iv. NEW TROUBLE?

107 16 19
                                    

Hari ini benar-benar tidak dalam mood yang baik, masalah mulai datang dari pagi hari karena dirumahku sedang mati listrik. Ini entah masalah gangguan atau memang ada pemadaman karena ku lihat rumah Taehyung tadi pagi juga sedikit gelap.

Dan untungnya aku sempat mandi!

Masalah baru lagi adalah ketika aku sampai di kelas hendak pergi ke kantin tapi Hayoung menahanku untuk mengajarkannya beberapa rumus matematika dikarenakan hari ini akan ada ulangan harian, dan karena ulahnya itu aku membatalkan sarapanku dikantin.

Taehyung pun datang ke kelas dengan muka kusut dan rambut yang sedikit berantakan, sadarkah dia kalau point itu menambah kadar ketampanannya?

Ketampanan dimata orang lain oke, bukan di mataku.

Atau memang dia sadar diri dengan ketampanannya?

Dia duduk dan menatapku sebentar, membuka tas dan mengambil beberapa buku dan menyimpannya di meja. "Seharusnya kau mengajari teman sebangkumu." dan menarik tanganku.

"Lepas ah, kamu kan bisa meminta kepada orang lain untuk mengajarmu."

"Hayi benar. Sana cari yang lain!" kesal Hayoung.

"Aku mau Hayi yang mengajarkannya, apa hak mu?"

"Aku kan temannya, tentu saja aku punya hak." balas Hayoung.

"Aku pacarnya, aku jauh lebih berhak." dan terjadi pause diantara kami sampai Taehyung menghela nafas dan benar-benar menarik tanganku. Dia berdiri dari bangkunya dan mendorongku masuk ke arah bangku ku sendiri. Hayoung hanya membentak kesal tapi Taehyung benar-benar tidak peduli.

"Ayo ajarkan aku rumus yang ini." pintanya dengan senyuman yang amat sangat manis dan di buat-buat. Aku pasti akan segera merinding horror dibuatnya.

"Asal mentraktirku nanti. Dan jaga perkataanmu Taehyung, itu aneh."

"Itu urusan gampang, sayang." aku memukul kepalanya menggunakan pensil yang kupegang.

Ku pejamkan mata mendengarnya, menarik nafas sebentar dan menganggap itu biasa. Karena pada dasarnya dia aneh kan?

"Perhatikan ini." aku mulai menuliskan beberapa rumus dengan sedikit penjelasan, ku lirik Taehyung fokus menyimak tulisanku.

"Hayi lihat!" Taehyung meninggikan suaranya, aku menoleh dan beberapa pasang mata di sekitar melihat kearah kami. "Tulisanmu jelek sekali seperti orangnya. Kecil, bantet dan sedikit bulat."

Taehyung! Kau ingin mencoba dicium oleh sepatu ya?

Aku kembali menghela nafas saat orang-orang tertawa karena ulahnya dan Taehyung tersenyum miring menatapku. Aku balas dengan tatapan datar dan memilih menyenderkan punggung ke bangku untuk menatap papan tulis.

"Itu lucu Hayi-ah." katanya pelan dengan suara lembut dan tatapan yang... kenapa tatapannya teduh menatapku?

Atau ini hanya perasaanku saja?

"Lucu sekali sampai aku ingin menjitakmu, tau!"

"Oh boleh, asal jitak aku dengan kecupanmu." dan dia mengkerutkan bibirnya ke arahku, untungnya Eunjin datang dan memukul kepala Taehyung dengan buku tulis. Good job Eunjin!

Saat ulangan berlangsung aku benar-benar tidak bisa berkonsentrasi, Taehyung menggangguku untuk kesekian kalinya dengan ketidak jelasannya itu. Saat mengerjakan soal pilihan ganda saja Taehyung malah sibuk berkomat-kamit menentukan jawaban dengan menggerakan pensil didaerah pilihan. Lalu apa gunanya bantuanku saat menerangkan rumus sebelum bel masuk tadi pagi?

"Taehyung, diamlah sedikit." bisikku sepelan mungkin tapi tetap ia abaikan.

Bel istirahat pun berbunyi dan Taehyung mengajak untuk traktirannya sebagai upah menerangkan sedikit rumus tapi aku menolaknya karena kalau menyetujui pasti akan otamatis bergabung dengan teman-temannya dan bertemu dengan Hanbin, aku masih tidak enak soal insiden tempo hari.

Let Me Know (Writer Block)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang