part xiv.

2.8K 318 24
                                    

ezra terus menulis dengan tekun. bunga yang memperhatikan abangnya yang masih menulis pun mengerutkan dahinya, bingung. sejak kapan ezra menjadi suka menulis seperti itu?

ketika bunga menjawab pertanyaan ezra kalau perempuan suka diberikan surat, ezra langsung tersenyum lebar dan segera meminta kertas dan amplop cantik milik bunga sampai sekarang.

ezra berhenti menulis, cowok itu tersenyum kecil dan melipat kertas tadi dan ia masukkan kedalam amplop.

"abang?"

"hm?"

"ngapain?"

"berusaha untuk mendapatkan gadis abang lagi."

cowok itu melepas bajunya dan menggantinya dengan kemeja dan memakai celana jeans panjang lamanya.

bunga tampak berpikir "siapa?" bunga mengerutkan keningnya "tunggu! abang putus sama kak dya?" tanya bunga tak percaya.

"ya."

"kenapa?"

ezra menghentikan aktivitasnya karena mendengar pertanyaan dari bunga. setelah itu, ezra menyambar jaket dan surat yang tadi ia tulis dengan perlahan "karena abangmu ini pengecut, nga." ezra tersenyum tipis, memakai jaketnya sambil menatap adik perempuannya teduh "do'ain abang ya,"

menyadari ekspresi adiknya yang belum juga berubah, ezra berjongkok menyamai tinggi bunga yang sedang duduk di ranjang "apalagi hm?"

bunga cemberut menatap abangnya "abang nggak bakal balik lagi sama kak cinthya, 'kan?"

ezra menggeleng "nggak. eh, kamu tau darimana?"

"abang pernah cerita kalau abang ketemu kak cinthya,"

ezra terkekeh lalu menggandeng tangan bunga "keluar yuk."

baru saja mereka keluar kamar, mereka berdua sudah disambut oleh si kembar "mau kemana bang?" tanya deon yang sedang melepas atribut sekolahnya satu persatu.

"mau tau aja lo," canda ezra sambil mengacak rambut deon iseng.

"ezra mau kemana?" muncul ibu ezra sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"ngapel." candanya lagi, lalu cowok itu melirik jam tangannya, gawat! jam pulang sekolah sudah lewat. "dah ya, udah ditunggin."

"ezra kamu 'kan lagi dihukum, bunda bilangin ayah loh!" teriak ibunya ketika melihat ezra menyambar kunci motornya.

ezra membalas "ayah pasti dukung ezra kok!"

"paling enggak pakai helmnya ezra!"

...

baru saja ia menjalankan motornya, ezra teringat sesuatu, kalau ia lupa memberitahu claudya untuk menemuinya di halte bus dekat rumah claudya.

apa gue harus berhenti dulu? batinnya.

ah, nggak usah ah kelamaan, lanjutnya.

dengan hati-hati, cowok itu berusaha mengambil ponselnya yang terletak di kantung belakang celana jeans-nya. agak susah karena ia juga harus tetap fokus mengendarai motornya.

setelah ia mendapatkan ponselnya, ezra memastikan kalau jalanan masih lurus panjang dan sepi. ia pun mencuri waktu dengan mengirimkan pesan untuk claudya.

ezra b: dy? read.

ezra b: udah pulang? read.

ezra b: bisa ketemuan? di halte bus deket rumah kamu. ada yang harus aku omongin read.

ezra b: penting, kamu harus tau read.

tanpa ezra sadari, jalanan yang ia lewati tidak hanya lurus lagi. ada pertigaan yang tak jauh yang akan ia lewati.

ezra b: p.s. i love you dy

ezra b: itu salah satunya hal yang harus kamu tau.

sontak, ezra menengok ke kirinya kaget ketika mendengar suara klakson truk yang memekakan telinganya dan melihat truk besar yang tiba-tiba muncul dan menghajarnya dari arah kiri.

hal terakhir yang ezra tau adalah suara ngilu ketika tubuhnya terbanting di panasnya aspal jalan dan kepalanya yang sakit.

lalu, semuanya menggelap begitu saja.

[]

a/n: be safe guys:( kalau naik motor usahakan pakai helm ya! padahal gue jarang:( tapi gue jangan ditiru, jangan niru yang aneh.

P.S. I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang