2. FORGET

185 36 8
                                    

Author's POV

Setelah mematikan sambungan telfon dari Nita, entah kenapa rasa kantuk yang di tahan oleh Syabila sudah tidak bisa di kontrol lagi. Hanya butuh beberapa detik saja Syabila sudah terlelap. 

pukul 22.00

"aahhh.. nyenyak banget gue tidurnya" ucap Syabila sambil ngulet namun segera tersadar bahwa ada yang mengganjal di fikirannya. "apa ya..?"  batin Syabila. Dia merasa ada yang aneh. tapi dia juga lupa apa yang harus dia lakukan. 

*

Keesokan harinya seperti biasa , Syabila berangkat ke sekolah di antar oleh ayahnya. Setelah 30 menit, Syabila pun tiba di sekolahnya itu dan siap untuk mengikuti MOS hari keduanya yang pastinya akan membosankan bagi seorang Syabila. Tau sendiri bagaimana sikap Ketua Osisnya yang menjengkelkan itu.

"Woy Bil.." panggil gadis di belakang Syabila. Itu adalah Nita, sahabat Syabila. "eh mana barang bawaan lo?" ucap Nita menohok, seakan menyadarkan Syabila tentang fikiran yang mengganjal semalam. Maklum lah Syabila itu memang pikun nya parah banget.

"aduuhh... mampus gue Nit, gue lupa" ucap Bila sambil menepuk jidatnya . " lah lo gimana sih, kan kemarin udah gue ajakin cari bareng, lo nya gak mau.  pikunan gitu masih nyepelein aja. tau sendiri kan ketua osis kita itu kayak gimana Bil" cibir Nita kepada Bila. 

*

"oke semuanya, barang-barang yang sudah kita suruh untuk di bawa hari ini silahkan di kumpulkan di depan, sekarang" kata pembina barisan Syabila. tidak butuh waktu lama, barang-barang tersebut sudah ada di barisan yang paling depan.

 "di barisan ini ada yang nggak bawa? silahkan maju kedepan" ucap pembina itu yang membuat Syabila gugup setengah mati. akhirnya mau tidak mau, Syabila harus mempertanggungjawabkan kepikunannya yang sudah kelewat batas itu. Syabila maju ke depan pembina tersebut. seingat Syabila, kalau nggak salah namanya Bima.

"kamu nggak bawa barang-barangnya? kenapa? tanya Bima kepada Syabila. " eh.. l..lupa kak, kemarin ketiduran, capek banget" jawab Syabila dengan kepolosannya yang kelewat batas itu sehingga mengundang cibiran sekaligus tawa dari peserta MOS yang lain. 

"baiklah, kamu sekarang langsung ke Ketua Osis aja, bilang kalau nggak bawa barang-barangnya" ucap Bima yang justru membuat Syabila melotot dan sedikit berteriak tanpa sadar "hah? gila lo kak, nggak ah, gue nggak mau ketemu ketua osis galak itu" , "eehh.. m..maaf kak nggak sengaja, baik deh kak, saya kesana sekarang" ucap Bila tidak enak.

Syabila akhirnya terpaksa mnenghampiri ketua osisnya yang galaknya minta ampun itu. "eh, gue di suruh kak Bima kesini buat bilang ke lo kalo gue gak bawa barang-barang yang lo suruh kemarin" ucap Bila tanpa basa-basi, at least  mengucapkan salam, selamat pagi atau apa gitu ya. Syabila memang kelewat banget polosnya.

cowok itupun membalikkan badan dan menjawab omelan Syabila yang tidak ada angin, tidak ada hujan main nyerocos aja. "hah? lo ngomong sama gue? gak sopan banget sih. lo tuh masih murid baru disini, gak usah kurang ajar deh lo, dan apa tadi? lo gak bawa barang-barang yang gue suruh?" tanya balik Alvian kepada Syabila.

"iya gue gak bawa, gue lupa, gue minta maaf. yaudah ya gue mau balik. males juga lama-lama disini" ucap Bila sambil meninggalkan tempat dirinya berdiri dengan Alvian si ketua osis nya. Tapi langkah Syabila langsung di hentikan oleh kata-kata Alvian. " berhenti lo disitu atau gue laporin ke kepala sekolah !!" 

Syabila mendengus kesal dan terpaksa menghentikan langkahnya. "apa'an lagi sih, gue kan udah minta maaf". "seenak jidat lo aja ya, emang lo fikir ini sekolah punya bapak moyang lo?" sahut Alvian dengan nada kesalnya yang memancarkan sinyal permusuhan di antara mereka. 

***

Nah sengaja Author potong disini biar kalian makin penasaran. gimana ceritanya? vote dan comment ya Readers. thankyou :))

see you at the next part :)

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang