1. THE FIRST MEETING

254 40 3
                                    

Syabila's POV

"Bilaa, eh tunggu" teriak seorang gadis di belakangku yang suaranya sudah tidak asing lagi.

"Hey Nit, lo masuk sini juga?, ya ampun kita barengan lagi" seruku kegirangan karena tau bahwa sahabatku akan satu sekolah denganku.

"Iya nih Bil, gue gak bisa deh kalo harus jauh dari lo" kata Nita yang terdengar menggelikan di telingaku itu.

"Ih apadeh lo Nit, yaudah kita masuk aja yuk, daripada telat ntar kena hukum lagi, kan MOS pertama juga Nit" ajakku kepada Nita yang langsung di jawab oleh anggukan Nita.

***
"Semuanya harap berkumpul di lapangan sekarang juga, cepat !!!"
Teriak salah seorang senior yang aku yakin kalau dia adalah ketua osis di SMA Cendekia ini.
Tidak butuh waktu lama, kami semua cepat berkumpul di lapangan.

"Oke semuanya udah kumpul?" tanya cowok itu yang langsung di jawab serempak oleh semua peserta MOS.

"Oke gue dan teman-teman gue akan memperkenalkan diri, dan tugas lo semua inget baik-baik nama kita. Karena kalau lo tanya apapun ke kita, lo semua harus panggil nama kita, gak boleh hanya *kak* aja, ngerti?" .

"Diih ada ya peraturan kayak gitu Nit" cibirku pada Nita yang ada di sebelahku.

Tiba-tiba "hey lo yang di belakang, kalau gue ngomong di dengerin , jangan ngomong sendiri" teriak cowok itu yang sontak bikin jantungku hampir copot.

"Eehh.. I..iya kak maaf". Emang sih banyak yang bilang kalau ketua osis kita itu emang disiplin banget dan keras kepala. Dan yang paling penting "DINGIN sekaligus NYEBELIN".

"Oke gue mulai ya , dengerin baik-baik. Nama gue Satria Alvian Aditama, lo boleh panggil gue Alvian, gue ketua osis di SMA Cendekia ini" jelas cowok itu yang di ikuti perkenalan dari osis yang lain. Aku nggak bisa bayangin kalau aku harus mengingat satu persatu nama osis yang sangat banyak itu.

Jangankan mengingat nama osis yang lain, mengingat nama ketua osisnya aja udah bikin pusing. Ya emang sih aku ini orangnya pikunan. terus mau gimana lagi. udah bawaan dari lahir.

***
Bukkk..
"Aww..." tiba-tiba tubuhku menabrak dada bidang seseorang yang membuat tubuhku langsung jatuh.

"Eh lo tuh gimana sih , kalo jalan liat-liat dong, punya mata gak sih lo?" teriak cowok itu di depanku.
"Eh lo biasa aja dong, bukannya nolongin" gerutuku sambil mencoba untuk berdiri.

"Sial sakit banget lagi pantat gue" batinku. "kalau jalan gak usah pakai tebar pesona deh, mentang-mentang anak baru, gak ada juga kali yang mau ngelirik lo" ucap cowok itu dan langsung ninggalin aku gitu aja. Ya cowok yang bertabrakan denganku tadi adalah ketua osis ku, ketua osis di SMA Cendekia yang kejam dan cueknya minta ampun.

Jadi sebel banget tau nggak ngeliatnya.
Semoga aja setelah MOS ini gak ketemu lagi sama osis satu yang nyebelin itu.

*

"Baik semuanya, MOS hari ini selesai. jangan lupa membawa barang-barang yang saya suruh tadi. jangan sampai ada yang tertinggal. dan besok jangan sampai ada yang terlambat" pengumuman dari ketua osis tersebut menutup acara MOS hari ini.

*

"Gimana sayang sekolah barunya?" tanya wanita di ruang tamu. "hai ma, ya gitu deh, melelahkan" jawabku sambil bersender di samping mama melepas kelelahan.

"tadi Ketua Osisnya nyebelin banget tau ma, ih Bila gak suka" sambungku. "gak boleh gitu dong sayang, bagaimanapun juga dia kan senior kamu, kamu harus menghormatinya" nasihat mama kepadaku.

Setelah berbincang-bincang dengan mama, aku langsung masuk ke kamarku dan menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarku untuk menyegarkan tubuhku karena aku merasa hari ini sangat melelahkan. lebih tepatnya menyebalkan.

setelah 1 jam di kamar mandi aku langsung melihat ponselku yang bergetar dan ternyata itu telfon dari Nita sahabatku.

"Bil, lagi ngapain lo?" Tanya Nita di seberang sana. "mau tidur, capek gue." jawabku agak malas karena hari ini aku benar-benar lelah.

"eh, lo udah cari barang-barang yang di suruh ketos tadi? cari bareng yuk, gue jemput ya." ucapan Nita langsung mengingatkanku pada tugas yang di berikan ketua osis saat MOS tadi. aahh.. menyebalkan.

"eh males ah, gue ntar aja, capek gue pengen tidur." aku langsung mematikan sambungan telfon Nita tanpa sempat Nita membalas. mood ku hari ini benar-benar rusak.

***

Hai Readers, gimana ceritanya? maaf ya kalau jelek. ini cerita pertamaku. minta vommentnya ya biar aku bisa memperbaiki part selanjutnya. thankyou :)





My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang