau pewangi kamar mandi. Apa yang akan mereka lakukan.

"Lepaskan penutupnya." perintah seseorang, aku seperti tidak asing dengan suaranya. Entah lah aku takut salah menebak.

"KAU! BERHENTI MENGEJAR HANBIN KU!!" betapa kagetnya aku melihat seorang Jisoo, dan dia sedang membentakku.

Hanbinku?? Hey aku lebih dulu mengenal Hanbin jauh sebelum Jisoo mengenalnya. Dia Hanbinku, bukan Hanbinmu Jisoo!!

Dan aku merasa tidak mengejarnya, ya memang beberapa hari ini aku selalu memaksa nya untuk bicara denganku dengan mengikutinya kalau kami bertemu di gerbang sekolah. Aku kan hanya ingin meminta maaf.

"Mengejar? Apa yang kau bicarakan?"

"APA YANG AKU BICARAKAN? APA AKU HARUS MEMBERIMU SESUATU AGAR KAU MENGERTI APA YANG AKU BICARAKAN?"

Plak!

dan dia menamparku, astaga. Dan ada temannya yang menjambak rambutku. Beraninya mereka memegang mahkota rambut sewarna caramel ku.

"Yak!"

"Diam!!!" dia membentakku jauh lebih keras. Apa dia kerasukan penunggu kamar mandi ini?

"INGAT BAIK-BAIK HAYI, BERHENTI MENGEJAR HANBINKU!" dia berkata sekali lagi, penuh penekanan dan pergi begitu saja setelah mengibaskan rambutnya ke arahku saat dia berbalik. Ih aku malah lebih takut ketombe yang bersarang dikepalanya terlempar ke arahku!

Kurasa pipiku memanas dan tanpa ku sadari, aku sudah menangis. Saat aku memegang bekas tamparan Jisoo di pipi kananku itu rasanya panas dan sesuatu basah mengalir disana. Buru-buru ku hapus kasar air mataku dan berlari menuju kelas. Dari belakang aku mendengar seseorang berlari juga, mungkin hendak ke kelasnya.

Let Me Know (Writer Block)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang