1. Raisa Megan

16.6K 644 80
                                    

Seorang wanita berparas cantik memasuki apartemen Garden Square di lantai 57, wanita yang tampak mengenakan blazer coklat dan rok di atas lutut membawa bag hand dengan langkah yang menampakan gerakan anggun. Rambut panjang lurus itu sengaja ia gerai tanpa diikat, melewati beberapa koridor dan penjagaan ketat.

"Tuan Rundolf Menunggu anda di dalam" jawaban pria bertubuh kekar menatap Raisa dengan membelalakkan mata, demi menutup rasa keinginan akan wanita yang mempesona gairah kelelakiannya terpancing menggoda , wanita itu melangkah hingga memasuki kamar.

"Kamu keluar...!!"

Perintah Rundolf kepada bodyguard yang telah membawa Raisa yang kini berdiri tegak tepat di hadapan Rundolf, wajah sang boss menyengir dengan gertakan geraham penuh nafsu menunggu.

Raisa melangkah menuju kasur pembaringan Rundolf. Sementara Rundolf terus memperhatikan wanita yang telah ia pesan dengan senyuman merekah, ia memuji pilihan asisten pribadi atas wanita spesial yang dibayar khusus untuk menyalurkan hasrat yang hampir beberapa minggu tak terlampiaskan sebab kerjaannya yang begitu menyita.

"Kamu ingin kita bermain sekarang?"

Tanya Rundolf seolah tidak sabar.

"Tentu, jika tuan telah memastikan tidak ada siapapun di kamar ini"

"Ohhn comeon sayang, lihat saja ruangan ini telah kosong". Senyuman sipu mengembang menatap wanita yang berdiri dengan gejolak berahi.

Langkah Rundolf semakin maju, tak sabar ia mengulur tangan menyentuh tubuh putih bersih Raisa, secara perlahan mencium dan menggerayangi lekuk tubuh itu dengan begitu bernafsu. Raisa melenguh, tubunya yang gemulai senada pada gerakan rambut panjang lebatnya yang terurai, padu pada bentuk mata nya sedikit besar pas membentuk pola wajahnya yang runcing, serta alisnya yang tebal, wajah itu semakin memikat pada pesona keindahan hidungnya yang tercacak ke depan , terdengar sensual desahan dari bibir tipis berlapiskan liptint merah rona menggoda.

Lelaki mana yang tak bertekuk lutut pada kecantikan Cleopatra, dan kecantikan itu tersirat pada seluruh siluet wajah Raisa. Hal itu menyempurna dengan nadanya yang manja, gerak langkah kaki mampu membuat pria manapun terpaku, tatapan mata anggunnya seolah memiliki magnetik magic yang membuat pria manapun akan terpukau. Lentik jemari dan sentuhan singkat terpaut pada nada kalimatnya yang tersusun anggun, seketika membuat pria yang bertipikal alpha male menggila untuk memilikinya, dan rela menghamburkan uang sebanyak apapun demi mendapatkan pelayanannya.

"Sabarlah honey, kamu ingin aku mengganti pakaian atau ingin aku membukanya di hadapanmu?." Jawab Raisa dengan nada manja merayu, Rundolf semakin terkesiap dan tak tahan untuk segera memulai permainan paling liar dari wanita tercantik pertama dari sekian banyak wanita-wanita pesanan yang pernah ia bayar mahal.

Raisa menggiring Rundolf menuju tempat tidur, menelentangkan tubuh atletis itu dan membuka satu persatu kancing Rundolf dan memiringkannya hingga keposisi tengkurap dengan wajah menatap ke bantal .

"Sabar ya sayang, aku akan memulai dari arah belakangmu"

Rundolf mengalah, ia terasa terbang mengangkasa, ada dimana serpihan-serpihan rasa yang tak mampu ia lukiskan dengan kata, ada uap nurani dan nafsu bergejolak gemuruh menyelimuti diri. Ia pun menunggu sambil memejamkan mata, Raisa duduk di samping Rundolf memijit bagian belakang tengkuk menuju leher, memastikan gerakan tangannya telah berada di posisi yang tepat.

Rundolf mendesah dengan senyum tipisnya nanar terselimuti nafsunya yang telah meliuk naik kepuncak ubun-ubun. Suara gertakan gigi dan gemuruh napas saling bersambut.

"Apakah kamu ada pesan terakhir Rundolf?, mungkin untuk anak dan istrimu" Kalimat Raisa terdengar meluncur dingin.

Rundolf membuka mata, antara sadar dan tidak mencoba mencerna perkataan yang tertangkap telinga. Seketika saja dengan sadar ia bangkit namun ia kembali terjerembab saat kedua tangan Raisa telah berada tepat di depan leher Rundolf.

Deepest MemoriestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang