Bab 11

3.2K 54 13
                                    

Danish membuka matanya perlahan.

" aku kat mana ni " , suara Danish tenggelam timbul, tenaganya masih lemah.

Melihat saja begitu, Encik Ramazan terus memamggil doktor. Doktor memeriksa keadaan Danish dan tersenyum.

" Alhamdulillah keadannya bertambah baik. Cuma, belum terlalu stabil so hati hati ye? " ,ujar doktor tersebut.

" Nish! Alhamdulillah sayang dah sedar! ", ibunya terus memeluk dan mencium dahi, air matanya mengalir. Encik Ramazan juga melakukan perkara yang sama.

" Mak, apa dah jadi ni? "
" Nish kat hospital sayang , Nish koma 3 hari ", ibunya berkata sambil mengesap air mata.

" Mak..Nish lapar.."
" Mestilah, 3 hari kan? Baguslah. Ibu dengan ayah belikan makanan favorite Nish okay sayang? Ni bilik khas Nish jangan risau ", Encik Ramazan pun bersama isterinya keluar daripada bilik.

Farez berjalan perlahan ke arah Danish.

" Nish...im sorry. Sebab aku..kau sanggup.. ", Farez memegang erat tangan Danish.

" Sokay la Farez..."

" Danish..." , Farez perlahan-lahan mendekatkan mukanya ke muka Danish dan mengucup lembut bibir Danish. Danish terkejut namun terus membalasnya perlahan .

Farez menjarakkan wajahnya dan tersenyum.

" Tu last tau Nish! Hadiah sebab kau berkorban untuk aku. Lepas ni, jangan okay? Baik dengan aku, or dengan lelaki lain. Kita ni lelaki, mestilah dengan perempuan. Rasanya tak perlu kan aku cakap panjang kau pun tau kan ? " , ujar Farez.

" Ye..aku tau.. Thanks sudi kawan ngan aku balik "

" Sokay sahabat, btw aku tadi pun nak kiss pipi je tapi kau ulur bibir..." , Farez tersengih namun terus dipukul oleh Danish.

" ouch sakitlah Nish! "

Pintu dibuka dan Suzaine menapak masuk.

" Amboi sweetnya korang pegang pegang tangan " , ujar Suzaine terus meletakkan semangkuk epal yang telah dipotong kecil ke atas meja .

" Yelah...kita rindu sahabat kita ni. Ingat dia dah tak guna kita ", ujar Farez sambil mengusap rambut Danish, terus mengucup dahinya.

" Gelilah aku tengok ", Suzaine menolak tubuh Farez terus Farez tertunduk dan tercium Danish. Lagi.

" Heiii...sorryyy ", Suzaine terus tergelak dan menepuk dahinya.

" Haha xpe, kawan kita ni dah normal. Dia dah suka sorang perempuan ni " , Farez menjeling ke arah Danish dan tersengih.

Danish dan Suzaine tercengang.

" Woi Farez janganlah "
" Siapa tu Farez cepat bagitau "

" Perempuan yang dia suka tu...kau lah! ", Suzaine terus tersipu malu dan tersenyum.

" Err..aku ada hal dulu. Chao ke bai! ", Suzaine terus keluar, ketara bibirnya menguntum senyuman.

" Apa kau buat masa ni " , Danish menolak lembut badan Farez.

" Well...aku ter..ter..TER..baca diari kau Nish, sorry hehe..btw, she loves you dude "

" Urm..doakan aku ngan dia ada jodoh! Heheh dapat jugak pahala dapat saudara baru kan "

" Haa...ngaku pun! Fulamak kawan aku dah pikir pasal kahwin lah ", Farez tertawa terus memukul bahu Danish.

" OUCH!! SAKITT! "

" Ups..sorry...heheh "

BAIKWhere stories live. Discover now