San

153 8 0
                                    

Bel pertanda istirahat pun berbunyi. Misa merasa sangat tidak bersemangat hari ini.

Sudah beberapa teman mengajaknya ke kantin namun ia selalu menolaknya dengan halus. Ia lebih memilih untuk menonton anime di laptopnya.

"Misa-san, ada yang mencarimu." ucap furi, teman sekelasnya.

"Eee? Dare desu ka? <hah? siapa?>" tanya nya.

"Err.. Itu.. Yang mencarimu adalah ryu-senpai." jawab furi.

Semua orang menatap misa dengan tatapan 'wah'. Karena semua orang tahu bahwa ryu-senpai adalah prince charming ter-most wanted disekolah ini.

Misa bertanya tanya perihal apa yang membuat ryu-senpai mencarinya.

Saat ia hendak bangkit dan menghampiri ryu-senpai, teman sekelasnya berbisik dan menatapnya tak suka.

Ia duduk kembali sembari menghela nafas. "Bilang saja padanya bahwa aku sedang tidak ingin diganggu." misa berteriak pada furi.

Ia pun kembali melanjutkan acara menonton anime nya.

"Tidak ingin diganggu eh?" tanya seseorang.

Misa mengalihkan pandangannya pada pemilik baritone tersebut.

"S-senpai." misa terkejut.

"Aku membawakanmu onigiri, sebagai tanda terimakasih karena telah menolongku." ryu-senpai meletakkan bentou di hadapan misa.

Teman sekelas misa berbisik bisik sehingga membuat Misa tidak nyaman.

Misa sangat tahu betul bahwa seluruh siswi dikelasnya dan tentu saja kelas lain, bahkan seluruh siswi di penjuru sekolah ini sangat menyukai ryu-senpai. Sedangkan ia sendiri? Entahlah, ia hanya senang melihat senyuman ryu-senpai, tidak pernah terpikirkan bahwa ia akan menyukainya.

"Kau tidak per-"

"Terima saja." potong ryu-senpai.

Misa tidak bisa berkutik.

"A-arigatou, s-senpai." misa memberanikan diri untuk mengucapkan terima kasih.

Terlihat pipi ryu-senpai merona akibat mendengar misa mengucapkannya dengan tulus.

"K-kawaii <imut>."  ucap ryu-senpai dalam hati.

"J-ja, sudah bel. Aku kembali ke kelas dulu." ryu-senpai terlihat gugup.

Ketika ryu-senpai sudah pergi, misa pun kembali menonton anime sambil menunggu sensei <guru> masuk ke kelas.

~~~

"Haah~ aku ingin segera berada dirumah." ucap misa pada dirinya sendiri saat bel pertanda pulang berbunyi.

Dengan semangat, ia keluar kelas karena ingin segera sampai dirumah dan melanjutkan anime yang barusan ia tonton.

Tiba tiba ia menghentikan langkahnya.

Alis nya berkedut. "Mau apa dia disini?"  tanyanya dalam hati.

Ryu-senpai tersenyum kepadanya. Lalu ryu-senpai menghampiri misa.

"Hai~" sapa ryu-senpai.

"Ada apa?" tanya Misa to the point.

"Aku ingin mengajakmu pulang bersama. Kau mau kan?" tanya ryu-senpai sembari menyenderkan tubuhnya ke tembok dan memasukkan tangannya ke saku celana nya.

Misa menghirup napas pelan lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Baik." jawab misa singkat.

Ryu-senpai dan misa pun jalan beriringan.

Sesekali ryu-senpai mengajak misa untuk mengobrol demi memecah keheningan diantara kedua insan tersebut.

Misa menimpali topik yang diarahkan ryu-senpai dengan singkat dan seadanya.

"Kau memang pendiam seperti ini ya?" tanya ryu-senpai.

"Pendiam apanya."  ucap misa dalam hati.

"Ya begitulah." jawab misa.

"Haah~" timpal ryu-senpai.

Keheningan menghampiri kedua insan tersebut.

"Kau sudah punya pacar?" tanya ryu-senpai.

"Eh? B-belum." jawab misa.

"Baguslah." ucap ryu senpai sembari tersenyum menampilkan barisan giginya yang rapi.

Diam diam pipi misa merona.

"S-sudah sampai." jawab misa.

"He? Ini rumahmu?" tanya ryu-senpai.

"Iya."

"Rumah ku disitu." ryu-senpai menunjuk rumah disebelah rumah misa.

"He?" misa tercengang.

"Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Atau mungkin aku yang jarang keluar rumah." ucap ryu-senpai.

"Sebelumnya aku bersekolah di asrama yg jauh dari sini. Bisa dibilang aku jarang berkunjung kerumah." kata misa.

"Haa, souka." jawab ryu-senpai.

"Hai sou desu. Ja, aku pulang dulu ya." kata misa.

"Douzo." ucap ryu-senpai.

~~~

Misa meletakan kaban <tas> nya di kursi meja belajar.

Tepat didepan meja belajar adalah jendela yang menghadap langsung kerumah ryu-senpai.

Haa~ entah mengapa Misa merasa kehadiran ryu-senpai menjadi begitu sangat mengganggu.

Misa selalu berpikir kenapa ryu-senpai bersikap seperti itu hanya karena misa menolongnya.

Tiba tiba, tepat dijendela yang terletak dirumah samping misa terdapat tulisan 'HELLO MISA-CHAN!'

Misa menatap nya bingung.

Jangan jangan ......

Sesosok lelaki tampan muncul dibalik tulisan tersebut sembari tersenyum.

Ryu-senpai

Misa membalas senyuman ryu-senpai dengan senyum yang sangat sangat datar.

Ia menutup gorden nya.

"Ada apasih dengan orang itu?! Disekolah ia benar benar mengganggu. Dan sekarang dirumah pun mengganggu. Aku menyesal telah membantunya."  umpat misa dalam hati.

Ia pun membuka laptop nya dan mulai menonton anime untuk melupakan kekesalannya pada Ryu-senpai.

Perlahan lahan kekesalannya mulai memudar seiring keasyikannya menonton anime.

Haaai, ceritanyaa jadi gak nyambung ya, gatau nih aku bingung jadinya kaya gimana. Keep vomment yaa guys :') xoxo~






JuvenileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang