Yon/Shi

118 7 0
                                    

Siaaal aku benar benar terlambat!

Misa mempercepat langkahnya. Jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan bahwa 5 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Dan perjalanan dari rumah nya ke sekolah saja mengambil waktu 10 menit.

Tiba tiba ada sepeda yang berhenti di sampingnya.

"Ayo naik!" ajak orang itu.

Dia lagi.. Dia lagi..

"Daijoubu <tidak apa apa> aku bisa sendiri." jawab misa ketus.

"Cepat naik jika kau tidak ingin terlambat!" titah ryu-senpai.

Misa pun terpaksa mengikuti perintahnya.

"Pegangan." ryu-senpai mengambil ancang ancang untuk menambah kecepatan sepeda nya.

Wushhhh~

"Kyaa!" teriak misa.

Rok nya terkibas oleh angin karena kecepatan sepeda ryu-senpai.

"Akhirnya sampai." ryu-senpai meregangkan tubuhnya dan melirik misa yang sepertinya terkena jetlag.

"Kkkkhhahahaha" ryu-senpai tertawa terbahak bahak.

"Apa yang kau tertawakan?" tanya misa.

"Rambutmu, wajahmu, penampilanmu kacau sekali. Kkhhhaha" ryu-senpai memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.

"Hee?" misa segera merapikan penampilannya.

"S-sudah, aku ke kelas dulu." pamit misa.

Mereka pun berpisah.

~~~

"Kau berpacaran dengan ryu-senpai?" tanya haru.

"Hee? K-kau bicara apa? Mana mungkin aku berpacaran dengannya." sangkal misa.

"Souka, aku hanya kasihan saja padamu. Teman teman disini sering berbicara buruk tentangmu karena kamu terlihat sangat dekat dengan ryu-senpai. Kau tahu sendiri bahwa hampir seluruh siswa di sekolah ini sangat mengagumi ryu-senpai." ucap haru.

Misa terdiam sejenak.

Apa yang salah dengan mereka? Berbicara buruk tentangku hanya karena aku dekat dengan ryu-senpai? Oh tuhan, aku baru saja pindah, dan orang lain sudah men-cap diriku buruk. Asal kalian tau, bukan aku yang mendekati ryu-senpai, tapi ryu-senpai yang selalu mengganggu ku. Andai kalian tidak melihatku dari sampul saja.

~~~

Saat jam istirahat ke 1 dan ke 2 berbunyi, misa tidak ingin keluar kelas. Ia tidak mau bertemu ryu-senpai yang sangat mengganggu itu.

"Kau tidak ke kantin misa-san?" tanya salahsatu teman sekelasnya.

Misa mengganggu sembari tersenyum.

Sebetulnya ia lapar, namun ia tidak ingin bertemu ryu-senpai.

Misa pun membenamkan wajah nya diatas meja.

Brak!

Tiba tiba ada seseorang yg menyimpan sesuatu diatas meja nya.

Misa menengadahkan kepalanya.

Ryu-senpai!

"Makan ini." ucap ryu-senpai.

Misa memandang nya heran.

"Aku tahu kau belum makan. Dan kau lupa membawa bento mu." ucap ryu-senpai.

Bagaimana dia bisa tahu?!

Ryu-senpai menghela napas.

"Tadi pagi ibu mu menitipkan bento mu padaku. Dan aku lupa memberikannya."

"Kalau begitu, terima kasih." ucap misa.

Ryu-senpai tersenyum sembari menepuk nepuk bagian atas kepala misa-chan.

Pipi misa merona merah.

Ia bersyukur 'teman teman' nya sedang pergi ke kantin, sehingga ia tidak akan mendengar bisikan bisikan tidak enak.

~~~

Misa tidak bisa tidur. Tiba tiba terlintas dipikirannya sosok ryu-senpai.

Dia memang mengganggu. Tapi lambat laun aku mulai menyukai gangguannya. Entahlah, itu membuatku nyaman.

Tapi apa tujuan dari perlakuan ryu-senpai padaku? Apa dia menyukaiku? Ah tidak! Tidaak! Bagaimana bisa aku mempunyai pikiran seperti itu? Fuwaaa, dame da yo [huaaa itu tidak boleh]

~~~

Sudah berbulan bulan terlewati sejak pertama kali ryu-senpai dan misao bertemu. Sudah berbulan bulan juga ryu-senpai mengganggu misao sehingga membuat misao tidak memiliki teman dikelasnya dan membuat perasaan misao sedikit, merekah untuknya.

Karena sudah terlalu dekat, ryu-senpai lah satu satu nya teman baru yang dimiliki misao. Dan misao pun tidak lagi memiliki rasa benci terhadap ryu-senpai.

"Ne, senpai. Apa kesan pertamamu bertemu denganku?" tanya misa.

"Hmm, biar aku pikir pikir dulu."
"A, ketemu. Kesan pertama bertemu denganmu adalah cinta pada pandangan pertama" kata ryu-senpai sembari memasang tampang bak shounen [tokoh manga lelaki] di manga yang biasa misa baca.

"Hatchuuuu" misa tampak bersin dan menggosok gosok hidungnya.

"He, kau sakit misa-chan?" tanya ryu-senpai khawatir.

"Tidak, aku hanya alergi pada gombalan seorang lelaki penggoda." ucap misa.

Ryu-senpai tampak sweatdrop.

"Ja, aku duluan. Bye bye." misa segera memasuki rumahnya.

Ryu-senpai nampak mengulas senyuman penuh arti.

Attention! Aku tau ko aku tau, ceritanya terlalu pendek. Fuwaaa hontou ni gomenasai *ojigi*. Ne, minna, alesan aku nulis ceritanya kependekan adalah karena akuu ....... Males ngetik ._. Karena cuma sedikit yang minar baca, jadi aku males malesan T.T hiks.

Minnasan, ada yang tau apa arti ojigi yang aku sebutin diatas?

Hmm, mungkin ada yang tau la yaa. Buat yang belum tau, aku kasih sedikit info deh. Ojigi itu adalah salam khas jepang dengan cara membungkukan tubuh terhadap lawan bicara.

Ne, sekarang udah tau kann?
A, yokatta, tanoshikutte >< jaa, sampai jumpa di chapter selanjutnya, paypay ( ˘ ³˘)❤

JuvenileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang