part i.

8.2K 542 20
                                    

"dyaaa," suara berat dan serak khas milik ezra terdengar di telinga claudya yang tengah duduk di kursi taman sekolah.

claudya menoleh, menemukan ezra--uum atau yang sekarang bisa ia sebut sabagai pacarnya tengah cemberut. "apa?"

"kok ditinggalin?"

kening claudya berkerut "apanya yang ditinggalin?"

dengan polos, ezra menunjuk dirinya sendiri "pacarnya kok ditinggalin?" ezra berjalan pelan menghampiri claudya "nanti kalau disamber sama tante-tante gimana?"

claudya tersenyum kecil "mana ada yang mau sama kamu selain aku?"

"eeh, aku pernah disamperin tante-tante terus dia bilang 'dek, mau tante beliin pulsa nggak?'"

"terus kamu mau?"

"maulah."

"genit!"

"bercanda! gak apa-apa deh nggak punya pulsa, yang penting punya kamu," ezra tersenyum lebar, sedangkan claudya tertawa kecil mendengarnya.

mereka duduk di kursi taman sekolah. kebetulan, suasana taman sekolah tidak seperti biasa. sekarang, taman itu sepi, hanya ada mereka berdua.

"kamu ngapain disini?" tanya ezra.

"mau cari suasana tanpa gosip, bosen dengernya," jawab claudya singkat.

ezra mengelus puncak kepala claudya "susah ya jadi pacarnya orang ganteng? maaf deh,"

"masih bisa-bisanya kamu bercanda,"

ezra tertawa, membuat kedua matanya menyipit. claudya ikut tersenyum melihatnya, namun, ia menyadari sesuatu. luka merah yang mulai membiru pada ujung bibir ezra. claudya mengerutkan alisnya. tangannya bergerak menyentuh ujung bibir ezra "ini kenapa?"

ezra meringis pelan "pas lagi ngupas mangga pisaunya mencong terus kena," ujar ezra asal.

"kamu ngapain motong mangga di depan mulut?" yang ditanya hanya menggidikan bahunya sambil tersenyum canggung "kamu berantem lagi 'kan?"

"hah? engga."

"ezra."

"engga."

claudya melemparkan tatapan kalau-bohong-awas-kamu kepada pacarnya itu.

"sedikit."

claudya menghela napasnya. "aku udah bilang berkali-kali sama kamu. semuanya gak harus main fisik 'kan?"

"kamu gak pernah ngerasain jadi cowok," jawab ezra sambil cemberut.

"ya udah. kalau gitu, kita ganti topik, nilai fisika kamu berapa?"

ezra melotot. "hah, topiknya yang tadi aja, nanti aku ceritain gimana aku bisa berantem," ezra tersenyum menampilakan jajaran gigi putihnya yang rapi.

"berapa nilainya?"

"gak jauh dari kkm kok, suer."

"iya, berapa?"

"uum, 90"

"nah, itu bagus,"

"angka sembilannya dibalik."

"ezraa! emang kamu nggak ngerti sama semua yang aku ajarin?"

"bukan gitu. pas lagi ulangan, aku ketiduran. eh, pas bangun udah bel." ezra memamerkan cengirannya.

"tapi, kamu ngerti sama yang aku ajarin?"

"nggak juga sih."

"ulangan awal semester sebentar lagi mau mulai, pokoknya kamu harus ngejar nilai kamu. besok kita belajar."

walaupun tak ikhlas, mau tak mau, ezra mengangguk, mengiyakan perkataan claudya. bagaimana pun juga, niat claudya baik, membantu ezra. "nanti pulang, mampir ke rumah sakit dulu ya? hari ini gantian aku untuk ngejagain bunga dirawat di rumah sakit."

"bunga kenapa?"

"kena dbd,"

claudya mengangguk menyetujui ajakan ezra. "ya udah yuk, belnya sebentar lagi bunyi."

[]

a/n: halo guys! kita ketemu lagiii! ya ampun gue kangen banget sama ezra #lol. btw, gue jarang banget, atau malah nggak pernah bikin adegan orang pacaran. jadi gue agak kesulitan bikinnya apalagi ezra orangnya gimanaa gituhh ya wkkw.

thank's buat 2 temen gue di sekolah yang udah bantuin/kasih ide adegan2 org pacaran;") gak tau dah orangnya baca atao kaga. yha.

sooo, guys, gue mau tau renspon kalian, apalagi yang pengen banget ada sequel dari claudya, hujan, dan ezra. :) comments!

P.S. I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang