"apa? siapa? bagaimana?" itulah pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam kepalanya
Helen Smith, seorang remaja yang lahir dari keluarga yang kaya dengan segala kepenuhan yang terpenuhi. Dia cantik dan seorang murid yang pintar
Helen tinggal di kota ya...
"Aku adalah kamu. Kamu adalah aku. Kita adalah hal yang sama tapi tinggal di dunia yang berbeda"
"Siapa itu?!" Ujar helen yang tadinya sedang memenjamkan mata sambil menyikat giginya dengan wajah kaget "Tidak ada siapa-siapa" gumamnya dalam hati sambil melihat sekitar dengan perasaan was-was
Belakangan ini kalimat-kalimat itu sering terdengar oleh Helen. Tetapi saat kalimat itu muncul, tidak ada orang di sekitarnya. Kalimat-kalimat itu sering kali membuat rasa takut Helen muncul
"Apa maksud kalimat itu? Kenapa muncul seperti itu?" Ujarnya dalam hati sambil mempersiapkan diri ke sekolah.
Setelah dia menyiapkan diri, Helen pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama orang tuanya. Sarapannya dilewati dengan melihat kesibukkan dari kedua orang tuanya yang asik bercakap di telepon tentang pekerjaan mereka
"Apa maksud dari perkataan itu?" Gumam Helen sambil berjalan masuk ke kelasnya
"Uwahh cantiknya" "nah si anak populer datang" "hai len, udah buat pr? Aku liat dong" ujar teman-teman cowok, cewek dan teman sebangkunya, Meggy. "Nih udah" jawab Helen "Pinjam yaa, hehe" jawab Meggy
Pelajaran pun dimulai. Tapi entah kenapa kali ini Helen tidak fokus. Dia terus saja memikirkan perkataan yang sudah berkali-kali muncul di kepalanya itu.
"Helen! Maju ke depan! Jawab soal yang akan bapak berikan!" Ujar Pak Guru Helen dengan nada yang keras Helen pun maju dan mengerjakan soalnya dengan baik, karena dia memang adalah murid yang pintar
"Hel, kamu kenapa tadi?" ujar Meggy "Nggak kok. Cuman ada yang dipikirin aja" ujar Helen "Hmm mau cerita nggak? Tapi jangan dipaksa kalo nggak bisa" ujar Meggy karena cemas "Nanti aja deh, bukan hal penting kok megs" ujar Helen
"Tingggg,,,, tingggg" *bel tandanya pulang pun berbunyi"
Di jalan pulang, Helen meperhatikan kaca-kaca besar yang ada di pinggir-pinggir kota. Dari kaca-kaca itu dapat terlihat pemandangan di luar kota.
Sampainya di rumah, Helen melihat ayahnya sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor "Ayah belum pergi ke kantor?" Ujar Helen "Udah kok. Tapi balik rumah, ada barang yang ketinggalan" ujar ayahnya "Oh iyaiya. Ayah, Helen bisa tanya sesuatu nggak?" Ujar Helen "Tanya apa? Yang cepat yaa, ayah nggak bisa lama" ujar ayahnya sibuk menyiapkan barang-barangnya "Hmm, kenapa ayah nggak pernah pergi ke luar kota? Aku juga nggak pernah diajak?" Tiba-tiba ayahnya terdiam dan berhenti menyiapkan barang-barangnya, lalu dengan pelan melihat ke arah Helen" "Ayah udah mau pergi ya, udah ditelepon dari tadi dari kantor, jaga rumah ya" ujar ayahnya dengan gerak-gerik yang salah tingkah dan pergi meninggalkan Helen tanpa menjawab pertanyaannya "Ayah...." Ujar Helen yang tidak bisa meneruskan perkataannya karena ayahnya sudah jauh
"Kenapa ayah nggak jawab ya? Apa yang salah dengan pertanyaan itu?" Ujar Helen dengan perasaan bingung karena sikap ayahnya itu
"Jangan-jangan..."
----------------------------------------------
Helloo! MAAF BANGET yaaa terlambat banget updatenya. Lagi sibuk banget sama kegiatan. Semangat yg lagi UN yaaa
Dtggu vote sama commentnya
Jangan cmn dibaca yaaa Dnt be a silent reader guys 💞💞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.