Ni

210 13 0
                                    

"Kenalin, namaku Furuka haru." kata teman sebangku ku saat bel istirahat berbunyi.

"Nozomi misao." jawabku.

"Mau ikut ke kantin?" katanya.

"Tidak, terimakasih. Aku membawa bento <bekal makanan>." aku menolak dengan halus.

"Baiklah."

Aku mengeluarkan bento ku dan juga handphone ku tentunya.

Aku adalah orang yang terkesan cuek dan tidak akan memulai sebelum ada yang memulai. Jadi aku hanya menunggu ada yang mengajak bergabung.

"Nozomi-san, bergabunglah dengan kami." ajak salah satu teman.

"Hai. Aku akan menghabiskan bento ku terlebih dahulu." jawabku.

Sebenarnya itu hanya alasan. Aku hanya malas saja untuk bergabung bersama mereka. Bukannya aku sombong atau apa. Tapi aku senang menyendiri.

Sudah beberapa teman mengajak ku bergabung. Namun selalu ku tolak dengan halus. Karena bosan, aku pergi keluar kelas dan melihat keadaan sekolah baru ku.

Sekolah ini memang lebih luas dan bagus dibanding sekolahku yang dulu. Tapi siswi sekolahku lebih ramah dan menyenangkan dibanding disini.

Tiba tiba saja aku teringat ketiga sahabatku yang sekolah disini. Aku pun mengeluarkan handphone ku dan menghubungi mereka. Setelah aku mengetahui kelas mereka, aku pun bergegas mencari kelas mereka.

"Nozaki~" sapaku saat bertemu sahabat lelaki ku.

"Oi misa-chan. Akhirnya kita berada di satu sekolah yang sama." katanya.

"Iyaa. By the way, kelas Hina-chan dimana? Aku rindu pada si baka yang satu itu." tanya ku.

Tiba tiba seseorang memeluk ku dengan erat.

"Misa-chaaaan~ aku merindukanmu."

Aku menoleh.

"Hina-chan! Aku pun sangat merindukanmu." aku pun berbalik dan memeluk haru dengan erat.

"Aku juga merindukan kalian." Nozaki menghampiri kami dan melebarkan tangannya untuk memeluk kami.

Aku dan hina pun menggeser posisi, sehingga nozaki menabrak tembok.

"Itaiii!!" pekik nozaki.

Kami pun tertawa.

"Sudah dulu, aku ke kelas terlebih dahulu ya. Jaa." aku pamit pada sahabat sahabatku.

~~~

Bel pulang sekolah berbunyi, aku berjalan jalan sekitaran sekolah. Menikmati kesunyian yang datang sesaat sesudah bel pulang sekolah berbunyi.

Dari kejauhan, aku melihat seorang siswa yang sedang kesusahan membawa buku. Aku iba melihatnya kesusahan seperti itu. Tanpa berpikir panjang, aku pun datang untuk membantunya.

"Konnichiwa <selamat siang>" sapaku.

Ia melihatku lalu tersenyum dan mengangguk sopan.

"Biarkan aku membantumu." aku pun mengambil setengah dari buku yang ia bawa.

"Tidak usah, biar aku yang membawa nya." tolaknya.

"Buku nya sudah berada di tanganku." ucapku enteng.

Ia menghela nafas lalu tersenyum.

Kami pun berjalan berdampingan.

"Siapa namamu?" tanya lelaki tersebut.

"Nozomi misao. Kau?" tanyaku.

"Kimoto Ryusuke." jawabnya.

Aku pun ber-ohh ria.

"Kelas apa?" tanya nya.

"1-A. Kau sendiri?" tanyaku.

"Hee? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu. Aku berada di kelas 2-C."

"Haha tentu saja. Aku baru saja pindah ke sekolah ini. 2-C? Berarti kau adalah senpai ku." kataku innocent.

"Haa, souka. Yah.. Bisa dibilang begitu." jawabnya.

Kami pun sampai di perpustakaan. Ia pun mengembalikan buku buku yang dipinjam oleh kelasnya.

"Doumo arigatou gozaimasu." ucapnya seraya membungkukan badannya.

"Iie, douiteshimashite." jawabku.

~~~

"Haaa. lelahnyaa~" ucapku seraya membaringkan badan di kasur.

Aku pun teringat pada lelaki yang tadi.

Parasnya memang tampan, bahkan bisa dibilang sangat tampan.

Ahhh untuk apa aku memikirkan hal seperti itu. Lebih baik aku belajar saja.

Aku pun beranjak dari kasurku ke meja belajar.

~~~

Aku melangkahkan kaki jenjangku di koridor sekolah baru ku.

"Terimakasih untuk kemarin." bisik seorang lelaki di telingaku.

Aku merinding sekaligus terkejut. Segera kulirik pemilik suara tersebut.

"S-senpai." ucapku gugup.

Ia tersenyum dan aku pun membalasnya.

Kurasakan banyak wanita melihatku dengan pandangan menusuk.

Aku benar benar takut. Kulihat ryu-senpai berjalan dengan tenang seolah tidak memperdulikan pandangan seluruh wanita.

"S-sebaiknya aku duluan." aku pun meninggalkan ryu-senpai.

Tanpa kusadari, dia menyetarakan langkahnya denganku.

"Kita tidak bisa berjalan bersama." kataku.

"He? Doushite? <mengapa>" tanya nya.

Aku pun menghembuskan nafas frustasi lalu berlari meninggalkan ryu-senpai.

Bisa kudengar dia berteriak, "Chotto matte." Namun aku terus berlari hingga aku memasuki kelasku dengan tenang.

Ada apa dengan orang itu? Mengapa ia tiba tiba bersikap seperti itu padaku?

~~~

Hallo Minna-san!
Saya ucapkan "Doumo arigatou gozaimasu" buat yang udah baca ceritaku.
Comment dan vote kalian sangat membantu berjalannya cerita ini.
Jadi, tasukete kudasaaaai.
Tolong vote dan comment kalo misalnya ada kekurangan atau misalnya kalian mau ngasih pendapat buat cerita akuu. Thanks.


JuvenileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang