Germany love story 10

38 3 0
                                    

Happy reading.

Bruk.

Iqbaal memeluk erat tubuh (Namakamu), walaupun (Namakamu) tidak membalasnya.

Tangis (Namakamu) semakin kencang, membuat hati Iqbaal seperti tercubit.

"Maafin gue.."

"Lo boleh benci sama gue, lo berhak marah sama gue. Gue pantes dapet itu karna gue salah. Tapi please, lo harus denger penjelasan gue.." lirih Iqbaal seraya memeluk erat bahu (Namakamu) agar tubuhnya tak bergerak kemana-mana.

Perlahan tangis (Namakamu) mulai mereda.

Iqbaal melepaskan pelukannya, kedua jarinya menggapai kedua pipi (Namakamu) yang mulai terlihat chubby(?)

"Selama gue gaada pipi lo mulai chubby ya?"

(Namakamu) menatap kosong Iqbaal. Dirinya sudah lelah mengelak ini semua.

"Kenapa pipi lo chubby disaat gue gak ada disamping lo? Apa lo sengaja pergi gitu aja karna takut gue makin tergila-gila sama pipi lo yang chubby ini hm?" Ucap Iqbaal seraya mencubit-cubit pelan kedua pipi (Namakamu).

Iqbaal tersenyum menatap (Namakamu) yang kini terlihat berbeda.

Sudah 4 tahun Iqbaal hilang kontak dengan (Namakamu) semenjak hubungan mereka kandas di tengah jalan.

Iqbaal beralih memegang kedua tangan (Namakamu). Iqbaal mendekatkan wajahnya pada wajah (Namakamu). Hingga nafas hangat Iqbaal menyapu seluruh wajah cantik (Namakamu).

Dahi dan hidung mereka mulai bersentuhan, menyisakan 4 cm di antara kedua bibir mereka.

(Namakamu) memejamkan matanya, tak tahu mengapa Iqbaal selalu tahu cara membuatnya luluh seperti ini.

Bugh!

(Namakamu) merasakan tangan Iqbaal terlepas begitu saja.

Refleks (Namakamu) membuka matanya, menatap Aldi yang kini menghajar Iqbaal habis-habisan.

"Aldi!! Stop.." ucap (Namakamu) seraya menarik badan Aldi dari belakang.

Namun tak menghambat Aldi yang terus menghajar wajah Iqbaal dengan tangan kosongnya.

(Namakamu) menatap Iqbaal yang kini pasrah dengan wajah sudah banyak luka lebam.

"ALDI!!" Teriak (Namakamu) seraya mendorong tubuh Aldi kebelakang.

"Hh hh.." Aldi terjengkang dengan nafas terengah-engah.

(Namakamu) mengangkat kepala Iqbaal dan menaruhnya dipahanya.

"Iqbaal, are you okey?" Ucap (Namakamu) seraya melambaikan tangannya di depan wajah Iqbaal.

Iqbaal mengangguk seraya berusaha membantu Iqbaal berdiri kembali.

Aldi menarik paksa (Namakamu) dengan kuat.

"Aww.." (Namakamu) meringis, berusaha melepaskan cengkraman Aldi di tangannya.

Namun Aldi makin menguatkan cengkramannya membuat (Namakamu) meringis kesakitan.

"Ikut gue." Ketus Aldi seraya menarik tangan (Namakamu) dan berjalan meninggalkan Iqbaal dengan wajah penuh luka.

"(Namakamu).." lirih Iqbaal.

**

"Aldi lo gila ya? Gimana kalo Iqbaal mati babak belur?" Ucap (Namakamu) seraya memukul tangan Aldi untuk melepaskan cengkramannya.

Aldi melepaskannya begitu saja.

"Iya gue gila. Tapi lo lebih gila lagi daripada gue! Lo itu hampir di cium sama Iqbaal, (Namakamu).. Sadar gak sih lo?" Bentak Aldi seraya menatap marah (Namakamu).

(Namakamu) terdiam kesal.

"Gue harap lo masih inget sama janji lo sendiri." Ucap Aldi seraya beranjak meninggalkan (Namakamu) yang dirundu bingung.

"Janji gue?"

(Namakamu) menggigit bawah bibirnya seraya memikirkan maksud perkataan Aldi, janjinya.

Flashback On~~

"Ohh come on (Namakamu).. you stay in the free world! Gue gak percaya lo-" Aku langsung memotong perkataan Aldi.

"Udahlah Di.. gue bukan cewe murah*n yang lo kira sama kayak cewe-cewe diluar sana.."

"You wrong. I have courteous, I promise to my self. I should do it after me marrying and just do it with my future husband."

"Im not seconds and not for attempted!"

"You can do it ever contentment, but there outside! Not here and not with me."

"Karna gue gasuka sama cowo yang pernah disentuh sama orang lain! Lo kayak gini, galebih dari cowo brengsek."

Flashback Off~~

"Astaga! Gue baru inget.." lirih (Namakamu) seraya menepuk keningnya.

"Aldi masih nginget kata-kata gue?"

"Apa dia selalu ngedengerin hal yang gue ucapin?"

"Ya ampun (Namakamu).. kalo gaada Aldi lo pasti gatau harus gimana lagi." Batin (Namakamu) seraya menyentuh bibir ranum nya yang hampir terenggut.

**

"Aldi!"

Aldi menoleh ke belakang, menatap (Namakamu) yang kini tengah berlari ke arahnya.

Bersambung

Yang mau dinext cepet. Tinggal like and comment aja ya
Lagian itung2 pahala aminn

Germany love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang