part vi. (2)

3K 410 12
                                    

"atas nama bayangkara," ujar ezra kepada seorang pelayan yang tengah berjaga di depan sebuah restoran yang terlihat mewah.

tenang, claudya sudah terlihat cantik dan lebih rapi. ia memakai gaun cantik berwarna senada dengan jas ezra. itu semua butuh perjuangan dari ibu claudya untuk mengobrak-abrik lemari claudya.

"silahkan ikuti saya, tuan bayangkara dan nona bayangkara," ujar pelayan itu tadi sambil berjalan duluan.

claudya melotot ketika ia dipanggil nona bayangkara, ezra tertawa "mbaknya aja tau, kalau kamu bakal jadi nyonya bayangkara."

claudya ikut tertawa mendengar perkataan ezra. dadanya menghangat ketika ezra mengatakannya. rasanya semuanya begitu nyata ketika claudya bersama ezra.

mereka berdua duduk di tengah-tengah restoran yang sedang penuh-penuhnya. bahkan, banyak orang yang masih mengantri atau menunggu diluar untuk meja yang kosong.

mereka berdua bisa merasakan banyak pasang mata yang memperhatikannya. restoran terkenal dan mahal ini lebih banyak dikunjungi untuk sesama rekan kerja atau seperti saat ini, dinner.

setelah itu, mereka memesan makanan mereka.

"darimana kamu dapet ide ini?"

"kasih tau gak ya?" balas ezra setelah menarik kursi claudya supaya gadis itu bisa duduk. "kamu seneng gak?"

"kamu ajak makan malam bareng keluarga kamu udah seneng."

ezra tersenyum tulus sambil menatap pacarnya dalam, membuat claudya balik menatap ezra lalu memeletkan lidahnya iseng.

seorang pelayan kembali datang, menyajikan makanan mereka. ezra mengerutkan alisnya ketika melihat makanannya.

ravioli pasta yang bisa dihitung menggunakan jari tersaji. ezra menatap claudya "aku nggak bakal kenyang makan ini."

claudya terkekeh, "udah, habisin dulu."

"udah." claudya melotot kaget ketika melihat piring ezra yang sudah kosong. "masih laper," ezra menopang dagunya sambil terus memperhatikan pacarnya "emang kamu kenyang makan soup gitu doang?"

"kamu mau kemana sih?" tanya claudya gemas

"emang kamu gak risih diliatin? daritadi aku makan diliatin orang-orang."

claudya meletakkan sendoknya, tau apa maksud ezra "aku juga bosen. keluar yuk,"

senyum ezra mengembang, buru-buru ia mengeluarkan beberapa lembar seratus ribuan diatas meja lalu menarik tangan claudya keluar dari restoran mahal itu.

...

ezra dan claudya jalan menyusuri taman yang hanya diterangi oleh lampu taman dan bulan. ditangan ezra sudah penuh dengan makanan kecil dan makanan yang baru saja ia beli tadi di restoran cepat saji.

bahkan, jas yang tadinya ezra pakai sudah tersampirkan dipundak claudya. mereka berjalan beringan dan akhirnya memutuskan untuk duduk di rumput di bawah lampu taman.

claudya memakan french fries-nya sambil bersandar pada pundak ezra. "cinthya itu .. siapa kamu?"

ezra tampak terkejut ketika claudya menanyakan hal itu, "mantan."

jadi, benar apa adik kelas itu.

"dia beda dy, caranya bicara, caranya senyum, semuanya beda. sifatnya yang baik buat dia jadi lebih spesial."

claudya memperhatikan wajah ezra yang tersenyum sambil memandang ke arah langit ketika menceritakan tentang cinthya.

untuk pertama kalinya, claudya merasa takut.

takut kehilangan ezra.

[]

P.S. I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang